21. Pergi ke Batalyon

189 18 0
                                    

Hello all! how are u? omg omg Melthor kangen banget sama kalian, sebagai hadiah kangen dari Melthor, hari ini akan publish new chapter untuk kalian dan selangkah lagi menuju ke pernikahan mereka, siapa nih yg ga sabar?

Enjoy!

-----

"Mas makan dulu sini, kamu daritadi belum ada isi perut loh, takut nya kamu sakit. Aku tau kita berdua sama-sama sibuk cuma harus ada recharge dulu sejenak ya, ayo sini makan bareng"

Pierre lihat ke arah Arin, dia duduk di samping kekasih nya itu, dia mengengam satu tangan Arin dan mengelus nya dengan lembut, "Hari ini kita akan bertemu dengan komandan ya Dek, kamu sudah siap kan?"

Arin ngangguk, "InsyaAllah aku siap Mas, semoga hari ini di lancarkan ya semua nya, sudah ayo Mas makan dulu sini biar aku suapin saja ya"

Arin's POV

Siang ini aku dan juga Mas Pierre telah berada di depan Batalyon. Kami sudah berdiri di depan Batalyon seorang yg berpangkat Letkol (Letnan Kolonel) bernama Bapak Letkol Gustav Herman Pranowo, atapun sering di sapa dengan nama Pak Eman. Dan istri nya yg bernama Layli Poetri Edy.

Dan kini sudah sepuluh menit kiranya kami duduk sudah banyak sekali pertanyaan yg tentu saja membuat kami merasakan yg nama nya gugup. Bisa di bilang. Ingin cepat keluar dari sini. SEGERA!

"Apakah adik Arin dapat membagi waktu antara tugas sebagai istri seorang abdi negara juga seorang persit dengan kesibukan adik Arin di dunia pendidikan. Karena jujur saja, kegiatan disini sangat lah padat. Dan satu lagi wajib bagi semua anggota tanpa terkecuali"

"Siap. Ijin Ibu, InsyaAllah saya yakin akan bisa membagi waktu dimana tugas saya menjadi seorang istri abdi negara dan juga anggota dari persit juga tugas saya di dunia pendidikan, karena memang kedua nya ini adalah sudah termasuk kewajiban saya yg harus saya jalani"

"Satu lagi, Dek Arin. Apa yg membuat kamu begitu yakin untuk menikah dengan Dek Pierre? Dan juga gaji tentara itu tidak banyak, jadi apa yg membuat kamu yakin untuk menikah?"

"Siap. Ijin menjawab Ibu, sebelum nya tidak pernah terbayang sekalipun bagi saya untuk menikah dengan Lettu Pierre sebagai pendamping hidup saya, dalam hidup saya beliau hanya saya anggap sebagai kakak dan juga teman yg memang selalu setia dengan keluarga kami. Dan juga karena memang Abah saya sudah sangat mempercayai beliau. Ijin Ibu. Saya meminta petunjuk kepada Allah untuk saya dapat menentukan pilihan saya yg mana yg memang terbaik untuk saya, dan insyaallah Lettu Pierre ini adalah jawaban dari doa-doa saya selama ini"

"MasyaAllah, luar biasa sekali. Dan saya ingin bertanya satu kali lagi tentang pendapat dek Arin"

"Siap. Silakan Ibu"

"Apakah kamu siap ketika di tinggal bertugas di tempat yg jauh dalam waktu yg lama, atau juga kemungkinan terburuk nya sekalipun?" Tanya Bu Layli.

"Siap. Ijin menjawab Ibu, ketika saya menerima Lettu Pierre otomatis saya juga harus menerima segala sesuatu yg ada pada beliau. Termasuk juga pekerjaan nya. Allah itu Maha Baik, Bu. Jodoh dan maut sudah di atur oleh-Nya. Dan saya juga tau kalau seorang Tentara ketika sudah di sumpah, maka negara nya adalah nomor satu. Dan negara yg paling utama baginya. Saya bisa menerima semua itu, dimana ketika saya bukanlah yg utama baginya itu tidaklah masalah. Asalkan saya menjadi tempat pulang bagi beliau disaat pulang dari segala kepenatan dan juga kebahagiaan" Jelasku dengan suara yg parau, ingin menangis rasanya menjelaskan semua isi hatiku. Dan jawaban ku sukses membuat Ibu Danyon menjadi tersenyum puas.

"Dan bagaimana dengan Dek Pierre sendiri? Apa yg membuat Dek Pierre sangat yakin untuk memilih Dek Arin sebagai pendamping kamu? Padahal, sebelumnya kalian terhalang oleh kepercayaan dan restu?"

"Siap. Ijin menjawab Ibu, saya sebelumnya tidak pernah membayangkan kalau akan memiliki hubungan dengan Dek Arin apalagi sekarang sudah sampai tahap menuju ke jenjang yg lebih serius, sampai pada suatu malam. Saya di minta datang oleh Abah Dek Arin. Meminta saya untuk dapat menjaga putri nya, dan dari situ saya berfikir. Apakah ini memang yg terbaik untuk saya, sebelumnya saya juga berusaha untuk dapat memantapkan hati untuk dapat meminang Dek Arin, saya juga meminta petunjuk kepada Tuhan. Dan memang Dek Arin adalah jawaban dari segala doa saya. Dan saya juga telah berjanji kepada diri saya, saya akan menjaga Dek Arin sekuat dan semampu saya sebagai seorang manusia"

"Dan apakah kamu yakin kalau calon istri kamu dapat membagi waktu untuk organisasi dan juga bekerja sebagai seorang guru?" Tanya Bu Danyon.

"Ijin menjawab Bu, saya sudah mengenal Dek Arin dari lama, manajemen yg ia miliki dapat di pertanggungjawabkan. Semenjak menjadi guru, Dek Arin juga berusaha untuk dapat membantu orang tua nya, jadi saya pikir semua nya akan berjalan dengan baik"

Sesekali aku melirik Mas Pierre, kemudian ku lihat komandan tengah menandatangani berkas yg ku bawa. Dan dengan tegas beliau memberikan map berwarna hijau yg ku bawa tadi.

"Baiklah, saya tunggu kontribusi Dek Arin di kegiatan persit ya, semoga Dek Arin dapat menjalankan semua tugas dengan baik" Ujar Pak Letkol.

"Siap Bapak, Ijin, terimakasih bapak"

"Selamat datang adik Arin di persit, semoga dek Arin bisa berkontribusi dengan organisasi ini ya, khususnya karena adek adalah seorang pendidik, semoga bisa menyesuaikan diri nanti nya disaat sudah masuk ke asrama, tinggal di asrama kan Dek?"

"Ijin terimakasih Ibu, InsyaAllah tinggal di asrama Bu" dan akhirnya aku dan Mas Pierre keluar juga dari ruangan.

"Adek sudah melakukan yg terbaik hari ini, terimakasih ya dek" Ujar Mas Pierre.

"Dan setelah ini kita masih harus menghadap, semangat ya dek. Tinggal dikit lagi menuju pernikahan, jangan nyerah" Mas Pierre menyemangati ku. Aku tersenyum dan mengangguk. Jujur saja. Satu persatu sudah aku lewati bersama Mas Pierre dan ternyata tidak berhenti disini.

To Be Continue

YOK BISA YOK MENUJU CHAPTER PERNIKAHAN! huhu rasanya pegel banget nih tangan ngetik demi new chapter, demi readers tercinta juga. Aaa aku ucapin terimakasih ya sebelumnya, akhirnya cerita ini ada peningkatan juga dan Melthor semakin semangat buat nulis, karena kalian cerita ini tambah bangkit, thank you so much guys! Aaa nangis! Love you guys💗✨

Jgn lupa VOTE dan KOMEN ya guys!!

𝑺𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝑫𝒊𝒂 𝑷𝒆𝒓𝒈𝒊, [𝑃𝑖𝑒𝑟𝑟𝑒 𝑇𝑒𝑛𝑑𝑒𝑎𝑛 𝐹𝑎𝑛𝑓𝑖𝑐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang