Fight

34 22 11
                                    

Mita mengurungkan niatnya untuk melompat girang karena Cecilia jejingkrakkan sambil menyerukan nama Jo ketika anak itu berhasil mengecoh Aldi dan Rudi, melompat dan menyarangkan bola hingga bergelantungan di ring. Anak-anak 911 bersorak dengan gegap gempita, badut tuyul berjoget. Mita jengkel melihat tingkah Cecilia.

"Tumben banget, biasanya dia jaim. Belagak bego kalau urusan cowok," Mita menggerutu di dalam hati, matanya melirik sebal ke arah Cecilia.

Jo mendaratkan kakinya di lapangan tepat di samping Aldi yang marah pertahanannya dengan mudah dikoyak-koyak oleh Jo dan Black. Jo nyengir. Aldi panas hati menerima cengiran itu, dia menumbuk punggung Jo dengan dadanya. Jo berbalik menumbuk dada Aldi, keduanya sama-sama ngotot.

Mita khawatir Aldi yang temperamental itu akan memukul Jo. Dia tahu sekali kalau Aldi orang yang  superior dan keras kepala. Sifat yang baru diketahui oleh Mita setelah dia dengan Aldi jalan bersama. Kelembutan pada saat pertama mereka bertemu ternyata hanya topeng untuk merebut perhatiannya. Sebagai anak cewek yang suka hadiah dan dipuji oleh cowok bertubuh tinggi atletis, ganteng dan terkenal sebagai cowok terkeren di SMA Berkarya, tentu bukan salah Mita kalau dia suka saat Aldi 'nembak'. Sempat merasa menjadi cewek yang beruntung, tapi, hanya beberapa pekan saja. Aldi ternyata sombong dan lebay. Mita pernah mendengar selentingan kalau dirinya hanyalah piala kemenangan bagi Aldi. Hanya akan dipertahankan bukan karena dia berharga, semua hanya tentang harga diri dan keangkuhan Aldi yang merasa si paling keren, penakluk cewek cantik.

Jantung Mita berdegub kencang saat Aldi dan Jo mulai memanas, dia berharap Jo yang memukul Aldi. Mita berharap Aldi jatuh terkena pukulan Jo. Jahat, ya? Entah, Mita suka bila Jo yang menang hari ini. Menang basket dan menang berantem melawan Aldi. Jahat banget? Biarin, cowok suka berantem, kan? Nggak punya luka, tanda nggak punya nyali. Masa, sih? Iya, anak cowok itu harus punya tanda luka. Kalau banyak tanda lukanya? Itu bukan sering berantem, tapi, keseringan main di comberan, korengan.

"Jo!" Agung mendorong tubuh Jo agar menjauh dari Aldi, tapi, Mike datang dan mendorong tubuh Agung hingga terjatuh.

"Yaaa, kenapa dipisahin?" keluh Mita.

Cecilia mendengar keluhan Mita, menoleh heran,"Apanya yang dipisahin, Ta?"

"Sambelnya!" Mita menjawab asal.

Cecilia bingung dengan jawaban Mita, tapi, nggak lanjut bertanya lagi, ikut menyoraki Aldi yang mendapat peringatan dari wasit.

"Wooo!" Pendukung Jo dari SMA 911 berseru."Fair play, man! Basket, nih, bukan WMA!"

Agung bangkit sembari tersenyum, segera berdiri dan menyemangati Jo, Black, Bule dan Joko. Nggak meladeni tantangan Mike. Pelatih dari SMA Berkarya minta time out secara paksa. Wasit memberikan sangsi foult kepada Tim SMA Berkarya, lemparan bebas diberikan untuk Jo dan teman-temannya. Dua lemparan bebas dari daerah three poin yang berhasil di eksekusi dengan baik oleh Black. SMA Berkarya tertinggal jauh dalam perolehan angka, 20-45.

Mita mendelik ke arah Cecilia yang semangat sekali ketika melihat Jo kembali berhasil merebut bola dari Rudi. Semangat Mita langsung luntur, feelingnya Cecilia sedang mencari perhatian dari Jo,"Cecil caper!"

Jo yang berlari ke pinggir lapangan untuk memungut bola, didahului oleh Cecilia.

"Lu, keren, Jo!" Cecilia menyerahkan bola kepada Jo.

"Masa?" Jo masih bisa mencandai Cecilia dengan napas terengah-engah. Jo juga nggak bisa menghindar ketika Cecilia mengelap keringat di tangan Jo dengan handuk kecil."Thanks, Cecil. Pas banget tangan gue lagi licin."

Mita mukanya merah, di dalam dadanya mendadak terjadi badai petir yang gemuruhnya membuat dia mengembuskan napas dengan kuat dari hidungnya, mungkin itu napas api mirip semburan naga. Tapi, Mita bukan naga, dia macan. Ah, bisa jadi dia adalah naga yang bisa mengubah wujud menjadi macan. Dia juga bingung kenapa harus sekacau itu perasaannya. "Gue pacarnya Aldi, kan? Kenapa gue takut Cecil yang dilirik sama Jo?"

Jo dan Mita (Buaya Vs Macan PMS)- Na Jaemin|| Sudah Terbit Novel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang