Gwenn seharusnya bisa menikmati akhir pekannya untuk sekedar bermalas-malasan dirumah atau sekedar tidur seharian demi menghilangkan kantong mata yang belakangan ini tercetak jelas pada wajahya itu. Namun setelah mendapat informasi dari Grace kalau Akiro memiliki jadwal pemotretan disalah satu studio foto dekat kantornya, Gwenn buru-buru membatalkan rencana awalnya itu.
Setelah pulang dari pesta kemarin, rasanya jadwal Gwenn semakin padat. Banyak yang harus ia lakukan, mulai dari menyusun pertemuan dengan Mrs. Fratt, mencari cara untuk bergabung ke acara pergelaran busana tahunan Victory, hingga fokus pada pemasaran pakaiannya dalam skala internasional. Kemudian yang paling penting, mencari seorang model yang belakangan ini sedang mencuri perhatian publik untuk mempromosikan tokonya.
Akiro memang benar-benar hebat, ia dapat membuat Gwenn menyia-nyiakan hari santainya ini.
"Manajernya bilang Akiro akan melakukan pemotretan itu hingga jam lima sore sebelum lanjut hingga malam. Dia akan ada waktu istirahat selama satu jam untuk makan malam, sekitar jam enam mungkin kita bisa menemuinya saat itu," jelas Grace dalam panggilannya bersama Gwenn.
"Kalau pagi ini?" Tanya Gwenn sembari menyibakkan kain yang menutupi badannya kemudian turun dari sofa. Sebab pesanan yang datang secara beruntun ke Vee kemarin malam, Gwenn terpaksa menginap di kantornya dan tidur di lantai tiga gedung itu.
"Katanya Akiro akan jogging pagi, jadi tidak bisa."
"Aku bisa menemuinya saat jogging, tidak perlu menunggu sampai malam," ujar Gwenn, sebab menurutnya, memanfaatkan waktu istirahat Akiro yang singkat itu tidak akan cukup untuk membahas masalah mereka.
Terpaut jeda sebentar sebelum Grace kembali menjawab, "Katanya, dia tidak ingin diganggu sepagi itu."
Gwenn tiba-tiba mengeluarkan tawa hambarnya, "Wah, dia pikir aku ini menganggu? Padahal aku ingin memberikannya pekerjaan."
"Dunia ini tentang siapa yang perlu, siapa yang berusaha Gwenn," perkataan Grace membuat Gwenn refleks meanngguk setuju.
"Kalau begitu aku akan menemuinya saat jam istirahat."
"Perlu kutemani?" Tanya Grace.
"Tidak perlu, nikmati saja hari liburmu ini. Pergilah berkencan dan makan makanan yang enak," ujar Gwenn kemudian tertawa kecil saat mendengar denguan kasar Grace di seberang.
"Seharusnya kau mengatakannya kepada dirimu sendiri. Kalau begitu semangat, semoga berhasil meluluhkan pria sok sibuk itu," ujar Grace membuat Gwenn terkekeh disusul dengan panggilan mereka yang berakhir.
Gwenn memutuskan untuk berangkat lebih cepat, sekitar jam tiga dia sudah tiba di tempat pemotretan Akiro. Satu hal yang ia sesali sekarang, Gwenn tidak belajar naik mobil padahal dulu banyak supir pribadi ayahnya yang bisa mengajarinya. Gwenn lebih memilih hidup sebagai si putri manja yang selalu minta diantar kemanapun sehingga ia berakhir menderita seperti ini di masa depan. Ia sudah terlalu sibuk untuk sekedar belajar mobil dan supir pribadinya sudah tidak ada, alhasil Gwenn harus naik taksi ketika Grace tidak ada.
Gwenn mengeratkan jaket wolnya sebelum masuk ke dalam. Dari tampilan luarnya itu semacam gedung biasa dengan dua lantai. Gwenn dapat melihat beberapa staff yang berlalu lalang di area depan gedung, sepertinya merek baru akan memulai pemotretan.
Ada yang mengangkat semacam tiang-tiang pencahayaan beserta gulungan kabel-kabel sembari berjalan masuk ke dalam gedung. Ada juga para staff wanita yang membawa kotak-kotak besar yang Gwenn tebak isinya adalh peralatan rias diikuti beberapa orang dibelakangnya yang mendorong tiang gantungan baju berisi berbagai jenis pakaian yang dibungus rapi oleh plastik agar tidak kotor.
Ini bukan pertama kalinya Gwenn pergi ke tempat seperti ini, jadi Gwenn tidak terlihat ragu untuk berjalan mendekat sebelum sebuah pria datang ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCANDAL CONTRACT
Acak[COMPLETED] Sepuluh tahun yang lalu, Gwenn mengira hubungannya dengan Akiro benar-benar sudah selesai. --- Sejak mereka putus saat duduk di bangku sekolah menengah atas, Gwenn tidak pernah mendengar kabar Akiro lagi. Hingga namanya yang tiba-tiba me...