Pelaku Sebenarnya

1K 62 4
                                    

🍁🍁🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁🍁🍁

Ketika kalah dalam debat, fitnah menjadi alat efektif bagi para pecundang. Ketika bualaan nya tak lagi berguna, maka fitnah nya yang bekerja.

🍁🍁🍁🍁🍁

Spoiler capter sebelum nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Spoiler capter sebelum nya...

"Apa anda mengenali wajah nya? Apakah dia ada disini? Disekitar kita." tanya Dewan Hakim lagi.

"Izin menjawab. Ya, ada." jawab Agus.

"Siapa?"

"Dia__"

🍁🍁🍁🍁

"Baik. Jangan disebutkan terlebih dahulu. Kita lanjut ke saksi berikutnya." interupsi Dewan Hakim.

"Baik, Dewan Hakim. Saksi selanjutnya, nyonya Mia." ucap Anjani.

"Nyonya Mia, silahkan memberikan kesaksian." interupsi Dewan Hakim.

"Baik. Izin memberikan kesaksian." ucap Mia.

"Izin diterima." Mia mengangguk, dia pun mulai menceritakan kejadian yang menimpa Zena dan dirinya.

Flasback on

Saat kejadian itu berlangsung, posisi Mia bukan dibilang lumayan, tapi cukup dekat. Dengan jelas Mia dapat melihat wajah sang pelaku, dia tersenyum puas setelah menabrak sang korban.

Tatapan mereka pun bertemu, dengan cepat Mia memfoto wajah pelaku, tanpa Mia sadari pelaku mengeram marah. Setelah mengantarkan Zena ke rumah sakit, Mia berniat melaporkan kasus ini kepolisi. Karna posisi keluarga korban belum ada, Mia menyuruh salah satu warga yang ikut bersama nya tadi, untuk menjaga Zena dirumah sakit.

Mia pergi menuju kantor polisi terdekat, tapi naas nya, mobil yang Mia tumpangi jatuh kejurang, di detik-detik kesadaran nya hampir terenggut, Mia melihat wajah yang sama, yaitu wajah sang pelaku. Dia menyeringai puas saat melihat keadaan Mia yang mengenaskan.

Gus Duda (my Husband) 🍁Revisi🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang