14. Kebahagiaan buat Kue Lupis

470 24 0
                                    

Hello semua! Melthor balik lagi nih, apa kabar kalian semua! Omg, Melthor kangen sekali dengan kalian para readers tercinta, semoga kalian baik-baik disana ya!

Enjoy!

----

Dirga hari ini tengah sibuk mengurus lembar skripsi nya, sudah beberapa bulan dia tak dapat tidur dengan nyenyak karena kertas tersebut, terpejam sedikit langsung terbangun karena ingat dosen menunggu, disisi lain ketika sudah siap untuk menghadap, dospem malah bilang kalau dia ada rapat mendadak dan tak dapat ditemui dahulu.

Alhamdulillah, hari ini dospem Dirga dapat ditemui setelah 5 hari kabur dan beralasan kalau ia sedang ada rapat di Universitas lain dan dalam 5 hari tersebut sudah 2 kali skripsi Dirga di warnai alias di corat-coret dospem nya.

"Iya sih kami dapat ketemu hari ini, tapi piye iki? Masih tetap di corat-coret" Isi hati Dirga, dia sudah mulai putus asa.

"Huft... Harus revisi lagi deh, menyebalkan sekali!" Ujarnya sekali lagi dalam hati.

Diluar ruangan, sudah ada Ayu, yg selama Dirga skripsi-an selalu setia menemani dan juga membantu Dirga tanpa pamrih. Ayu juga nampak panik karena takut Dirga akan merevisi lagi seperti beberapa hari yg lalu. Dirga pun keluar dengan wajah sedih dan murung.

Ayu mendekat, "Piye Dir? Kamu nggak revisi lagi kan? Atau revisi lagi? Nggak papa, kalo emang di suruh revisi lagi, aku siap membantu kamu kok"

Dirga mulai berani menatap Ayu sekarang, dia mulai tersenyum dengan lebar, "Alhamdulillah Yu. Yu akhirnya aku bisa sidang Yu"

"Ehh?" Ayu pun ikut terkejut mendengar ungkapan Dirga barusan. Dia terharu plus bangga dengan Dirga.

Flashback!

"Aduh... Revisi lagi ini kayak nya" Isi hati Dirga sambil menunduk.

"Silakan adik dapat melanjutkan persiapan selanjutnya" Ujar dospem nya tiba-tiba yg padahal daritadi hanya bungkam tanpa ada suara sedikit pun.

"Ehh?" Jawab Dirga terkejut.

"Iya, untuk minggu depan kamu dapat melanjutkan sidang ya, tapi dengan catatan, apa yg saya coret di skripsi kamu sudah harus di benarkan, harus teliti lagi dalam memperbaiki nya ya"

Dirga tertegun, "Bisa saja kali ini kamu mendapatkan penguji yg lebih teliti daripada saya" Lanjut dospem.

"Apakah adik mengerti?"

Dirga mengangguk dengan cepat, dia langsung menjawab tanpa takut, "Siap, mengerti Pak, terimakasih Pak telah membimbing saya selama mengerjakan skripsi ini"

"Iya, sama-sama"

Flashback off!

"Alhamdulillah!! Akhirnya kamu sidang juga, Dir! Pasti Mbak sama Ibu mu bangga sekali dengan kamu, tidak sia-sia pengorbanan kamu selama ini"

"Terimakasih banyak sudah menemani dan membantu aku selama ini ya, Yu. Kamu yg paling baik dari yg terbaik" dia menarik Ayu ke pelukan nya.

FYI : Ayu adalah calon ipar nya Arin. Dirga sudah tak jomblo lagi kawan.

"Aku harus pulang dan memberitahu Mbak Arin juga Ibu, eh tapi pasti hari ini ada Mas Pierre datang kerumah? Kasih tau saja deh sekalian, ayo Yu, saya anter pulang" Dirga dan Ayu pun pulang kerumah masing-masing akhirnya. Setelah mengantarkan Ayu, Dirga langsung tancap gas menuju rumah nya.

Ketika sampai, dia langsung bergegas turun dan benar saja, ada Pierre dan Arin sedang duduk berduaan di depan rumah sembari melihat cincin, Dirga mendekat.

"Assalamu'alaikum Mbak Arin, Mas Pierre"

Pierre tersenyum, "Wa'alaikumsalam Dek, sudah pulang? Gimana skripsi nya hari ini? Lancar kan?"

Dirga mengangguk cepat, "Iya Mas, alhamdulillah lancar hari ini, dan minggu depan kata dospem nya Dirga, Dirga bakal lanjut ke sidang"

Arin senyum, "Alhamdulillah Dek, bangga banget Mbak sama kamu, akhirnya kamu bisa menyusul Mbak menjadi seorang guru, ayo kamu masuk, Ibu lagi nungguin kamu tuh di dalam"

Dirga berlari masuk dan menemui Ibu nya, Pierre menatap Arin dan menyentuh dengan lembut tangan calon istri nya itu, "Sayang... Gimana? Sudah ketemu cincin yg cocok untuk lamaran kita nanti?"

"Aku pikir, kayak nya yg ini bagus deh Mas untuk kita nanti, cantik nih"

Disisi lain, Dirga langsung masuk dan memeluk erat tubuh sang Ibu, dia menangis di pelukan Ibu nya, "Ibu! Ibuuu!" Lirih Dirga. Jelita kaget dan mengelus lembut punggung putra nya.

"Loh? Kenapa toh Nak? Kamu kenapa menangis? Ayo duduk, tenangkan diri kamu dulu"

Dirga akhirnya duduk, dia menenangkan dirinya dan menyentuh tangan Ibu nya, "Bu... Alhamdulillah, alhamdulillah Dirga minggu depan sudah bisa sidang Bu, habis itu lanjut ke wisuda"

"Alhamdulillah ya allah, Dirgaaa"

Ibu ikut terharu mendengar ucapan Dirga barusan, Arin dan Pierre ikutan masuk, Ibu menarik pelan tangan Arin dan mencium pelan kening kedua putri dan putra tersayang nya itu.

"Alhamdulillah ya allah, kedua anakku akan menjadi orang sukses, terimakasih ya allah atas kebahagiaan yg engkau berikan kepada keluarga kami, ya allah..."

Arin senyum, "Nanti kita mampir ya Bu ke makam Abah, Abah pasti ikutan bahagia dengar Dirga sudah mau sidang dan wisuda ga lama lagi" Ibu mengangguk.

"Iya nanti sore kita kesana ya Nak, nanti Nak Pierre ikut juga ya Nduk, menemani kami sekalian bertemu calon mertua mu"

Pierre senyum, "Siap Ibu, nanti Pierre akan ikut, syukur nya hari ini Pierre mendapatkan free dan bisa seharian bersama Arin" Ibu kasih jempol.

"Sip, itu nama nya calon menantu idaman, ya sudah sebagai perayaan keberhasilan nya Dirga, hari ini Ibu akan buatkan kalian semua Lupis"

FYI, Lupis itu kayak kue yg terbuat dari ubi dan di tambah topping gula merah sama parutan kelapa, cmiiw!

Arin membantu Ibu di dapur, dan Pierre mengobrol dengan Dirga sambil memarut gula merah sama kelapa, "Jadi gimana Dir? Sudah dapat calon belum?"

Dirga malu-malu, "Sudah ada kok Mas, cuma nanti saja pas sudah wisuda sekalian di kenalkan dengan Ibu, Mbak Arin dan juga Mas, pasti kalian langsung nge-restuin kami deh"

"Iya Dir. Kita lihat saja nanti, ayo cepat kamu selesain itu motong gula merah nya, punya Mas sebentar lagi nih kelar marut kelapa nya"

"Okee... Siap Boss!"

Arin duduk di samping Pierre sekarang, "Mas... Kamu nggak pulang ke Semarang dulu? Tapi, kalo kamu mau pulang aku mau ikut boleh? Nanti aku bisa kok minta jemput sama Dirga pulangnya"

"Semua nya aja Dek yg ikut, Mas lupa bilang nya sama Ibu tadi. Mami mau ketemuan juga sama Ibu, rindu kata nya mau datang ke Magelang cuma tidak ada waktu yg tepat gitu"

"Wah bagus dong! Nanti mau buat makanan spesial deh untuk Mami, buat apa ya kira-kira? Hmm... Nah iya, buat Klepon aja deh nanti, isi nya gula merah, panas-panas kan enak tuh"

To be continue

Gimana guys? Apa kalian gitu juga selama proses menyusun skripsi? Buat kalian, Mbak Mbak dan juga Mas Mas pejuang skripsi, SEMANGAT YAA!

𝑺𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝑫𝒊𝒂 𝑷𝒆𝒓𝒈𝒊, [𝑃𝑖𝑒𝑟𝑟𝑒 𝑇𝑒𝑛𝑑𝑒𝑎𝑛 𝐹𝑎𝑛𝑓𝑖𝑐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang