2. Tukang Kompor

237 20 3
                                    

❝Dilarang cemburu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝Dilarang cemburu. Kamu bukan siapa-siapa.❞

🦋

"MAU KE MANA Shell?"

Helga, Mama Arshell bertanya kepada anaknya yang ingin berjalan keluar di akhir pekan. Mungkin saja ada panggilan dari rumah sakit, tapi anaknya bahkan tak memakai pakaian formal.

"Ke mana lagi? Jemput Ruhi ke sini dong. Kan Mama selalu bilang, walau dekat harus aku jemput, terus kalau dia pulang, harus aku antar," jelas Arshell, dengan tangan meraih gagang pintu.

"Eh tunggu! Ruhi nggak ke sini hari ini," kata Helga, "Ruhi nggak ngabarin kamu?"

"Loh dia ke mana? Dia nggak sakit kan?" bingung pria itu, mau membuka aplikasi chatnya.

"Nggak kok aman. Dia mau pergi nanti siang soalnya."

"Pergi? Sama siapa?"

"Mungkin sama temannya."

"Tapi kan temannya biasanya jalan sama pacar masing-masing di akhir pekan."

"Apa sih Shell kamu ini kok bawel sekali. Ruhi itu masih dalam usia untuk pacaran, kamu lupa? Emangnya kamu udah mau kepala tiga belum nikah," semprot Helga.

"Gimana mau nikah, semua perempuan nggak ada yang baik di mata Mama, kecuali Ruhi," desis Arshell.

"Nggak tau ya, soalnya Ruhi sudah seperti anak Mama. Jadi dia doang yang baik di mata Mama."

"Kalau aku, aku baik di mata Mama nggak?"

"Kalau itu sih jawabannya tidak. Soalnya kamu suka bikin Ruhi kesal."

Arshell berdecak malas. Anak kandung serasa anak tiri.

"Ya udah lah mau tidur lagi."

"Haduh, kamu ini jangan tidur terus. Kegiatan apa gitu, sama Raydan, atau siapa," saran Helga.

"Raydan shift sampai jam 3."

"Ya udah nanti habis selesai shift, ajak dia ke mana gitu. Biar kamu nggak kayak pengangguran gini."

"Aduh Mama..."

***

Ruhi meletakkan ponselnya di tas setelah menjawab pesan Raydan yang bertanya ke mana dirinya akan pergi bersama Gara. Tak lama kemudian, seorang lelaki datang dengan mobilnya.

"Loh nyetir sendiri?" kaget Ruhi.

"Iya. Mumpung udah dapet SIM. Sini naik," ucap Gara. Tak seperti Arshell yang selalu membukakan pintu mobil untuk Ruhi.

Dear, Pak Dokter!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang