Chapter ini dibuat atas request dari na_jaemann
Selamat membaca✨🐐🐐🐐
Pagi jam 9, Mita sudah mandi dan sedang menemani Mamanya menyiram tanaman bunga. Bibi pembantu yang biasa dipanggil Bi Nung datang menghampirinya.
"Ini, hapenya bunyi terus." Bibi Nung menyodorkan hape Mita yang masih berdering.
"Kalau telepon dari Aldi, biarin aja," jawab Mita sambil menoleh ke Bi Nung.
"Dari Jo, Mbak."
Mita langsung semangat, membersihkan tangannya yang basah dengan kain lap yang ada di pundak BI Nung.
"Thanks, Bi."
"Yu ar welkam, Mbak." Bi Nung undur diri, jalan mundur selangkah, balik kanan kembali masuk ke rumah. kayak anak paskibra.
"Hai, Jo. Ada apa?" tanya Mita setelah menekan tombol jawab di layar hapenya.
"Ada waktu, nggak?"
"Gue? Kenapa?"
Mama berdehem tanpa mengalihkan pandangan dari bunga yang sedang dia sirami dan menegur Mita dengan suara tegas,"Aku, bukan gue. Ini di rumah, bukan di jalanan!"
Mita tersenyum meski dia tahu Mamanya nggak melihat ke arahnya."Iya, Ma. Maaf."
"Kenapa, Ta?" tanya Jo.
"Kalau di rumah, nggak boleh pakai lu, gue. Mamah tadi negur aku." Mita berbisik kepada hapenya.
"Eh, maaf, Mita. Gue jadi bikin lu dimarahin sama Mama."
"Nggak apa-apa. Kamu tadi nanya aku ada waktu atau nggak?" Mita dag, dig, dug. Tumben banget Jo menelepon dan agak-agaknya bakal ngajak jalan. Mita senang, hari ini hari libur dan dia belum ada rencana mau ke mana juga.
"Ada nggak? Gue mau ngajak lu nonton."
Mita kaget dan girang. Wah, kejutan banget, nih. Kebetulan ada film bagus yang memang ingin dia tonton."Kapan, nanti sore atau malam?"
"Sekarang!"
"Pagi-pagi? Bioskop mana yang buka jam segini, Jo?"
"Di lapangan, Ta!"
"Lu ... eh, kamu bercanda. Nonton bola?"
"Nonton pemotongan hewan kurban!"
"What?!"
🐐🐐🐐
Ini adalah hari Raya Idul Adha yang cerah dan ceria. Di wajah setiap orang yang merayakannya pun terpancar kebahagiaan. Agung dan keluarganya biasa mengadakan pemotongan hewan kurban di lapangan tidak jauh dari rumahnya. Bapaknya Agung yang pesilat juga seorang tukang jagal hewan. Ada sedikit cerita tentang bapaknya Agung sebelum dia terkenal sebagai tukang jagal hewan.
Sebenarnya dulu itu saat SMA, beliau bercita-cita menjadi dokter hewan. Hal itu pernah diceritakan kepada Agung. Namun, karena bapaknya Agung salah ambil jurusan, bukannya masuk Mipa malah IPS, cita-cita itu gagal. Seiring perjalanan waktu, seperti biasa yang terjadi pada anak muda yang suka berubah-ubah cita-citanya, akhirnya menjadi peternak pun ditekuni oleh beliau hingga berumah tangga. Dari sekadar memelihara ayam, sampai bebek, angsa, kambing, kerbau dan sapi. Terbiasa memotong sendiri hewan ternaknya dan dari hari ke hari makin banyak yang memakai jasanya sebagai tukang jagal hewan.
![](https://img.wattpad.com/cover/342294710-288-k980848.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jo dan Mita (Buaya Vs Macan PMS)- Na Jaemin|| Sudah Terbit Novel
FanfictionCerita kolaborasi Diandra dengan Om Jo penulis novel Bad Liar 1 dan 2, novel Udin Akew, sutradara Teras Film dan President Komunitas Peci Miring. --------++----+-++---- Jo yang playboy, jago bikin puisi cinta, jago merayu akhirnya kena batunya kete...