31||Xaviera

2K 105 17
                                    

Happy reading

~Selamat membaca~

Seminggu sudah terlewati dan selama seminggu itu juga Xander belum kembali, bahkan dia hanya beberapa kali saja menghubungi istrinya, Almira sebenarnya cemas namun dia berusaha untuk berpikir positif, mungkin saja cabang perusahaan suaminya sedang ada masalah.

Sekolah di liburkan selama seminggu dan hari ini Rara akan pergi ke luar kota untuk menemui seseorang, dia juga di temani oleh Clarisa dan dua gadis yang baru beberapa hari menjadi temannya yaitu Sevia Elzatta Minor dan Meysa Amanda Balqis.

‘’Rara pamit Mom, Bang’’

‘’Hati-hati yah sayang jangan lupa kabarin mommy kalo udah sampai’’ ucap Almira lalu mencium pipi anak gadis nya.

‘’Hati-hati yah princess jangan lama-lama disana cepat pulang’’ ujar Xasa yang membawa Rara ke dalam dekapan nya setelah itu dia melepaskan pelukannya.

‘’Kamu hati-hati jangan ngebut bawa mobil nya’’ ucap Xalavi mengusap kepala adiknya dan memberi kecupan di kening.

‘’Sampai sana kabarin abang sayang, kamu paham hm’’ gumam Xavi lalu mengecup kening Rara, dan yang terakhir Xavier langsung saja dia memeluk Rara erat setelah dia merasa cukup Xavier segera melepaskan pelukannya dengan sang adik.

‘’Hati-hati Vie jangan lama-lama disana cepat pulang yah’’ ucap Xavier.

‘’Baiklah Mom, Bang aku berangkat sekarang takut macet di jalan, Assalammualaikum’’ Xaviera mencium punggung tangan mereka satu persatu lalu setelah itu dia masuk ke dalam mobil yang sudah terparkir di halaman mansion.

‘’Waalaikumssalam’’ balas mereka semua

.............

Setelah beberapa jam perjalanan dari Jakarta ke Malang keempat gadis itu akhirnya sampai di kota malang, dan kini mobil mereka berhenti di depan gerbang pesantren Al-Hafidz  

‘’Sebelumnya lo udah pernah kesini Ra?’’ tanya Clarissa

‘’Belum pernah dan ini pertama kali aku kesini’’ balas Xaviera yang di angguki mereka bertiga setelah itu keempat gadis tersebut segera keluar dari dalam mobil dan tak lupa menurunkan koper masing-masing, Satpam yang melihat keempat gadis itu pun mendatanginya.

‘’Assalamualaikum’’ salam satpam yang bernama Karyo.

‘’Waalaikumssalam’’ balas keempat gadis itu.

‘’Ada apa yah mbak?’’ tanya pak Karyo dengan sopan.

‘’Saya ingin bertemu dengan pak kyai Adnan pak’’ balas Rara sedangkan ketiga temannya hanya menyimak saja pembicaraan antara Rara dan satpam itu.

‘’Kalo begitu silahkan masuk mbak, biar saya antar ke ndalem’’ ucap pak Karyo.

Satpam itu segera membuka pagar tersebut Xaviera dan ketiga temannya itu pun mengikuti langkah pak Karyo menuju ndalem, namun saat di pertengah jalan Via dan Meysa menghentikan langkah kaki mereka karna tidak sengaja pandangan mereka tertuju pada pohon mangga yang berbuah lebat.

‘’Mey lo paham kan maksud gue’’ ucap Via menatap Meysa yang berada di sampingnya.

‘’Yoii paham dong, gas lah manjat’’ balas Meysa yang sudah melangkah ke pohon mangga tersebut di ikuti oleh Via.

‘’Tapi emang gak papa nih kita belom izin loh sama yang punya’’ gumam Via yang tidak di pedulikan Meysa.

‘’Kata bunda gue semua yang ada di dunia ini punya Allah jadi otomatis nih mangga punya Allah jadi kita minta izin ambil mangga nya sama Allah’’ sahut Meysa enteng membuat keraguan Via sedikit menghilang.

‘’Iya juga si, tapi serius Mey gak papa nanti kita di kira maling lagi’’ tutur Meysa

‘’Ck, lama percaya aja sama gue yaudah ayok manjat’’ ucap Meysa yang sudah duluan memanjat pohon mangga, sesampainya di atas dahan pohon dia sudah bergelantungan seperti monyet.

‘’Oke deh kalo gitu’’ balas Via lalu ikut memanjat pohon mangga tersebut tanpa kesulitan padahal saat ini mereka sedang memakai gamis namun karna keduanya sudah ahli memanjat jadi tidak ada kata sulit bagi mereka apalagi menyangkut buah mangga.

...............

Tokk..Tokk..Tokk..'

Setelah pak Karyo mengetuk pintu tidak lama seorang pria paruh baya membuka kan pintu dan kini pandangannya tertuju pada pak Karyo dan dua gadis asing.

‘’Assalammualaikum Kyai’’ salam pak Karyo.

‘’Waalaikumssalam, ada apa Karyo’’ balas Kyai Adnan.

‘’Mereka ingin bertemu dengan Kyai jadi saya mengantarkan mereka kesini, kalo begitu saya pamit Kyai’’ ucap pak Karyo dengan sopan lalu segera melenggang pergi.

‘’Silahkan masuk Nak’’ ucap pak Kyai mempersilahkan keduanya untuk masuk dan kini mereka sudah berada di ruang tamu di hadapan kedua gadis itu sudah di suguhkan teh hangat dan kue.

‘’Nama kalian berdua siapa Nak’’ tanya bu Nyai

‘’Perkenalkan nama saya Xaviera Queenzya Michelle dan ini sepupu saya Clarissa Aqilla Argantara’’ ucap Xaviera membuat kedua paruh baya itu mematung mendengar nama salah satu dari gadis tersebut.

‘’Siapa nama ibu mu Nak?’’ tanya pak Kyai pada Xaviera.

‘’Almira Queezee Michelle’’ jawab Xaviera, dia sudah menduga ini semua tidak sia-sia informasi yang sudah dia selidiki.

‘’A-apa kau a-anak dari A-almira dan Xa-xander’’ ucap bu Nyai terbata-bata membuat Rara semakin yakin dengan informasi yang dia dapatkan.

‘’Hm, iyaa aku anak mommy Almira dan daddy Xander’’ celetuk nya.

Langsung saja bu Nyai memeluk erat Xaviera dengan air mata yang berlinang sedangkan Kyai Adnan menangis haru menatap gadis di depannya yang sedang di peluk oleh istrinya, namu berbeda dengan Clarissa yang di buat bingung dengan situasi ini karna tidak mengerti ada apa sebenarnya dan mengapa.


Publish||  4 Oktober 2023

Twins Antagonis Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang