40. G&W | Pondok Pesantren

1.5K 85 12
                                    

HAI HAI HAI!

Salam dari BREBES untuk teman² semuaaa...

Mungkin ini updatean terakhir, karena RIYANI mau fokus belajar SKD (sambil nunggu pengumuman UTBK). Nanti bakal update lagi sekitar bulan Agustus. Do'ain ya semoga lancar, dan RIYANI bisa diterima di PTN ataupun Kedinasan.

EITSS! KARENA KALAU RIYANI URUSANNYA LANCAR DAN KETERIMA MAKA MOOD RIYANI AKAN BAGUS DAN BISA CEPAT-CEPAT UPLOAD CHAPTER BARU.

MAKANYA JAN LUPA DO'AIN RIYANI YAA, DO'A BAIK AKAN KEMBALI KE KALIAN.

Semoga kalian selalu diberi kesehatan, dilancarkan urusannya dan diberi rizki yang berlimpah. Aamiin.

MAAF YAA, RIYANI BAKAL NGILANG DULU HEHEH.

.

.

.

Happy Reading.

"Aku paham bahwa mencintai Kapten adalah sakit hati yang ku sengaja, tapi apalah daya karena baru kali ini aku merasakan jatuh cinta yang sebenarnya."

~ Diana Hanifah ~

Pondok Pesantren.

Diana agak canggung dan tidak nyaman, tapi apapun itu ia harus menurut.

"I-iya kep,"

Al mengambil kursi dan menaruhnya disamping dirinya. Ia sedikit heran dengan kantung mata Diana yang berbeda dari sebelumnya.

Apa dia kurang tidur? Sampai kantung matanya hitam kaya gitu? batin Al.

"Duduk," perintah Al.

"Makasih kep,"

Setelah itu, tangan kiri Al mengambil gelas berisi susu yang ia suka, sedangkan tangan kanannya berfokus pada mouse. Lalu, Al membaca surat Al-Fatihah, surat Al-Alaq ayat 1-5, surat Ar-Rum ayat 21 (surat yang menjelaskan mengenai terjadinya pernikahan) dan do'a baik lainnya.

Diana menyangga kepalanya dengan tangannya, ia mulai bosan karena Al membaca do'a dengan waktu yang lama. Entah do'a apa saja yang suaminya baca.

Tak lama kemudian Al meniup sebanyak tiga kali ke susu itu dan meminumnya menggunakan tangan kanan.

Selesai meneguk susu itu lalu Al menyodorkannya ke istrinya dan berkata, "Nih minum," perintah Al

"Kan ini minumnya Kapten. Lagian Diana gak haus Kep,"

"Minum," ucapnya penuh penekanan.

"Iya iya," Diana meminum susu itu tepat dibekas bibir Al.

"Kenapa kamu minum dibekas bibir saya?" Tanyanya dengan pandangan mata yang tertuju ke Diana.

"Lumayan Kep, ciuman gak langsung," jawabnya lalu menaruh gelas itu diatas meja. Seketika Al membuang muka ke arah lain. Bisa ditebak suaminya ini salting.

"Kep," panggil Diana.

"Apa?" suaminya ini merespon dengan kedua tangannya yang sibuk menari dikeyboard.

"Maafin Diana ya, Diana belum bisa jadi istri yang baik. Diana juga banyak salah sama Kapten. Diana sering merepotkan Kapten, maaf banget ya Kep. Mengenai  panggilan Kapten tadi malam, Diana benar-benar gak nyadar. Soalnya kaya susah aja gitu memanggil dua panggilan didua kondisi yang berbeda, Diana butuh waktu untuk beradaptasi. Jadi tolong dimaklumi dan dimaafkan ya Kep,"

Green and WhiteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang