49. Peluru Terakhir

83 5 0
                                    

Setelah mendapat celah dari para wartawan yang ditahan oleh Grace, Gwenn segera memanfaatkan kesempatan itu untuk menerjang kerumunan wartawan yang sedari terus memuntahkan pertanyaan mereka untuk menghampiri Akiro.

"Maafkan aku karena sudah merilis baju buatan ibumu," itu adalah kalimat yang pertama kali Gwenn ucapkan ketika berhadapan dengan Akiro.

Meraih kedua tangan Gwenn dan mengelusnya pelan guna menenangkan napas wanita itu yang tampak terengah-engah, dengan nada tenang dan ekspresinya yang tampak tak terusik dengan semua kekacauan ini, Akiro berujar dengan pelan, "Kau tidak bersalah."

Gwenn menatap lekat ke arah Akiro, "Apa yang harus kita lakukan?"

Akiro terdiam untuk sejenak, pandangannya tampak beralih pada area pintu samping aula yang entah bagaimana sengaja dibiarkan terbuka, menambah akses para wartawan yang diluar untuk masuk dan memenuhi aula kala itu.

"Skandal yang ada tidak bisa dihilangkan jika itu terbukti sebagai sebuah fakta."

"Jadi kau akan menyerah dengan mereka? Kau akan membiarkan mereka menghancurkan karirmu begitu saja?" tanya Gwenn sembari terus memperhatikan Akiro sebelum pria itu akhirnya mengalihkan pandangannya dari sekitar dan berhenti pada Gwenn.

"Skandal yang muncul hanya perlu ditutup dengan skandal yang besar lagi."

Bersamaan dengan berakhirnya kalimat Akiro, tepat diantara kerumunan orang-orang yang memenuhi ruangan pesta itu, Eric berjalan masuk dengan langkah tegapnya. Hanya dengan kehadirannya saja pria itu mampu menyihir perhatian para wartawan untuk berbalik arah dan secara diluar dugaan mengubah arah tujuan mereka dari Akiro.

Richard yang menyaksikan hal itu dari kejauhan sontak meletakkan gelas wine-nya ke atas meja. Pelipisnya berkerut bingung diikuti gerakan tergesa-gesanya yang hendak menyambut kehadiran Eric yang tidak ia harapkan untuk datang saat itu juga.

Eric menghentikan langkahnya saat dirinya sudah dikerumuni oleh para wartawan. Renanya bergerak ke arah ujung ruangan dimana Akiro dan Gwenn sedang berdiri disana sebelum menunduk sedikit unuk menyapa mereka dan kembali fokus pada pertanyaan para wartawan.

"Saya sedang bekerja saat ini. Jadi maaf, saya harus pergi sekarang," pamit Eric dan hendak pergi dari sana sebelum terhenti oleh satu pertanyaan dari wartawan yang berhasil menarik perhatiannya.

"Dengan siapa anda bekerja Mr. Eric?"

"Dia adalah pemilik ISC yang asli, Mr. Akiro Yutaka."

Pernyataan itu berhasil membungkam suasana di aula saat itu untuk hening beberapa saat sebelum kembali ricuh dengan reaksi dari orang-orang di sekitar, persis seperti yang Eric duga sebelumnya. Ada yang menampilkan raut terkejutnya, beberapa dari mereka bahkan masih mengeluarkan opini tidak percaya mereka dan sebagian lagi sudah sibuk mengeluarkan ponsel mereka untuk mengabadikan momen ini. Dan Eric yakin kalau beberapa detik ke depan, headline berita pasti akan dipenuhi dengan kabar ini.

Pesta yang spektakuler dan penuh dengan kejutan.

Langkah pasti Richard yang hendak menghampiri Eric beberapa saat yang lalu terhenti ketika secara gamblang Eric mengumumkan fakta penting itu. Dia tidak pernah mengira hal seperti ini akan terjadi, ini semua di luar rencananya. Untuk beberapa saat yang terasa lambat, Richard berdiri mematung, pikirannya dipenuhi dengan spekulasi negative perihal apa yang akan terjadi selanjutnay dengan dirinya sebagai akibat dari pesta hari ini. Refleks tuubuhnya merespon dengan cepat saat kakinya membelok dan berakhir menghampiri Akiro.

Akiro melepas genggaman tangannya kepada Gwenn kemudian mengisyaratkan Gwenn untuk berdiri tepat di belakangnya. Gwenn mematung untuk sesaat sebelum akhirnya Akiro memanggilnya dengan lembut, membangunkan Gwenn dari aksi melamunnya. Gwenn beralih berdiri beberapa langkah di belakang Akiro dan detik itu juga Gwenn sadar kalau fakta mengejutkan tentang kehidupan Akiro yang baru saja ia dengar itu memang benar adanya saat ada beberapa pria berbadan besar ikut masuk ke dalam pesta untuk ikut mengepung Akiro dan Gwenn, menjaga mereka dari kerumunan wartawan yang haus akan perhatian.

SCANDAL CONTRACTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang