Bismillah, Akhirnya author bisa kembali menyapa kalian lagi.
Sebelum baca ini, kalian harus siapkan mental, dan banyak-banyak istighfar.
So, happy reading guys!
***
“Jadi Dinar yang ngedorong Kak Bara sampai ketabrak mobil dan meninggal?” tanya Athala. Raut wajahnya tampak serius kali ini. “Jawab, Stel!”
“Iya, Tha, benar. Ada salah satu teman aku yang kebetulan hadir di tempat kejadian itu. Posisinya dia lagi beli roti di toko Bu Rohani. Katanya, pas kecelakaan itu terjadi, Dinar sengaja ngedorong Kak Bara sampai ketabrak sama mobil. Lebih parahnya lagi, Dinar ngak ngelakuin apa-apa buat nolongin Kak Bara. Teman aku bilang, kalau dia sempat ngelihat Dinar tersenyum dan langsung pura-pura nangis,” jelas Stela dengan nada halusnya. “Dinar benar-benar jahat!”
“Terus kenapa lo baru sekarang ngasih tau ke gue hal sebesar ini?”
“Gue ngak mau, Tha, kamu ikut terbebani karna masalah ini. Udah beberapa tahun ini aku memendam semuanya sendirian. Sekarang, aku mau Dinar bertanggungjawab atas kematian Kak Bara.”
Bara memegang kedua tangan Stela. “Gue bakal ngedukung lo, Stel. Bagaimanapun juga, lo itu teman gue. Kak Bara udah titipin lo ke gue. Maaf kalau misalkan gue ngak bisa menjalankan amanah Kak Bara dengan baik. Kalau dari awal gue tahu Dinar penyebab kematian Kak Bara, gue ngak bakal pernah berhubungan dengan perempuan kayak dia.”
Stela meneteskan air mata sembari berkata, “Andai aja Kak Bara masih ada ... pasti aku ngak bakal kesepian setiap harinya.”
Athala yang melihat sang teman tengah menangis, gegas langsung menyeka air mata Stela. “Udah, jangan nangis, Stel. Gue ngak mau lihat lo kayak gini.”
Stela merasa sangat senang, akhirnya Athala bersikap baik kepadanya. Genggaman tangan, usapan air mata yang dilakukan oleh sang pujaan hati membuat gadis itu ingin berteriak kesenangan sekarang juga. Ia terus berakting mengeluarkan air mata, seolah-oleh merasa paling tersakiti di dunia ini.Seketika netra Stela mengarah ke sekeliling, ia melihat sosok Dinar yang tengah mengintip dari balik pohon—memperhatikan dirinya dan juga Athala.
Stela punya ide sekarang, gadis itu langsung melingkarkan tangannya ke leher Athala, memeluk pemuda itu dengan sangat erat.Athala yang diperlakukan seperti itupun gegas membalas pelukan Stela sembari mengusap puncak kepala gadis tersebut. Cukup lama mereke berpelukan, hingga Stela berinisiatif untuk melepaskan pelukan tersebut lebih dahulu.
“Gue udah menang, Nar. Sekarang, Athala udah jatuh ke tangan gue. Selamat mengibur diri, gadis malang,” batin Stela.
Gadis itu sengaja berbohong kepada Athala, dia tahu cerita kematian sang kakak. Stela tahu bahwa Bara berniat untuk menyelamatkan Dinar yang hampir tertabrak mobil kala itu. Clara—temannya yang hadir di tempat kejadian saat itulah yang menceritakan semuanya kepadanya.
Ya, Clara dan Stela memang berteman baik sejak TK sampai SD. Kebetulan, saat libur sementer menjelang, Clara dan keluarganya pergi liburan ke Bandung. Dan ya, saat Clara tahu bahwa Bara telah meninggal, gadis itu datang ke pemakaman dan melihat Stela tengah menangis tersedu-sedu kala itu.Ialah orang yang memberi semangat dan juga dukungan pada Stela saat gadis itu ingin menyerah dengan hidupnya. Persahabatan keduanya tetap berjalan dengan baik sampai ke jenjang SMP. Namun, karena kesalahpahaman yang terjadi antara keduanya, mulai saat itu juga hubungan pertemanan antara Clara dan juga Stela tidak baik. Keduanya saling bermusuhan.
Stela merasa dibohongi oleh Clara, saat masih SMP mereka pernah satu organisasi bersama yaitu English Club. Clara menyuruh Stela agar tidak ikut latihan hari itu, pasalnya perutnya sangat sakit. Stela yang kebetulan malas untuk datang latihan hari itupun menyetujui ajakan Clara. Sampai ketika malam hari, Stela melihat postingan Bu Gita selaku pembina english club, dia melihat dengan jelas terpampang vidio Clara yang tengah membaca sebuah teks story telling—materi yang akan dibahas pada hari ini. Stela merasa dikhianati, Clara yang mengajaknya agar tidak latihan, malah temannya sendiri yang hadir hari itu.
Karena masalah tersebut, Stela dikeluarkan oleh Bu Gita dari organisasi English Club. Ia dianggap tidak mempunyai disiplin dalam berorganisasi. Alasan yang disampaikan oleh Stela pun Bu Gita anggap hanya sebagai bualan semata agar bisa memfitnah Clara. Stela benar-benar kecewa saat itu, padahal, ia sudah menjadi anggota di organisasi tersebut sudah hampir satu tahun. Gadis itu sangat berharap jika suatu saat nanti ia bisa menjadi pengurus inti di organisasi English Club.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Pacar Halal (End)
Teen Fiction⚠️Awas Baper⚠️ "Kamu mau ke mana?" "ke Balkon, mau murojaah hafalan." "Kenapa harus di balkon? kan ada aku di sini." "Terus, kalau ada kamu emangnya kenapa?" "Kamu di sini aja, biar aku yang dengerin kamu murojaah." "Serius boleh?" "Iya, fatimah kec...