14. G&W | Alghifari dan Diana Pov

1.1K 61 0
                                    

Alghifari dan Diana Pov

"Makasih yah" ucap Diana.

"Makasih doang nihh?" jawab Al.

Diana bingung dengan maksud Alghifari itu, mungkin dia ingin dirinya memberikan uang untuk sekedar membelikan Al bensin? Diana pun merogoh tas yang ia bawa, ia mulai mencari dompetnya dan mengambil uang selembar berwarna hijau, lalu menyodorkan uang itu ke Al.

"Nihh, uangnya!" ucap Diana sambil menyodorkan uangnya ke Al. Tapi Al tidak merespon sama sekali. Di balik helm full face nya, Ia bergantian menatap uang yang dipegang Diana dan wajahnya.

"Simpan saja tuh duit! Gue gak butuh duit lo" ucap Al ketus kepada Diana. Alghifari pun berpikir kenapa tiba-tiba Diana malah berniatan untuk memberikan dirinya uang? Apa dia tidak paham maksud dari Al?

"Ohh, yaudah!" ucap Diana singkat, setelah itu dirinya kembali memasukkan uang yang dia ambil ke dompetnya. Diana melihat ada travel datang, diikuti oleh handphone nya berdering, Diana berpikir mungkin temannya si Sifa yang menelpon dan mengabari dirinya.

"Letnan, Diana permisi dulu yah. Makasih karena sudah mau mengantarkan aku" Diana tersenyum, lalu pergi meninggalkan Al.

Al memperhatikan langkah kaki dan punggung Diana sebelum dia benar-benar menaiki travel dan menghilang dari pandangan nya.

***

Alghifari Pov

Selama perjalanan pulang hingga sampai ke rumah, pikiran Al dipenuhi oleh Diana.

Diana seorang wanita, dia cantik, dia bisa saja menggunakan kecantikan nya itu untuk menggoda dirinya!

Apalagi Al baru ingat, ia pernah mendengar kalau Diana masih jomblo dan anti pacaran. Berita itu ia dengar dari Taufiq, yang sudah pasti Taufiq tahu itu dari Faida teman dekat Diana. Itu berarti cincin yang melingkar di jari manis nya bukan cincin lamaran!?

Diana mempunyai kesempatan yang besar untuk mendekati dirinya jika tinggal satu atap bersama Al. Tapi kenapa yang dilakukan wanita itu malah sebaliknya. Apa dia tidak mengakui dan mengagumi ketampanan nya? Ahh kenapa dirinya begitu percaya diri seperti ini?

Diana itu beda dari wanita lain. Walaupun dia sangat dekat dengannya wanita itu tidak ada gerak-gerik mencurigakan seperti caper, menggoda bahkan mendekatinya sekalipun.

Diana beda dari perempuan pada umumnya, yang kalau di Instagram Al selalu mendapatkan direct message dari para kaum hawa, mereka tidak lelah untuk mengirim pesan pada dirinya walaupun tidak ada satupun pesan yang ia balas. Apalagi kalau bertemu dirinya sudah pasti pandangan dari kaum hawa selalu tertuju padanya dan banyak dari mereka yang berebut meminta untuk foto.

Rasanya Al ingin tahu lebih dalam lagi tentang Diana. Seberapa pintar dia beladiri? Senyum nya yang begitu candu, hatinya yang baik, cantik lagi.

Tersadar dari pikiran nya yang terpenuhi dengan Diana, Al mulai menghina diri sendiri. Al....! Kok lo sebucin ini sii? Bego banget loh bisa-bisa nya ampe mikirin cewek. Jika sedang memikirkan perempuan Al merasa dirinya bukan seperti Alghifari yang sebenarnya!

Lelah dengan itu semua, akhirnya Al memilih untuk tidur.

***

Diana Pov

Di waktu yang sama Diana juga mulai mendeskripsikan ketampanan Alghifari. Selama perjalanan di dalam travel, pikiran Diana selalu tertuju pada Al, ia mulai kagum dengannya. Sampai-sampai si Sifa heran dengan sikap Diana yang tiba-tiba diam dan senyum-senyum sendiri.

Tinggal satu atap bersama laki-laki tampan seperti Al, secara alami banyak bunga bermekaran di hatiku. Ibarat pemeran wanita dalam drama. Bahkan membayangkan momen dimana kita berdekatan ajah udah membuat dirinya merasa senang.

Sikap Al yang dingin, cuek, pemarah dan juga baik itu sukses membuat Diana kagum. Seorang Alghifari yang rela menurunkan ego nya hanya demi menuruti kata ibunya yang ingin Diana tinggal di rumah mereka begitu membuat Diana tersadar kalau Al memang tentara idamannya.

Tubuhnya yang tinggi, kekar, berotot, hidung nya yang mancung, kulitnya yang eksotis dan yang pasti perutnya yang six pack, membuat Diana ingin kembali merasakan momen ketika mereka bertabrakan di depan kamar mandi dan langsung dipeluk oleh Al, Walaupun Al hanya setengah memeluknya. Ahhh, membayangkan kejadian itu membuat Diana malu, apalagi nada bicara Al yang tinggi saat memarahi nya karena kecerobohan dan kebodohannya. Rasanya ia ingin mengutuk dirinya sendiri ketika mengingat kejadian itu. Diana berharap Al mau memaafkan kesalahannya dan tidak marah lagi.


Dear Readers!

Yukk saling follow, nanti Author Follback!
Tinggalkan vote okhay, biar Author semangat nulisnyaaa....!

Kritik dan saran akan saya terima!

Jangan lupa follow juga Instagram nya Author ok..!
Instagram @dwiriyani05

Green and WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang