Teater 1

86K 7K 116
                                    

Helia merasakan bahunya di cium oleh seseorang, dia mengerang kemudian membuka mata, mengerjap beberapa kali. Helia baru bisa melihat dengan jelas.

Di depannya terdapat seorang cowok tampan yang menatap dirinya, cowok itu menunduk menyatukan hidungnya dengan Helia, menggesekkan pelan "udah bangun?"

Helia terkejut, refleks menendang cowok yang berada diatas tubuhnya dengan kencang, "bangsat!"

Cowok itu ikut terkejut karena tendangan Helia, dia berdiri menatap Helia dengan pandangan tidak suka.

Otak Helia merasakan tanda bahaya, dia langsung berdiri namun naas, Helia merasakan bahwa tatapan cowok itu seolah merendahkan tubuhnya.

Helia menunduk, menatap tubuhnya sendiri sebelum dia sadar bahwa dia tidak mengenakan pakaian sehelai pun. Bergegas Helia menarik selimut yang tergulung di ranjang.

"Tutup mata lo mesum!" Helia berteriak.

Cowok itu mengerutkan kening "siapa yang lo bilang mesum?"

"Siapa lagi yang ada di ruangan ini selain lo?!"

"Dia mungkin?" Cowok itu menunjuk kearah sofa.

Helia menoleh kearah sofa yang ternyata seorang cowok duduk disana, menatapnya datar.

Tanpa memperdulikan apapun lagi, Helia berdiri mengambil asal pakaian yang tergeletak sembarangan di lantai, dia menuju kamar mandi, sebelum masuk kedalam dia berkata "gue bakal laporin kalian ke kantor polisi!"

Cowok yang sedang berada di sofa menoleh kearah kembarannya yang berada di ranjang "apa katanya? Dia bakal laporin kita ke polisi?"

"Gak tau, ngigau kali".

Berbeda dengan suasana di kamar, Helia menghembuskan nafas terengah-engah, dia menatap dirinya sendiri dengan bingung, dia ada dimana? Kenapa disini? Apakah Helia sedang di culik oleh sasaengnya?.

Helia memakai pakaian dengan cepat, dia berkaca di depan cermin lalu kembali terkejut, wajahnya? Wajahnya berubah.

Sejak kapan dia bisa awet muda begini? Ini memang wajahnya hanya saja wajah ini saat usianya masih 17 tahun, sekarang dia sudah 20 tahun banyak perubahan yang terjadi pada wajahnya.

Helia memandang kaca cermin dengan bingung, kemudian bergegas mencari ponsel untuk menghubungi Dara.

Tanpa peduli dengan dua cowok yang menatapnya datar Helia mencari ponselnya di kamar, "mana ponsel gue!" Tanyanya pada cowok yang berbaring santai di ranjang.

Cowok itu menyerahkan handphone dengan merek lama, ini jelas bukan ponselnya, ponsel Helia merek apple digit!

"Yang benar aja, mana ponsel gue!" Helia berkacak pinggang, menatap cowok itu tajam.

"Itu beneran ponsel lo kok" sahut cowok itu tidak mengerti, kenapa sih cewek cantik ini marah-marah? Tadi saja mendesah di bawahnya.

"Agaris kasih yang bener"

"Gue kasih yang bener kok, nih cewek aja yang aneh" sahut Agaris tidak terima.

"Denger ya Agaris, ponsel gue itu mereknya iPhone bukan android murahan macam gini"

"Lah, miskin aja banyak gaya" sahut Agaris kesal, dia benar-benar tidak menyembunyikan ponsel cewek di depannya.

"Sejak kapan gue miskin?" Helia berdecak tidak terima. Dia melototi Agaris.

"Lo kan emang miskin sampai jual diri gini" Agaris menyahut santai,

"Gue bukan jalang ya bangsat, gue ini aktris terkenal!"

Teater (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang