Macan Pakai Pembalut?

57 41 47
                                    

Suara tetabuhan snare drum, terompet dan yel-yel dari tiga pendukung sekolah yang tim basketnya akan bertanding pada hari itu bergemuruh di dalam GOR. Ada empat tim yang akan berlaga untuk memperebutkan tiket ke final. SMA BERKARYA berhadapan dengan SMA ANAK BANGSA SATU. Sedangkan SMA TUNAS MUDA harus mengalahkan tim terbaik yang diakui sebagai tim terkuat yaitu, SMA KAWAH MERAPI. Namanya saja sudah sangar, sesangar kawah Gunung Merapi yang membara. Maka siapa yang berhadapan dengan SMA KAWAH MERAPI pada babak semifinal diprediksi bakal kalah.

Jo dan teman-temannya sudah ada di depan meja tempat daftar ulang di depan pintu masuk GOR, mereka masih menunggu lima cewek di depan mereka berhenti tertawa. Ada Mita, Cecilia dan tiga panitia lainnya.

Mita akhirnya bisa menguasai dirinya dan bertanya,"Maskotnya Tuyul?"

Jo menunjuk ke dua badut yang ada di dalam rombongannya. Satu badut sedang berjongkok, yang satunya malah asyik kayang."Bukan sekadar tuyul, ada titisan pemain terbaik kami di dalam wujud dua badut botak, yang cuma berkancut polkadot doang ini."

"Yes, tuyul bukan sembarang tuyul. Ini tuyul dari Mampang. Ini tuyul bukan sembarang muncul, ini tuyul yang akan mencuri poin dan bikin kami menang!" Agung melontarkan pantun, berdiri di tengah ke dua badut itu sambil bertolak pinggang.

Jo, Black, Bule dan Joko ikut nimbrung berdiri di samping kiri dan kanan badut, dengan tangan terkepal yang diacungkan ke udara mereka memekikkan yel-yel dengan suara keras penuh semangat. Brak! Brak! Kaki mereka menghentak lantai dengan serempak.

"Yes! Tuyul BANGSAT!"

Beberapa orang anak dari SMA BERKARYA yang kebetulan melintas di dekat mereka, melompat saking kagetnya, lalu memaki."Bangsat, lu. Bikin gue kaget aja!"

Jo dan teman-teman menanggapinya dengan enteng, mereka menyeringai, sebutan bangsat untuk Anak SMA BANGSAT nggak lantas bikin mereka tersinggung, sudah biasa dibangsatin semenjak jadi Anak SMA BANGSAT. Black tertawa sambil mendahului menjabat tangan suporter dari SMA BERKARYA."Sori, Bro! Kaget, ya?"

"It's okey. Semangat, BANGSAT!" Anak-anak SMA BERKARYA menyambut jabat tangan dari ke lima anak ini, lalu menunjuk Badut Mampang."Wah, lucu! Kepalanya kayak baso aci!"

"Bukan! Itu kayak Upin, Ipin?"

"Badut Tuyul!"

Anak SMA BERKARYA malah memperdebatkan badutnya.

"Wah, anak BANGSAT miara tuyul!" Mereka tertawa, lalu berlarian masuk ke GOR sambil berteriak-teriak,"Woi, anak BANGSAT bawa tuyul!"

Mita menyerahkan 10 lembar kupon konsumsi kepada Jo sambil tak berhenti tersenyum geli.

"Banyak amat?" tanya Jo.

"Buat tuyulnya, mereka makan nasi juga, kan?" Mita masih menyisakan tawa dan dia kembali terpingkal-pingkal karena Badut Mampang mengedipkan matanya kepada Mita.

Bule mengedipkan matanya ke arah Cecilia. Yang dibalas dengan pertanyaan oleh Cecilia."Kamu kelilipan?"

"Iya, kelilipan setelah melihat kamu yang manis, Cecil." Bule melancarkan rayuan.

"Maka dari itu, gula pasir, tuh, diaduk pakai air teh panas. Bukan ditaburin ke muka, kelilipan, deh," ledek Joko.

"Cieee, mau ngebuaya, Bang?" tambah Agung.

"Lu, gitu, kan. Giliran gue ngegombal dikit, rame, deh. Giliran si Jo yang tebar pesona, lu semua biasa aja nanggepinnya!" Bule mengeluh meninggalkan Jo, Mita dan Cecilia lalu melemparkan bola basket ke arah Agung yang ditangkap dengan sigap. Agung men-dribling bola dan melakukan gerakan pivot ketika Bule datang hendak merebut bola. Joko menyambut bola yang di-bouncepass oleh Agung. Memutar bola itu di ujung jari telunjuknya.

Jo dan Mita (Buaya Vs Macan PMS)- Na Jaemin|| Sudah Terbit Novel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang