🐬chapter 16🐬

22 5 0
                                    

bel pulang berbunyi mengisyaratkan seluruh siswa siswi untuk segera pulang ke rumah nya masing-masing.
yeerin yang sudah berdiri begitu lama di depan kelasnya menuju heesa yang tak kunjung menghampirinya,, yeerin pun memutuskan untuk menyusul heesa di ruang kelasnya karna sudah lama menunggu.

didepan ruang kelas heesa, mata yeerin mengelilingi ruang kelas tersebut mencari keberadaan heesa, namun tak ada ciri ciri jika heesa berada di sana.
yeerin begitu bingung dia tak tau harus berbuat apa ditambah lagi sekolah yang mulai sepi. yeerin mengambil ponsel nya berusaha menghubungi heesa.
"eh yer.. maaf ya gue ga bisa antar lo pulang" ucap heesa yang tiba tiba menghampiri yeerin dengan seorang  gadis di samping nya
"kak? kenapa lo ga bilang dari tadi?" yeerin begitu bingung dengan sikap heesa dan dia bertanya tanya siapa gadis yang sedang bersama heesa.
"gue harus ngantar temen gue, jadi lo pulang sendiri dulu ya" ujar heesa yang langsung melewati yeerin begitu saja. yeerin bergegas menghentikan langkahnya
"kak?.. gue nunggu lo dari tadi!!! dan sekarang lo biarin gue dan malah ngantar temen-?"
"yeer!!! cuman hari ini, lo kenapa sih"
"lo yang kenapa! lo ga ngasih ijin gue buat  pulang dari tadi, gue nungguin lo lama banget dan sekarang? lo malah nyuruh gue pulang sendiri?"
"LO TINGGAL PULANG AJA APA SUSAH NYA SIH??? HIDUP GUE GA SEMUA NYA TENTANG LO!!!!!" bentak heesa
"l-lo..? lo bentak gue?" yeerin hendak mengeluarkan airmata namun sebisa mungkin dia menahannya
"g-gue ga bermaksud bentak lo.. tapi gue  terlalu cape dan-" heesa menggenggam tangan yeerin, tak habis pikir dengan dirinya yang kelepasan membentak yeerin
"GUE BENCI SAMA LO" teriak yeerin menghempaskan dengan kasar genggaman heesa dan berlari meninggalkan heesa dengan temannya itu

*yeerin's pov
aku sebisa mungkin menahan air mata ku karna akan sangat memalukan jika seseorang melihat ku yang sedang menangis. aku duduk dengan sabar menunggu bus sekolah datang dengan pikiranku yang terus terbayang ucapan kak heesa aku tak pernah berpikir jika kak heesa akan membentak ku.
saat bus sekolah tiba aku pun langsung bergegas menaiki bus.

aku meminta supir bus untuk menurunkan ku di taman.
aku mendarat kan bokongku pada salah satu bangku dan aku mulai menangis, mengeluarkan semua butiran air yang telah aku tahan. ponsel ku terus berbunyi yang menandakan ada pesan masuk dari seseorang.

________________________________________________________

kak heesa

p
p
p
yeer... maaf
yeerin!
ppp
yeerinnnnn
gue ke rumah lo sekarang
yeer
anj yeerin!
lo dimana?
kok lo gaada di rumah
yeerin!! gue minta maaf
jangan kayak gini yeer
gue sayang sama lo
yeer
lo dimana
kasih tau gue .....
jangan bikin gue khawatir yeerin!!!

_______________________________________________________


.
.
.

aku begitu kesal dengannya, aku tidak akan membalas pesan dari nya
tapi...

________________________________________________________

kak heesa

yeerin!!

jangan cuman di read doang!!! bales.
lo bisa ngetik kan!!!

kasih tau keberadaan lo sekarang atau gue bakal bongkar rahasia lo ke bokap lo!!!!!

gue bakal cerita ke bokap lo kalau lo selama ini jadi korban bullying di sekolah!!!

bangsat, cepu

gue di taman
_______________________________________________________

eits yeerin!! anda berbohong

aku terpaksa memberi tahu keberadaan ku pada k
ak heesa karna aku tak ingin jika dia memberi tahu ayahku tentang rahasia ku..

pov end*

heesa menghela nafas lega setelah menemukan keberadaan yeerin, heesa menuju taman menghampiri yeerin. heesa benar benar merasa bersalah karena telah membentaknya.
di tengah perjalanan nya heesa menemukan gerai ice cream dia teringat jika yeerin begitu menyukai ice cream.
heesa berhenti; memesan ice cream untuk yeerin berharap yeerin akan memaafkan nya.

"air mata lo terlalu berharga untuk di buang sia sia, berhenti nangis!! nih mint choco kesukaan lo" ucap heesa yang baru saja tiba, mengambil duduk di sebelah yeerin dan langsung menyodorkan ice cream
"ga mau" singkat yeerin.
*udah ga usah gengsi yer... terima aja mint choco enak lo hahah
"gue minta maaf, gue kelepasan tadi"
ucap heesa yang berusaha membujuk yeerin. yeerin tidak merespon perkataan heesa dia benar benar kesal.
heesa menghela nafas "gue harus apa biar lo maafin gue?" "lo cantik tapi lo bakal lebih cantik kalau lo mau maafin gue" heesa dengan segala kata kata buaya nya bersusah payah membujuk yeerin namun tidak sedikit pun yeerin merespon ucapannya.
"yer tolong dong mint choco lo udah cair nih...."
yeerin menghela nafas, merasa kasian pada heesa. tapi yeerin suka heesa kalau mode nge bujuk gini
"iya gue maafin. makasih gue emang cantik" ucap yeerin yang langsung mengambil ice cream dari tangan heesa dan segera memakannya. yeerin tidak bisa terlalu lama marah sama heesa.
"dasar bocil!!!"
"apa!!! lo mau bentak gue lagi!!??"
"engga kok... maafin gue ya"
"iya! makasih buat ice cream nya, lo tau aja kalau gue suka mint choco oh ya! makasih juga dengan semua pujiannya hihi" ujar yeerin cengengesan
"all the same just for your happiness"
"lo tadi beneran ke rumah gue?"
"iya"
"terus.. ayah gue nyariin ga?"
"rumah lo sepi ga ada siapa siapa tuh"
"oh"

*fyi: yeerin paling benci sama yang namanya 'bentakan' karna almarhum bunda sena selalu mengajarkan yeerin untuk berbicara dengan nada rendah, jadi wajar aja kalau yeerin langsung sakit hati

"lo katanya mau ngasih gue hadiah?"
"oh ya!" yeerin mengeluarkan boneka rajutnya itu dari dalam tas nya dan langsung memberikan pada heesa
"lucunyaaaa... lo beli di mana?" tanya heesa yang baru saja menerima boneka dari yeerin
"beli?!! gue bikin sendiri bego!!"
"ga mungkin.. sejak kapan lo bisa merajut?"
"bacot! bagus ga??? bagus kan kan kan...!"
"bagus banget! gue ga percaya kalau lo yang bikin"
"anjir lu ya!!"

*bonekanya

"lo bawa yang putih dan... yang coklat gue bawa"
"maksud dari boneka ini?"
"boneka ini yang bakalan gantiin posisi gue kak!"
"lo ngomong apa sih! gaada yang bisa gantiin lo"
"bisa kak...."
"lo beneran bakal pindah sekolah setelah nikah?"
"iya.. gue bakal tinggal di rumah satya jadi otomatis sekolah gue juga bakal pindah"
"gue bakal pindah juga"
"tapi lumayan ja-"
"ga peduli sejauh apapun itu"
"kak..??"
"ingat janji kita dulu kan?.. kita harus bareng bareng terus, gimanapun caranya"
"iya kak gue tau dan gue ingat... tapi gue khawatir sama lo! lo harus pindah sekolah jauh jauh cuman buat gue?"
"ga masalah selagi itu ga ngebuat gue rugi. gue laki yer kenapa lo harus khawatir sana gue? yang seharusnya khawatir itu gue! lawak lo"
"emang orang tua lo bakalan ngasih ijin?"
"ga tau.. tapi gue bakal usaha dapetin ijin dari orang tua gue"
"thanks for all your struggles, I don't know how my day will be if I'm away from you"
"everything for you"




































































































yeerin menatap sebuah kalender di kamarnya mengamati setiap tanggalnya. menyadari bahwa pernikahan nya yang tidak lama akan terlaksana, memikirkan segala yang tidak seharusnya dipikirkan.
yeerin berpikir dia masih sangat muda atau bahkan dia masih remaja untuk menikah. dia akan menjadi istri dimana seorang istri mempunyai tanggung jawab dan tugas yang besar.

setelah lelah bergelut dengan pikirannya itu. yeerin memutus kan untuk tidur dan berharap hari esok akan menjadi hari yang lebih baik dari hari ini.



























hai readers~
maaf banget kalau masih banyak typo atau salah penulisan kata yaaa
jangan cape cape ya baca cerita aku,,, aku juga ga pernah cape untuk ngingetin kalian buat klik vote di setiap part nya
i hope you enjoy my story
(⁠〃゚⁠3゚⁠〃⁠)

DESTINY?? // sunghoon heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang