Tiga

459 44 6
                                    

Jun baru saja selesai mencuci piring-piring yang digunakan mereka untuk makan malam bersama dengan Marcell. Sudah menjadi rutinitas bagi keduanya, membuatkan makanan juga membersihkan bekasnya. Apakah ini suruhan? Tentu tidak. Marcell adalah sosok yang pribadi yang mencintai kebersihan, jika melihat sedikit saja kotoran, ia yang bergerak paling pertama. Dan Jun, ia sukarela membantunya karena tak mungkin ia membiarkan adiknya itu mengerjakan semua sendirian.

Bersih dan rapi. Itulah hal yang paling membuat Marcell senang. Jun merangkul adiknya itu, bangga, karna dasarnya pribadi Marcell membuatnya menyayangi lebih. Kedewasaan dan kepekaan yang kuat dalam diri adiknya yang tak pernah lepas sejak ia kecil.

"Besok aku ingin membuatkan sarapan untuk mereka lagi."

Jun tersenyum, ia tau pasti adiknya merasa senang ketika kesebelas saudaranya menikmati makanannya.

"Mari kita buat besama, sekarang istirahatlah."

Marcell tersenyum dan berjalan keluar dari dapur bersama dengan kakak (kesayangannya)? Tapi, baru saja hendak menaiki anak tangga, keduanya dikejutkan dengan kedatangan Daniel yang berlari sambil memasang wajah paniknya.

"Jun, beri tahu semua untuk mengemasi barang yang diperlukan, kita harus pergi sekarang juga!"

Jun yang masih belum mengerti, hanya mengernyitkan dahinya, "kenapa tiba-tiba?"

"Tempat kita sudah diketahui, aku menemukan penyadap, CEPAT TIDAK ADA WAKTU LAGI!"

Mendengar penuturan kakaknya, Marcell berlari sekuat mungkin menaiki anak tangga. Satu yang ia ingat ketika mendengar perintah kakaknya, yaitu kedua saudara kembarnya. Sedangkan Jun, entah bagaimana kepanikan Daniel menular padanya, spontan membuatnya berlari ke kamar dua bungsu terlebih dahulu.

Justin dan John yang nampak sekali telah mengenakan piyama, menandakan keduanya akan segera tidur, dikejutkan dengan kedatangan Jun yang tiba-tiba masuk.

"Justin, John, dengarkan kakak! Sekarang kalian kemasi barang yang kalian perlukan, seragam, dan buku pelajaran, kita harus pergi sekarang juga!"

"Tapi ... Kenapa-"

"Tidak ada waktu lagi Justin, ayo aku bantu kalian berkemas."

Justin yang ingin bertanya itu terpotong seketika ketika Jun sudah membuka lemari keduanya dan hanya mengeluarkan seragam sekolah. Ia yang tidak mengerti apapun, membereskan beberapa buku pelajaran miliknya juga John menjadi satu, memasukkan ke dalam tas besar tanpa berpikir tata letaknya seperti apa.

"Kalian berdua cepat turun dan tunggu kakak di bawah!"

Melihat wajah panik kakak kedua, mereka hanya mampu mengangguk dan berlari turun. Dan nampak sekali, Travis pula baru saja keluar membawa tas nya setelah mendengar peringatan bahwa mereka dalam bahaya. Disusul oleh Kyle dan Juga Sam. Mereka mengutamakan adik-adiknya yang masih bersekolah karena tidak mungkin mereka menanggalkan keperluan adik-adik mereka begitu saja. Itu akan menyulitkan mereka nanti.

Marcell berlari bersama Kevin dan Arthur, berpapasan dengan Daniel yang baru saja selesai dengan ruangannya.

"Marcell, tinggalkan saja mobilmu!" titah Daniel setelah melihat kunci mobil di tangan Marcell.

"Tapi, Kak-"

"Tinggalkan saja! Aku akan membelikan yang baru untukmu. Mobilmu sudah tidak aman."

Marcell membuang kunci mobilnya sembarang. Setelah semua keluar, mereka pergi mengambil kendaraan masing-masing. Akan tetapi, Daniel masih terdiam sejenak, tentu membuat Jun bingung.

"Apa yang kau lakukan, Kak?"

"Kau susul saja adik-adikmu, aku akan membereskan mobil ini terlebih dahulu."

12 MAWAR HITAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang