»»——
Selama kamu masih ada dalam pandangan ku, kamu aman.
——««~ Alghifari Putra ~
Apa yang Sedang Terjadi?
Waktu shubuh Diana terbangun dari tidurnya, meskipun sedang uzur dirinya memang sudah terbiasa bangun pukul 04.30. Ia melihat ke tempat tidur Faida tapi tidak ada. Mungkin dia sedang sholat?
Beberapa menit kemudian ia mendengar suara adzan yang sangat merdu dan candu. Ya, pemilik suara itu adalah Letnan Al! Sejak pertama kali ia sholat berjamaah di Lebanon ia sudah hafal dan kecanduan dengan suara merdunya.
Disaat yang lain sedang sholat, Diana berinisiatif untuk mencari sesuatu yang bisa dikerjakan. Kini dirinya memakai jaket tebal dan pergi ke dapur untuk membantu tentara yang sedang memasak.
***
Udara Lebanon yang dingin menyambut aktivitas mereka pagi ini. Mereka semua mulai menyantap makanan yang dihidangkan. Suasana seperti inilah yang akan mereka rindukan suatu saat nanti. Makan diatas tikar yang digelar dengan makanan sederhana tapi sangat istimewa ditambah dengan pemandangan pohon-pohon yang berwarna kuning dan berguguran diterpa angin.
Pagi ini Diana melihat pasukan khusus dari matra Darat, Laut dan Udara sedang sibuk mempersiapkan segala keperluan. Oh iya, dirinya baru teringat kata pratu Lana, mereka mendapat undangan untuk berkunjung ke acara formal di Lebanon Utara dan juga menemui beberapa orang penting disana. Mereka sudah siap dengan PDU lengkap (Pakaian Dinas Upacara).
Ya Allah, berwibawa banget si mereka. Gumamnya dalam hati.
Faida menyenggol kan lengan Diana, ia pun segera memandang wajah Faida yang sedang senyum-senyum sendiri.
"MasyaAllah Na, Taufiq ganteng banget dehhhh! Aku jadi makin cinta"
Diana merasa geli dengan apa yang diucapkan sahabatnya ini.
Tak disangka Faida melihat Taufiq dan Al seperti sedang berbincang ke arah dirinya dan Diana. Dan benar saja, mereka berjalan mendekat ke tempat nya berada. Faida sekarang seperti orang yang paling bahagia, pasalnya dari tadi ia tidak bisa berhenti senyum.
Dua tentara itu sudah tepat berada 2 meter didepan Faida dan Diana. Al meraih pergelangan tangan Diana. Mendapat perlakuan itu, dirinya hanya bisa bingung dan berserah kepada manusia galak ini.
"Ciee" ucap Faida dan Taufiq kompak saat Al meraih pergelangan tangan Diana.
Sedangkan Diana bertanya-tanya maksud dari Letnan Al.
"Mau bilang I Love You nih yeee?" tanya Letnan Taufiq di sertai kekehan nya.
"Kitab Jurumiyah pernah berkata, Al kalamu huwal lafdzu, yang artinya gak butuh I Love You tapi butuhnya Qobiltu" ucap Al dengan matanya yang melirik tajam ke arah Taufiq.
Setelah berkata seperti itu Al mengajak dan menggandeng pergelangan tangan Diana untuk berjalan sedikit dari tempat semulanya. Diana hanya diam dan mengikuti permainan yang sedang Al lakukan.
"Gak usah pegang-pegang pergelangan tangan saya let" ucap Diana sinis. Perlahan dirinya mulai memberontak dan berusaha melepaskan genggaman tangan kekar itu.
"Kalau gak dipegang, nanti kamu gak bakal ngikutin saya."
Kini Al sudah berhenti berjalan, posisi mereka sekarang berada di belakang barak. Diana hanya bisa menundukkan kepalanya, ia tidak berani memandang wajah tampan Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
Green and White
ActionEDUCATION MILITARY ACTION "Semua yang ada di diri kamu dari ujung kaki sampai ujung kepala itu sepenuhnya menjadi milik dan hak saya. Kecantikan kamu itu hanya untuk saya. Saya tidak ikhlas jika ada lelaki lain yang berani melihat dan menikmati kec...