Menolong Seseorang
Semester 1 pun berlalu dengan cepat.
Hari-hari menjalani kuliah Diana jalankan dengan penuh semangat. Jadwal kuliah yang mulai padat, tugas yang menumpuk dengan deadline nya masing-masing, praktikum yang harus dilaksanakan serta laporan praktikum yang menyita waktu dan kesabaran.Diana juga merasa kalau dirinya dan mahasiswa lainnya itu tidak memedulikan penampilan, karena memang kegiatan mereka yang padat tidak ada waktu untuk sedikit berdandan, yang penting mereka selalu diberikan kesehatan untuk menjalani kehidupan sehari-hari ajah udah bersyukur.
Di semester 2 ini mulai banyak materi dan juga praktikum. Memang kalau di kesehatan itu yang paling dibutuhkan adalah action.
***
Pagi hari yang cerah Diana mulai mempersiapkan diri untuk berangkat kuliah, meskipun tadi malam dia sempat begadang demi mempelajari materi di semester baru ini tapi ia tetap semangat.
Diana sampai di kampus tepat pukul 08.00, sambil menunggu Diana membaca buku di perpustakaan kampus. Disana ia ketemu dengan seorang laki laki yang juga dari kesehatan.
"Permisi saudari! Kamu yang namanya Diana kan?" sapa laki-laki itu.
Dia memang sudah tahu Diana sejak semester 1, karena dia selalu melihat anak itu aktif ketika pembelajaran. Tapi dia baru berani buat mendekati Diana sekarang.
"Eh iya benar, Kamu Zulfan kan?" tanya Diana.
Laki-laki itu seperti nya berasal dari keluarga yang berada, tampilan dari luarnya saja dia seperti orang yang perawatan mahal.
"Boleh ikutan duduk gak, kita baca buku bareng?"
"B-boleh." ucap Diana. Jujur sebenarnya dirinya itu sedikit gugup.
"Kok ke perpus sendirian?" ucap Zulfan sambil menaruh bukunya di meja.
"Aku datang terlalu pagi jadi memutuskan untuk mempelajari materi dulu di perpus."
"Aku boleh gak jadi teman kamu? Aku sudah punya banyak teman di prodi lain, tapi belum punya temen cewek di FK?" tanya Zulfan dengan hati-hati. Dia berharap Diana mau berteman dengannya. Sebenarnya ia kenal dengan Sella, dia juga kuliah FK disini. Cuma karena dia perempuan yang sedikit agresif jadi dirinya agak sedikit risih.
"Iya boleh, kita semua kan teman."
Tiba tiba Handphone Diana berdering, seperti nya ada yang menelpon. Dan benar saja di tampilan layar Handphone nya tertulis nama Amara. Diana segera mengangkat nya.
Amara Call 📞
"Halo Diana? Kamu dimana, sini aku sudah di kelas sama Faida, dosen kita itu bu Rida lohh. Kalau telat sedikit bisa diomelin."
"Oh ini aku lagi di perpus, yaudah aku on the way ke sana. "
Diana berbicara dengan bisik-bisik takut menganggu pengunjung perpus.
Diana berpamitan dengan Zulfan dan segera ke kelas. Tapi ternyata laki-laki itu juga ingin ke kelas, alhasil mereka bebarengan menuju kelas.***
2 kelas rasanya begitu lama, cukup susah juga materi yang diberikan. Tapi akhirnya selesai juga kelasnya, tinggal satu kelas lagi dan itu adalah kelas praktikum.
Dimana mereka berkelompok, 1 kelompok berjumlah 4 orang. Untung saja yang membagi kelompok itu dosen mereka dan kebetulan mereka bertiga sekelompok ditambah 1 laki laki yang tak lain yaitu Zulfan!
Sehabis sholat dan makan siang mereka langsung ke laboratorium. Dengan alat perangnya yang lengkap seperti jas lab, handscoon, masker, lembar kerja praktikum, kacamata dan perlengkapan lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Green and White
ActionEDUCATION MILITARY ACTION "Semua yang ada di diri kamu dari ujung kaki sampai ujung kepala itu sepenuhnya menjadi milik dan hak saya. Kecantikan kamu itu hanya untuk saya. Saya tidak ikhlas jika ada lelaki lain yang berani melihat dan menikmati kec...