Bab 11 - Kamu Sakit

2.2K 215 46
                                    

⚠️cw//tw blood⚠️
please corect me if i wrong

Happy Reading (⌒o⌒)

"Ada permintaan yang sulit untuk dilakuan, namun keadaan memaksa dirinya untuk menuruti permintaan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada permintaan yang sulit untuk dilakuan, namun keadaan memaksa dirinya untuk menuruti permintaan itu."

- Elegi Nabastala Bab 11 -

Setelah kejadian yang menimpa diri Bentala pagi itu, suasana hatinya suram. Sekelabat bayangan tentang Bastara yang merintih kesakitan saat membela dirinya terus saja terputar di dalam kepala Bentala. Lirihan demi lirihan memberikan secarcik luka baru untuk dirinya.

Bentala merasa bersalah atas ketidak berdayaan dirinya. Kalau saja Bentala tidak pasrah, kalau saja Bentala bisa melawan, dan kalau saja Bentala bisa membatah semua fakta gelap tentang dirinya, mungkin Bastara tidak mungkin sampai terseret seperti ini. Semua karena dirinya, begitu pikir Bentala.

Saat ini Bentala tengah berada di Ruang UKS tanpa ditemani oleh siapapun. Seorang guru wanita yang tadi memapah Bentala sudah pergi melaporkan kasus ini ke Kepala sekolah, sementara temen Bentala sudah kembali ke kelas.

Di ruang persegi yang didominasi oleh warna putih dengan aroma khas obat-obatan nan sejuk ini, Bentala termengung dengan isi kepalanya yang teramat ramai.

Bentala menutup rapat kedua telingannya. Berulang kali ia memukuli kepalanya yang terasa ramai dan berdenging.

"Lo itu cuma kesalahan yang nggak seharusnya ada di dunia ini Tala!"

"Bastara kesakitan lagi karena diri lo!"

"Lo itu kegelapan buat orang lain!"

Suara-suara itu semakin terdmegar nyaring berdenging di dalam telinga Bentala.

"Semua karena kehadiran lo Tala!"

"Lo itu kegelapan buat semua orang!"

"Bastara terluka karena lo! Semua karena lo!"

"Hadir gue nggak salah!! Bukan gue yang bikin semuanya kacau!!" Bentala tanpa sadar meracau tidak jelas seraya memukuli telinganya.

Beberapa detik kemudian tirai pembatas antar brankar itu digeser oleh seseorang. Sontak Bentala terdiam. Ia menoleh secara perlahan ke sebelah kirinya.

"TALA?! INI LO KENAPA?! LO DIBULLY LAGI SAMA BAGAS?!" pekik Tanukala terkejut bukan main melihat penampilan sahabatnya yang sangat urak-urakan.

Elegi Nabastala [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang