"Suatu saat nanti, kamu akan merindukan sesuatu yang pernah terjadi dalam hidupmu."~ Alghifari Putra ~
"Selamat melanjutkan tugas my soldiers, tanah air akan selalu menantikan kepulanganmu."
~ Diana Hanifah ~
Lebanon Sudah Baik-baik Saja
Satu minggu kemudian, semua tenaga medis yang bertugas akan menghadiri sebuah acara formal. Dimana acara itu adalah bentuk penghormatan dan rasa terimakasih atas jasanya selama penanganan gempa di Lebanon.
Acara itu hanya diwakilkan oleh 3 dokter laki-laki dan 3 dokter perempuan. Tapi karena acara itu sangat jauh, dan banyak dari tenaga medis dari berbagai negara yang akan berkumpul yang membuat komunikasi mereka nanti sedikit terhambat, jadi kebanyakan mereka sangat malas untuk berpartisipasi.
Para tenaga medis sedang berdiskusi mengenai siapa yang akan berangkat. Akhirnya mereka memilih 3 dokter senior laki-laki dan untuk dokter perempuan diwakilkan oleh 1 dokter senior serta dokter Diana dan Sarah. Karena Diana dan Sarah lumayan bagus dalam berbahasa Inggris.
Mereka pun rencananya akan berangkat ditemani oleh dokter Dika selaku komandan peleton kesehatan dan beberapa tentara untuk menjamin keselamatan mereka.
Diana pun teringat akan larangan Al, kalau dirinya harus izin dahulu ketika akan pergi. Tapi, bodoamat lah, emangnya dia siapanya aku? Gerutunya dalam hati.
***
Keesokan harinya, para tenaga medis sudah bersiap untuk menghadiri undangan penghormatan itu. Diana dan Sarah sedang sibuk mengecek barang-barang yang harus ia bawa.
Dokter senior itu memoles wajahnya dengan make up. Faida pun menyuruh dan memoles wajah Diana dengan make up yang ia bawa dari Indonesia. Sarah pun ikut-ikutan. Diana yang tidak bisa merias wajah pun hanya bisa pasrah ketika Sarah dan Faida memakaikan berbagai produk kecantikan ke wajahnya.
Setelah selesai berdandan, Diana melihat dirinya sendiri di cermin, wajahnya keliatan lebih flawless dengan make up tipis yang menempel di wajahnya, kemudian mereka pun berjalan keluar ke depan barak.
"Awas jangan sampai ada yang ketinggalan!" peringat Faida.
"Kamu Baik-baik ya disana, jangan ilang lagi. Cepet pulang ke barak, oh iya bawah oleh-oleh juga ya" ucapnya, lalu tertawa ringan ketika mengucap kata oleh-oleh. Mereka berpelukan. Diana hanya tersenyum menghadapi sahabatnya ini.
Drttt drttt...
Diana mengambil alat canggih itu dan menerima panggilan yang entah dari siapa.
Alghifari: Saya gak izinin
kamu pergi!Diana: Up to you! Lagian
siapa yang minta
izin sama letnan?Jujur saja, perasaannya ini sangat khawatir. Ia takut jika memang tidak bisa pergi dan malah mengecewakan yang lain.
Alghifari: Temui saya
sekarang! Posisi berada
di dekat mobil UN.Diana: Gak mau!
Alghifari: Mau kesini
sendiri, apa mau saya seret?Diana menghentakkan kakinya, lalu mematikan sambungan itu.
"Posesif banget siii" Diana berdecak kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Green and White
AcciónEDUCATION MILITARY ACTION "Semua yang ada di diri kamu dari ujung kaki sampai ujung kepala itu sepenuhnya menjadi milik dan hak saya. Kecantikan kamu itu hanya untuk saya. Saya tidak ikhlas jika ada lelaki lain yang berani melihat dan menikmati kec...