Sesuai dengan kesepakatan mereka kemarin, pagi ini James berangkat ke apartemen Akiro dan menjemputnya untuk pergi menemui Mrs. Bella.
Konon kata orang, tak kenal maka tak sayang. Oleh karena itu, aku akan membeberkan beberapa fakta tentang hubungan mereka kepadamu.
Mrs. Bella merupaan sekertaris pribadi Mr. Richard yang merupakan pemilik Victory company. Nempel bak perangko, Bella selalu menemani Richard di setiap pertemua pentingnya dengan klien. Tak heran, pernah muncul berita bahwasannya Richard lebih banyak menghabiskan waktu kesehariannya bersama Bella daripada dengan istrinya sendiri. Bertugas sebagai jembatan antara para bawahan dengan Richard, Bella bertugas mengantarkan hasil akhir-seperti kesimpulan teknik pemasaran dari berbagai merek pakaian mereka setiap tahun, pengaturan acara-acara fashion yang akan mereka gelar, kontrak kerja sama dengan para desainer ternama dalam membuat produk terbaik bagi perusahaan mereka-untuk ditandatangani ataupun ditolak oleh Richard nantinya. Perusahaan mereka bekerja dalam skala besar, jauh diatas toko baju VEE milik Gwenn.
Dan yang paling penting, Mrs. Bella adalah orang yang berjasa dalam kehidupan permodelan Akiro, wanita itu yang merekrutnya untuk memasuki perusahaan Richard dan bekerja sebagai model untuk produk-produk Victory.
Maka setelah mengenalnya, kalian bisa memutuskan untuk tetap menyukainya atau malahan memencinya.
Diikuti James yang berjalan dua langkah dibelakangnya, Akiro berjalan melewati pintu utama gedung yang mengantarkannya melewati meja resepsionis, mereka menunduk sekali dan dibalas senyuman kecil oleh James. Sebelum dapat mengakses lift untuk naik ke lantai atas gedung bertingkat itu, para karyawan dan orang yang berkepentingan disana diharapkan menempelkan kartu identitas perusahaan mereka.
James menekan tombol paling atas dan pintu lift itu pun tutup, siap mengantarkan mereka pada lantai gedung yang paling susah dijangkau oleh karawan biasa yang menemati lantai bawah, tempat paling sepi dan penuh privasi, tempat dimana ruangan Richard berada.
James dan Akiro masuk ke dalam satu-satunya ruangan yang berada di lantai itu, menampakkan Bella yang duduk di kursi kerjanya sembari memperbaiki riasannya di depan sebuah cermin kecil.
"Selamat pagi Mrs. Bella," sapa James yang dibalas dengan tatapan kaget wanita itu.
"Kupikir kalian akan datang saat jam makan siang," ujar Bella tersenyum kecil kearah James sebelum beralih kepada Akiro. Pria itu menunduk sedikit sebelum tatapan Akiro jatuh pada lipstik merah wanita itu yang melenceng keluar dari area bibir.
Bella segera mengusap sekali area bibirnya, walau hal itu tampak tidak berguna untuk menepis fakta kalau penampilannya cukup kacau pagi ini. Masih dengan raut tenangnya, ia bangkit dari kursinya, "Aku permisi ke toilet dulu, kalian boleh duduk dan menunggku disini," ujarnya sebelum meninggalkan James dan Akiro.
Akiro mendengkus seali, dengan tatapan meremehkannya yang terarah pada sebuah pintu raksasa yang terdapat pada sisi kanannya, Akiro akhirnya berjalan ke arah sofa dan mendaratkan bokongnya kesana.
"Akiro, menurutmu rumor itu tidak mungkin benar kan?" Tanya James yang masih mematung ditempat dengan tatapannya yang terkesan sedang bingung dengan berbagai spekulasi baru yan mendadak muncul dalam benaknya.
Dengan nada malasnya Akiro menjawab, "Menurutmu?" James bertanya sesuatu yang sudah jelas-jelas terjawab didepan matanya.
James refleks mengalihkan pandangannya ke arah kanan, seperti yang mereka tahu ruangan Richard sangat menjunjung tinggi privasinya. Pintu yang tertutup rapat itu terdapat didalam ruangan Bella dan hanya bisa diakses jika masuk melewati ruangan kerja Bella. Jadi urusan orang luar dengan Richard akan melewati wanita ini terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL CONTRACT
Random[COMPLETED] Sepuluh tahun yang lalu, Gwenn mengira hubungannya dengan Akiro benar-benar sudah selesai. --- Sejak mereka putus saat duduk di bangku sekolah menengah atas, Gwenn tidak pernah mendengar kabar Akiro lagi. Hingga namanya yang tiba-tiba me...