・。.・゜✭・.・。.・Kejahatan akan menang bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa.
・✫・゜・。.・。.✭・
~ Alghifafi Putra ~
Kejahatan yang Terungkap
Waktu sudah menunjukkan pukul 11.40 waktu setempat, para tenaga medis sudah menyelesaikan tugasnya masing-masing.Setelah memeriksa beberapa pasien Diana jadi mengerti rata-rata penyakit yang diderita oleh warga lokal di Lebanon ini.
Orang dewasa rata-rata mempunyai keluhan seperti nyeri kepala, flu, tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes melitus. Sedangkan, pada anak-anak rata-rata mengeluh sakit flu, batuk dan demam.
Awalnya memang sulit, ketika memeriksa setiap pasien harus berbicara menggunakan bahasa Inggris dan bahkan jika pasien tidak bisa bahasa Inggris kita harus meminta bantuan kepada komandan kesehatan yang sudah terbiasa menangani hal tersebut.
Meskipun awalnya mereka kesusahan karena kendala bahasa, tapi akhirnya mereka bisa melewati itu semua.
Seperti biasa masyarakat muslim melaksanakan sholat dzuhur berjamaah di tempat yang sedikit teduh. Sudah banyak jamaah yang ingin melaksanakan sholat.
Diana melihat Al dan beberapa tentara berjalan menuju jamaah laki-laki dengan peci hitam dikepalanya ditambah dengan anak rambutnya yang masih meneteskan air sisa wudhu.
MasyaAllah cerminan nabi Yusuf As. Gumam Diana dalam hati.
Tak heran jika banyak para tenaga medis perempuan yang pandangan nya selalu tertuju hanya pada Al.
Melihat Al membuat Diana ingat akan titipan ibunya yang belum ia berikan. Diana berniat memberikan paperbag coklat itu selesai sholat.
***
13.00 PM
Selesai sholat mereka bersiap untuk makan siang bersama.
Jujur belum ada 2 hari hidup di Lebanon membuat Diana kangen akan masakan Indonesia yang kaya akan rempah.
Setelah makan dan beres-beres, Diana berniat untuk cepat-cepat memberikan amanah itu kepada si penerima.
Ia pun mengambil paperbag yang ia simpan di barak dan berlalu pergi menuju tempat tentara.
Hari ini Faida sedang jalan-jalan bersama Taufiq di sekitar tempat mereka bertugas. Diana tidak ingin mengganggu dua orang yang sedang berbahagia itu. Jadi, Diana berniat untuk memberikan titipan itu sendiri pada orangnya.
Ia bisa saja menitipkan pada teman tentara Al, tapi ibu Hamidah sendiri yang menyuruh Diana untuk menyampaikan pesan yang dititipkan nya.
Saat ia sudah berada di luar barak, tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.
"Diana!" ucap lelaki yang kini masih memakai jas kebanggaan nya itu dengan tangan yang masih memegang kotak kesehatan. Sepertinya dia baru selesai dengan tugasnya yang turun langsung ke rumah-rumah warga.
Spontan Diana menoleh dan melihat siapa yang memanggilnya.
"Eh iya dok, kenapa?" tanya Diana, ia berusaha untuk bersikap biasa saja.
"Dokter Diana mau kemana? Btw, tuh kaya paperbag yang Diana bawa dari Indonesia benar kan?" tanya Zulfan disertai dengan senyuman menggodanya.
"Ini saya dapat amanah, dan sekarang saya mau memenuhi amanah tersebut" ucap Diana. "Yaudah kalau begitu, ngobrolnya nanti lagi ya dok. Permisi" tambah Diana. Lalu ia berjalan cepat meninggalkan Zulfan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Green and White
AçãoEDUCATION MILITARY ACTION "Semua yang ada di diri kamu dari ujung kaki sampai ujung kepala itu sepenuhnya menjadi milik dan hak saya. Kecantikan kamu itu hanya untuk saya. Saya tidak ikhlas jika ada lelaki lain yang berani melihat dan menikmati kec...