🐬chapter 1🐬

465 15 0
                                    


brakkkk!!!!

dengan keras hyura menggebrak bangku yeerin yang sedang membaca buku
"heyyy cupu!! beliin gue minum buruan!!! haus banget gue" ucap hyura
"k-kenapa ga beli sendiri?" balas yeerin dengan takut
"lu cupu kalo di suruh beli ya beli ga usah malah bantah!!!" bentak woojin
"i iya aku beliin" yeerin berdiri dari duduknya "mana uangnya?" tanya yeerin
"pake uang lu bego" hyura dengan kasar menonjol dahi yeerin. "i-iya akan ku belikan"

.

.

"huhhh.." yeerin menghembuskan nafas

tanpa menye menye akhirnya yeerin pergi menuju kantin dengan langkah yang berat

YEERIN LYODRA AGHATA

yeerin, gadis malang yang terjebak di keluarga broken home dan selalu jadi korban bullying.

belum tau penyebab pasti kenapa dia selalu di bully, bahkan dia sangat cantik dan juga memiliki banyak bakat seperti bernyanyi, melukis, terutama bermain basket bisa di bilang dia sangat 'sempurna' dan selalu menjadi incaran para buaya di sekolahnya. namun 'jompo girls' yang beranggotakan para pick me seperti hyura, woojin, dan morra sangat membenci yeerin bahkan tidak sekali dua kali mereka memperlakukan yeerin layaknya pembantu.

.

.

.

*yeerin's pov

sepulang sekolah aku memasuki kamarku dan langsung melompat ditempat tidurku menyembunyikan wajahku pada bantal, aku terlalu lelah bahkan hanya untuk menyangga punggungku.

setelah beberapa saat aku mulai menangis aku merindukan sosok ibu ku. di saat dunia ku rapuh ibu ku selalu berada di samping ku mendengarkan seluruh keluh kesahku dan sekarang? ibu pergi... semua menjadi hancur setelah kepergian ibu ku, seolah-olah tuhan memberiku ujian yang berturut-turut tiada jeda.. aku selalu mendapat perlakuan kasar dari teman-teman ku di sekolah bahkan ibu tiri ku.. ibu tiri ku selalu memberiku perlakuan yang kasar namun dia mendadak menjadi baik ketika ada ayah, aku sangat membenci nya bahkan ayah selalu menghukum ku karna nya.

.••••

19.00

"ayah pulang" juan memasuki rumah.

"eh sayang udah pulang" dengan senyum cerah aretha menyambut juan

"mana yeerin?" tanya juan yang terlihat bingung karna tidak mencium bau bau keberadaan anaknya

"aah yeerin.. dia berada di kamarnya sedari tadi" ucap aretha

"aku sudah membujuknya untuk keluar kamar namun dia tetap saja keras kepala" bohong aretha pada juan

"apa ada masalah dengannya?" tanya juan sambil melepas jas nya

"aah biasalah remaja mungkin hanya lelah dengan pelajaran di sekolah" ucap aretha sambil menyimpan jas dan tas juan

"aku akan cek yeerin dulu" juan terlihat khawatir pada yeerin karna tidak biasanya yeerin berdiam diri di kamar. yeerin selalu menyembunyikan kesedihannya didepan ayahnya dan selalu menampilkan wajah ceria nya di depan ayah nya

"aaa sayang sebaiknya engkau mandi terlebih dahulu, aku sudah menyiapkan air hangat untukmu" titah aretha
"baiklah"

terpantau sepasang suami istri tengah menikmati makan malamnya bersama.

lalu yeerin dengan pakaian rapi melangkah ke luar rumah tanpa sepatah kata dia melewati ayah dan ibu tirinya yang sedang makan.

"mau kemana malam malam begini?" tanya juan dengan tatapan yang tidak enak.

yeerin melanjut kan langkahnya tanpa mendengar kan ucapan sang ayah.

"yeerin!! ayah sedang berbicara denganmu" juan mulai emosi

"begitulah anakmu tidak pernah mendengar kan jika diajak bicara" celoteh aretha

"iya ayah.. aku mau pergi kerumah teman ku sebentar untuk mengembalikan buku" bohong yeerin dengan menyembunyikan raut wajah sedihnya

"kau itu anak perempuan sayang... tidak baik keluar di malam hari" ucap aretha

"aku bisa menjaga diriku" singkat yeerin langsung melangkah keluar rumah.

*yeerin's pov

"hikss...hikss..eomma" aku terus berlari menuju jalanan yang sepi dan begitu gelap.

"heyyy kau ini kenapa?"

"apa dia pasien rumah sakit jiwa yang sedang kabur?"

"heii nuna apa kau masih normal?"

"yaak!!! wanita gila"

aku tidak memperdulikan teriakan orang orang yang terheran-heran padaku, aku terus berlari sambil menahan sesak di dada ku hingga sampai di tepi sungai "huhhf..huff" dengan nafas terengah engah aku duduk di kursi tepi sungai lalu mengeluarkan foto ibuku yang ku simpan dibalik buku

"eomma.. tidak bisakah kau kembali untukku? hikss...ayah berubah!! semua mendadak berubah saat kepergian mu..hiksss" aku menangis, melupkan seluruh kesedihan ku, tanpa sadar tiba tiba ada pria menyodorkan sebuah tisu padaku

"usap air mata lo" ucap pria itu, kemudian aku mengambil tisu itu dan mengusap airmata ku  "terimakasih"ucap ku sambil menahan malu "dan... apa kau membawa minuman?"tanya nya

"tidak"jawabku

"minumlah" menyodorkan sebotol minuman "aa tidak per-"

"sudahlah minum saja...boleh gue duduk?" tanya pria itu kemudian aku mempersilahkan nya untuk duduk di sebelah ku, dan karna aku juga merasa sangat haus aku pun meneguk habis minuman yang diberikan nya.

beberapa menit berlalu kita duduk bersebelahan dengan canggung.

"gue boleh tau nama lo?" ucap pria itu memecahkan kecanggungan

" mm..gw g-gue yeerin"

"yeerin? nama yang cantik... salam kanal gue heesa al gerian lu bisa panggil gw heesa" dia mengulurkan tangan nya untuk berjabat tangan dengan ku, dan aku dengan senang hati berjabat tangan dengannya.

"maaf tapi kenapa lo nangis sendirian disini? habis di putusin pacar lo? aaa engga gitu maaf terlalu lancang tapi.. lo bisa pakai bahu gw buat bersandar.. nangis aja sampai lega gapapa" ucapnya dengan senyum tulusnya aku merasa nyaman dengannya bahkan pada pertemuan pertama kita "makasih"

DESTINY?? // sunghoon heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang