01. Hadiah Dari Murid

1.5K 65 2
                                    

Hello all! Ini adalah cerita pertama yg Melthor buat, dari tahun 2019 sudah di publish cuma sekarang baru bisa di revisi, mulai dari judul, deskripsi dan isi cerita nya juga, semoga kalian suka!

Enjoy!

----

Arin POV

"Abah! Ibu! Arin berangkat dulu ya!" ujar ku sembari mengeluarkan sepeda dari dalam rumah, ku lihat Abah dan Ibu menyusul ku. Mereka mengangguk. Aku pun berjalan ke arah mereka dan salim. Setelah itu aku pergi ke sekolah dengan mengendarai sepeda punya Abah.

Hallo, nama ku Arin. Arin Anjelita. Aku adalah putri pertama dari 2 bersaudara, aku memiliki satu adik bernama. Dirgantara Samudra. Dia berumur 19 tahun dan aku 20. Kami hanya beda satu tahun tapi dia lebih tinggi daripada aku. Abah ku bernama Argantara Samudra dan ibu ku bernama Jelita Arona, nama yg sangat cantik bukan? Sama seperti ibuku, dia cantik, lembut dan sangat penyayang terhadap kedua anak nya. Meski kami nakal haha!

Sesampainya aku di sekolah, Anak-anak sudah berlari menuju ke arah ku yg tengah memarkirkan sepeda, mereka berbondong-bondong sambil tersenyum manis ala-ala anak SD kelas 2 padahal mereka sudah kelas 4 sekarang, "hei? Kenapa kalian menyusul ibu kesini? Ayo masuk kelas"

"Kami mau memberikan sesuatu kepada Ibu, Jadi kami sudah tidak sabar dan menyusul Ibu kesini" Jawab mereka, Aku turun dari sepeda dan mendekat ke mereka, menatap mereka nampak sangat bersemangat ingin memberikan sesuatu itu kepada ku.

"Kalau boleh tau, Apa yg mau kalian berikan kepada Ibu?" tanya ku, Hakim mendekat dan memberikan ku sebuah kotak berwarna biru, mereka sangat tau warna favorit ku. "Ini adalah hadiah ulang tahun untuk Ibu, kami persiapkan semua ini untuk Ibu"

"Selamat ulang tahun Ibu guru!" Ucap mereka bersama-sama, aku sedikit binggung kenapa mereka bisa membuat hadiah ini, apa orang tua mereka tidak tau hal ini? Atau jangan-jangan hadiah ini di buat dari uang saku mereka?

"Kalian dapat uang darimana untuk membuat hadiah ini?"

"Jadi ibu guru, Ibu nya Yuda memberi tau jika ibu berulang tahun dan semua Ibu kami ikut mengumpulkan uang untuk membuat hadiah ini, dan hadiah nya kami berikan kepada Ibu, Ibu terima ya!"

Aku mengangguk, astaga. Anak-anak manis ini sangatlah baik apalagi orang tua mereka yg sangat perhatian dengan guru honorer seperti diriku ini, aku pelan duduk dan menangis. Sungguh terharu dengan apa yg telah perbuat kali ini.

"Terimakasih banyak ya anak-anak murid Ibu yg cakep dan pintar, kalian baik sekali sudah repot-repot membuat hadiah ini untuk Ibu"

"Iya Ibu, sama-sama"

Jam istirahat pun telah di mulai, kini aku berjalan menuju ke arah kantor untuk meletakkan buku-buku pr anak murid ku tadi untuk sekalian juga aku periksa.

Aku berjalan sembari melihat-lihat buku mereka takut nanti ada yg diam-diam tak mengumpul, "Seperti nya mereka udah kumpul semua deh, bagus lah kalo gini"

BRAK!!

"Aduh! Astagfirullah!"

Oh Tuhan, apa yg barusan aku tabrak? Padahal seperti nya aku berjalan lurus-lurus saja deh, aduh sakit sekali bokong ku rasanya. Tiba-tiba saja ada tangan yg mengarah ke arah ku seolah ingin menolong aku berdiri.

𝑺𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝑫𝒊𝒂 𝑷𝒆𝒓𝒈𝒊, [𝑃𝑖𝑒𝑟𝑟𝑒 𝑇𝑒𝑛𝑑𝑒𝑎𝑛 𝐹𝑎𝑛𝑓𝑖𝑐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang