32||Xaviera

2.7K 99 10
                                    

Happy reading

~Selamat Membaca~

"Akhirnya Umi bisa ketemu kamu sayang'' ucap umi Meera sesegukan.

''Iya Umi, Rara juga bersyukur bisa ketemu Umi'' sahut Rara mengusap punggung umi Meera yang masih berpelukan dengannya.

Setelah itu umi Meera melepaskan pelukannya dengan Xaviera dan kini mereka berbincang-bincang mengenai kegiatan apa saja yang di lakukan sehari-hari.

''Tapi bagaimana kamu bisa mengetahui kami berada disini Nak?'' tanya kyai Adnan.

''Mudah bagi Rara untuk menemukan keberadaan Abi dan Umi'' ucap Xaviera di angguki kedua paruh baya itu, sebenarnya kedua paruh baya itu ingin mendengar penjelasan Xaviera namun mereka urungkan yang terpenting sekarang Xaviera bersama mereka.

............

Disisi lain Via dan Meysa kebingungan mencari Xaviera dan Clarissa mereka sudah mengelilingi lingkungan pesantren, entah mereka juga tidak tahu sekarang mereka berada di mana, kebetulan saat ini pesantren sangat sepi karna semua santri sedang berada di sekolah.

''Gara-gara lo Mey kelamaan ambil mangga nya jadi gini kan'' ucap Via mendengus kesal dengan tangan yang masih menyeret koper.

''Dihh lo juga kan yang ngajak gue ambil mangga, jadi ini bukan salah gue sepenuhnya karna kita sama-sama menikmati.'' sarkas Meysa yang tidak mau di salahkan.

Via memutar bola mata malasnya dari pada dia berdebat dengan Meysa yang tidak akan selesai-selesai, dia memilih melanjutkan langkahnya meninggalkan Meysa yang sedang misu-misu sendiri. Meysa yang merasa di tinggalkan oleh Via segera mengejar gadis itu, entah sekarang mereka berada di mana sepertinya mereka berdua tersesat pasalnya di sekeliling mereka ada kantin dan mungkin sekarang mereka berada di kantin sekolah.

''hosh hosh hosh mending kita beli minum dulu Vi gue udah haus banget nih'' ucap Meysa dengan nafas tidak beraturan, bagaimana tidak lelah sia berlari sambil menyeret koper yang lumayan berat.

''Yaudah ayo, gue juga capek banget'' balas Via kemudian mereka mendekati salah satu stand memesan minuman.
Kini mereka berdua sudah berada di meja kantin ternyata tidak hanya membeli minum mereka juga memesan batagor. ''Gila panas bener! Boleh gak yah lepas nih jilbab gerah bueangett!'' tutur Meysa.

'Plak'

''Jangan ngadi-ngadi lo!'' ucap Via menggeplak kepala Meysa membuat sang empuh meringis.

''Shh gila lo! Gak usah pake geplak pala gue juga kali'' ringis Meysa menatap tajam Via, Via yang di tatap nyalang tidak peduli dia tetap lanjut memakan batagor dan es teh miliknya.

Suasana kantin mulai ramai banyak santri berbondong-bondong memesan makanan, beberapa santri curi-curi pandang ke arah Via dan Meysa, pikir mereka mungkin kedua gadis itu santri baru yang akan mondok di pesantren ini, sedangkan yang menjadi pusat perhatian tidak peduli karna mereka sudah terbiasa.

..............

''Lalu kalian hanya berdua saja kemari'' ucap Abi Adnan membuat kedua gadis itu membulatkan mata mengingat kedua temannya yang entah di mana.

''ASTAGHFIRULLAH! Qil, perasaan tadi mereka berdua ngikutin kita ke ndalem jangan-jangan mereka nyasar!!'' ujar Xaviera merasa risau mengingat kedua temannya lagi yang tidak bersama mereka.

''Gimana nih Ra, bisa jadi mereka berdua nyasar!'' ucap Clarissa, sedangkan abi Adnan dan umi Meera menatap bingung keduanya.

''Loh kalo kalian kesini berempat Nak?! terus di mana kedua teman kalian.'' ucap Umi Meera

Twins Antagonis Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang