25. Trending

125 3 0
                                    


Selagi menunggu kedatangan Gwenn di dalam mobil, Akiro mengaktifkan ponselnya setelah seharian sengaja ia matikan demi bisa fokus pada sesi pemotretan hari ini. Hal pertama yang ia buka adalah akun media sosialnya, disana terlihat jelas postingan terakhirnya diunggah lima menit yang lalu. Deretan notifikasi hati dan komentar masuk ke akunnya. Seolah sudah biasa, Akiro tidak terkejut melihat postingan yang berisi gambar dirinya tengah makan malam di sebuah restoran mewah. Hal ini tidak bisa diungkiri mengingat selain Akiro sendiri, pihak agensinya juga memiliki hak untuk masuk ke dalam akunnnya itu. Sedikit aneh, tapi itulah yang terdapat dalam perjanjian kontrak mereka sejak awal.

Akiro sudah hendak mematikan ponselnya saat sebuah notifikasi muncul, kata pertama yang terdapat dalam pesan itu berhasil menarik fokusnya. Berkencan.

Akiro menekannya kemudian sebuah situs berita online terbuka, menampilkan sebuah foto saat dirinya berada di kelab malam hari itu. Akiro menyeret layar ponselnya, berusaha memperjelas gambar yang cenderung buram itu. Wajahnya terihat jelas dan di dalam foto itu ia sedang menarik seorang wanita yang kebetulan berdiri membelakangi kamera ahasil wajahnya tidak terlihat.

Berkencan diam-diam, model tampan Akiro Yutaka tertangkap basah sedang bersama seorang wanita di sebuah kelab malam.

Detik itu juga Akiro menyadari kelalaiannya malam itu, seharusnya ia tidak boleh meremehkan kekuatan publik beerta para media. Foto ini pastinya akan tersebar dengan cepat hingga ke seluruh penjuru dan tanpa ia sadari, reaksi publik juga kini terbagi menjadi dua kubu.

Positif dan negatif.

Tiba-tiba ponsel Akiro bergetar, ia pikir itu adalah panggilan dari Bella atau James, namun nama lain yang tidak diharapkannya mendadak muncul seketika rahangnya menegang.

Kenapa harus sekarang?

—-

"Maaf tidak menyapamu lebih awal Mrs. Victoria."

Gwenn menolehkan kepalanya ke belakang saat menemukan James tengah berjalan ke arahnya.

"Akiro menunggu anda di dalam mobilnya," ujar James sembari mengarahkan tangannya ke area parkiran.

Baru saja mereka berdua hendak meninggalkan area pemotretan, tiba-tiba Prett berlari cepat ke arah James sebelum berhenti dengan napasnya yang terengah-engah.

"James, kau harus lihat ini," ujarnya dengan nada panik sembari mengarahkan ponselnya berakhir pada Gwenn yang mengurungkan niat untuk melangkah pergi dari sana.

Butuh lima detik bagi James untuk mencerna apa yang terdapat didalam ponsel Prett disusul matanya yang membulat diakhir dan diakhiri gelengan kecilnya. Gwenn hanya menautkan alisnya bingung ketik melihat raut pucat James.

"Tamatlah riwayatku," James bergumam pelan dan detik selanjutnya ketakutannya terbukti dengan ponselnya yang bergetar dibalik saku celananya. 

Wanita Galak. Butuh waktu yang lama bagi James untuk mempersiapkan diri demi konsekuensi yang akan ia dapat ri kecerobohan Akiro itu. James tidak perduli jika Akiro berkencan dengan seorang wanita, itu normal untuk seorang pria dewasa sepertinya, agensinya juga tidak akan melarang. Tapi tidak dengan di kelab malam, melainkan berkencan para media pasti akan menuduhnya mencari para p*lacur untuk menemaninya minum disana.

"Aku tidak berani mengangkatnya," ujar James semabri menahan napasnya, ia menoleh ke arah Prett. James belum siap dengan deretan makian dari Bella.

Gwenn menggeser tubuhnya mendekat ke arah Prett dan memajukan kepalanya, berusaha mengintip apa yang mereka ributkan sedari tadi. Kalimat pertama yang bercetak tebal selayaknya sebuah judul mencuri perhatian Gwenn, disusul sebuah foto yang langsung membuat Gwenn mematung. Bahunya menegang, rasanya udara disekitarnya menyempit membuatnya susah unuk sekedar menarik napas dan menetralkan dirinya. Gwennmembisu seketika, ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

Selain urusan mengontrak Akiro sebagai model untuk merek toko bajunya, sepertinya mereka memang perlu membahas hal yang lebih banyak. 

James langsung berlari kecil ke arah pojok dan segera mengangkat teleponnya. Bahkan saat sudah lima langkah menjauhinya saja Gwenn masih dapat mendengar teriakan Bella sesaat setelah James menerima panggilan itu dan James segera menjauhkan ponselnya dari telinganya sembari memejamkan kedua matanya rapat sebagai reaksi.

"Kau tahu plat mobil Akiro?" Tanya Gwenn ke Prett.

Gwenn segera berlari keluar dari gedung, renanya bergerak menyusuri satu per satu plat mobil, mengikuti arahan dari Prett, Gwenn yakin mobil berwarna hitam yang menyerupai sebuah mini bus itu adalah tujuannya. 

Gwenn sudah hendak berjalan ke arah mobil itu sebelum sebuah panggilan masuk ke dalam ponselnya. Ternyata dari Grace.

"Halo Grace."

"Kau sudah lihat beritanya?" 

Sesuai dengan yang Gwenn perkirakan, pertanyaan itu keluar dari bibir Grace.

"Baru saja," jawab Gwenn dengan tatapan yang terarah ke mobil Akiro jarak belasan langkah dari tempatnya berdiri.

"Kenapa kau bisa ada disana Gwenn? Kau kan tidak pernah ke tempat seperti itu," berubah dari nada paniknya, Grace berakhir berbisik pelan.

Gwenn membasahi bibir keringnya sebelum berujar, " Aku tidak mengerti perkataanmu."

"Rambutmu itu dan yang paling mencolok adalah pakaian yang kau kenakan. Itu berasal dari toko kita Gwenn," ujar Grace dengan nada paniknya.

"Itu hanya sebuah model rambut yang mirip denganku dan pakaian yang dibeli dari toko kita. Tanamkan pemikiran itu dalam benakmu Grace," ujar Gwenn dengan nada seriusnya. Jujur, ia tidak tahu pertemuannya dengan Akiro malam itu akan menyebabkan masalah seperti ini. Dia sediri tidak ingin terlibat dalam skandal bodoh yang menyeret nama baiknya terlebih Vee seperti ini.

Jeda sejenak yang Grace berikan membuat alis Gwenn bertaut bingung karena tidak mendapat jawaban.

"Grace?" 

"Tapi bukan hanya aku saja yang tahu fakta itu Gwenn. Ada satu orang lagi," ujar Grace membuat langkah Gwenn yang hendak mendekati mobil akiro terhenti.

"Gwenn, kembali ke apartemen. Daddy ingin bicara denganmu."

Itu suara Jacob.

Gwenn mematundg di tempat, mendadak otaknya susah untuk berpikir jernih. Dari nada bicaranya saja ia sudah tahu kalau Jacob sedang menahan amarahnya. Sedari dulu Jacob selalu melarang Gwenn pergi ke tempat itu, jika Gwenn menyukai minuman alkohol maka Jacob tidak akan melarangnya, tapi tidak dengan dunia gelap yang penuh dengan hal-hal negatif itu.

"Gwenn, untuk sekarang pulanglah dan tenangkan dirimu. Sejauh ini hanya aku dan Mr. Jacob yang tahu tentang identitasmu di foto itu. Masalah Akiro, aku akan memperingatkannya secara pribadi untuk tidak menyeret namamu," jelas Grace berusaha menenangkan Gwenn.

Namun sebuah fakta lain yang tiba-tiba terlintas dalam benak Gwenn, berhasil mengusuk ketenangan diri Gwenn.

'Kau salah Grace, ada satu orang lagi yang tahu,' ujar Gwenn dalam hati. Atau tidak, mungkin tiga? Lima? Wanita yang memeluk Akiro dan kumpulan pria di kelab mlam itu pasti mengenal wajahnya.

"Kau masih di tempat pemotretannya? Kalian sudah bicara? Lebih baik jangan hubungi dia lagi dan batalkan kerja sama kita untuk sementara waktu. Aku tidak ingin kerja kerasmu selama ini hancur karena skandal itu Gwenn," ujar Grace dengan nada khawatir bercampur panik, terkesan tergesa-gesa dan tarikan napasnya teratur.

"Masih dan belum," ujar Gwenn singkat saat matanya menangkap mobil Akiro melaju pesat meinggalkan area parkiran dengan kelajuan yang cukup tinggi.

—-

SCANDAL CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang