Hantu Di Toilet Gor

35 24 24
                                    

Mita kembali ke tengah lapangan basket. Jo terlihat sedang berfoto bersama dengan Bule dan cewek-cewek. Cecilia juga nggak ketinggalan. Mita berdiri tegak di pinggir lapangan, matanya memandang ke arah Jo yang dikerumuni cewek cantik. Cecilia berfoto bersama dengan Jo, Bule dan dua badut tuyul. Mita nggak mau melanjutkan langkahnya. Semua cowok itu pada dasarnya sama, suka dikerubutin cewek. Jo nggak beda jauh dengan Aldi. Kalian hanyalah dua buaya yang seharusnya jangan naik ke darat, diam saja di air, karena di darat itu banyak pemandangan yang hijau.

"Gue pulang, ya. Selamat, Jo," gumam Mita kepada dirinya sendiri dengan lirih, lalu balik badan melangkah keluar dari GOR. Melintasi lorong di depan ruang ganti pakaian di mana Aldi masih nungging kesakitan, Mike dan Rudi  berjongkok sambil memegangi perut, terkena tendangan dari Joko dan Black.

Agung berpapasan dengan Mita, berdiri sebentar melihat ke arah Mita lalu berlari ke tengah lapangan. Mita nggak peduli, hari ini emosinya nggak keruan. Kepalanya mulai agak pusing. Cecilia yang biasanya nggak terlalu atraktif terhadap cowok, malah kadang berlagak bego supaya cowok jadi ilfeel kenapa juga malah mepet-mepet Jo? Ini hari apa, sih? Kok, hari ini semua serba jadi nggak sepele?

Tiba-tiba pundaknya dirangkul dari belakang, Mita kaget. Ternyata Jo.

"Apaan, lu mau ngapain gue?" Mita berontak dari rangkulan Jo.

Jo nggak menjawab. Mita bingung, mau berontak lagi tapi, kok, ya ada perasaan senang dirangkul sama Jo. Mita pasrah sambil waspada, jaga-jaga kalau anak cowok itu macam-macam. Eh, kok, dibawa ke toilet?

"Masuk! Kunci dari dalam, jangan dibuka sebelum Cecil datang! Gue jagain lu di luar sini!" Jo mendorong tubuh Mita ke dalam bilik toilet.

"Eh, kenapa? Woi, ada apaan sih? Kenapa nunggu Cecil? Lu jangan macem-macem, Jo!"

"Lu, diem aja jangan teriak-teriak. Badut tuyul ngamuk! Kesurupan hantu GOR!"

Hah, kesurupan? Mita dag, dig, dug. Pikirannya langsung ke film orang kesurupan dan cerita hantu. Matanya melirik dengan takut ke arah kiri kanan bilik toilet. Menurut cerita yang dia dengar memang ada hantu di GOR ini. Kalau begitu, kenapa dia di kurung di toilet? kalau hantunya keluar dari lubang toilet gimana?  Mita ambil ponsel dari dalam saku celananya, menghubungi Cecilia.

Nggak menunggu lama, Cecilia menjawab,"Bentar, Ta. Gue susul lu ke toilet!"

Cecilia sudah menutup hapenya lebih dulu sebelum Mita bertanya lebih banyak. Si Jo, betul, dong? Tadi dia bilang tunggu Cecilia.

"Jo!" seru Mita, tapi nggak terdengar suara jawaban. Mita putar kunci pintu toilet, ragu-ragu sejenak lalu pelan-pelan dia buka pintunya. Mita mengintip ke luar, sepi. Jo di mana? Katanya tadi mau nunggu di depan pintu. Apa anak itu cuma ngerjain aja? Mita nggak jadi keluar karena dia dengar ada langkah orang masuk ke toilet. Dari baunya bisa diyakini kalau ini toilet laki-laki. Yang mau masuk pasti anak laki. Mita buru-buru mengunci pintu toilet. Pasang telinga sambil tahan napas, bau toilet ini mulai disadari sebagai ancaman yang sama parahnya dengan teror hantu yang mungkin bisa muncul dari lubang wc.

"Mita? Lu masih napas?"

Mita lega karena itu suaranya Jo."Masih!"

"Tahan napas, Ta. Bau!"

"Udah tau begitu, kenapa lu kurung gue di sini?"

"Biar aman, Ta. Lu jangan banyak tanya, deh. Kalau banyak ngomong nanti makin banyak bakteri yang masuk ke mulut."

"Lu nggak ngerjain gue, Jo?"

"Diem aja, ntar, tunggu Cecil."

Benar saja, nggak lama berselang terdengar suara Cecilia yang datang memanggil nama Mita.

"Mita, darliiing. Buka pintunya!"

Mita buka pintu, dia nggak melihat Jo. Itu yang baru saja ngobrol dengan dia, siapa?

"Kenapa, Mita? Kayak yang ketakutan?"

"Jo?"

"Jo? Kenapa lu nanyain dia?"

"Jo?"

"Hih, apaan, sih. Nih, ambil!" Cecilia menyerahkan dua bungkusan plastik, satu kecil dan satunya lagi agak besar.

Mita membuka isinya,"Eh, kok, ginian?"

"Iya, gue ke mini market di depan GOR dulu tadi. Beli itu semua buat lu, itu celana panjang gue kebetulan ada di mobil."

Mita langsung meraba bagian belakang celananya. Matanya melotot ke arah Cecilia.

"Gue, bo ... cor?" Mita berusaha menjelaskan kepada dirinya sendiri.

Mita buru-buru buka bungkusan, ada pembalut celana dalam yang masih baru dan celana panjang milik Cecilia. Sembari membersihkan diri, Mita bertanya kepada Cecilia yang menunggu di depan pintu toilet.

"Cil, Jo kemana?"

"Jo mulu yang ditanyain. Emang kenapa, sih?"

"Tadi dia nungguin gue di depan pintu, jagain gue. Katanya ada badut tuyul kesurupan hantu GOR."

"Nggak ada siapa-siapa, Ta. Badut kesurupan apaan, sih?"

Mita tercekat, setelah itu dia ingat kalau Cecilia suka bercanda. Anak itu jago akting, cita-citanya pengen jadi presiden katanya. Mita buru-buru ganti pakaian bersih. Pakaian kotornya dia cuci dulu, kucek-kucek di bawah kran air, kemudian dimasukkan ke dalam kantung plastik. Mita keluar dari dalam toilet menemui Cecilia.

"Jo kemana? Gue beneran nanya, Cecil."

"Nggak ada, lagian ngapain si Jo di toilet sama lu?"

"Jangan bercanda! Tadi dia yang nyeret gue ke sini! Dia yang ngunciin gue di toilet, dia bilang tunggu sampai lu datang!"

Cecilia mengerutkan dahinya. Mita mau bilang kalau Cecilia akting, tapi, sepertinya anak ini lagi nggak bercanda.
"Ta, gue lihat lu jalan buru-buru ke toilet ini, tadinya gue kira lu kenapa, kok, ke toilet cowok. Eh, gue lihat di belakang celana panjang lu ada noda. Gue yakin lu berasa kalau dateng bulan, trus, bocor.  Makanya buru-buru ke toilet yang paling deket."

Mita mau nggak percaya dengan cerita Cecilia, dan setelah mendengar penjelasan berikutnya dari Cecilia mau nggak mau dia jadi percaya kalau GOR ini ada hantunya.

"Gue buru-buru belanja. Ke mobil ambil celana ganti buat lu. Karena gue yakin sebentaran setelah ada di dalam toilet lu bakal telepon gue minta dibeliin pembalut. Lu tadi telepon gue, kan?"

"Iya, sih."

"Makanya gue bilang tunggu sebentar, gue lagi ke mini market."

Mita celingak-celinguk,"Cil, kita pulang yuk! Gue takut!"

Bersambung...

Mau lanjut gak?
Jangan lupa vote dan komen banyak-banyak, ya.

Mau lanjut gak?Jangan lupa vote dan komen banyak-banyak, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next?

Jo dan Mita (Buaya Vs Macan PMS)- Na Jaemin|| Sudah Terbit Novel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang