Teater : Secret Chapter + Vote Cover

15.8K 824 245
                                    

Note : baca sampai bawah paham?

Dan juga extra chapter disini tuh bukan lanjutan dari ceritanya, tapi semacam waktu Helia belum di culik dan sebagainya.

Btw part 55- Ending bakal aku hapus yaaa, mianhae, swadikap, nanonahap :(

__________________________

Hari ini adalah hari kesekian yang Helia jalani di dalam novel, dia sedang duduk di kantin, sendirian pada awalnya sebelum kemudian Lioner datang dan menghampiri, duduk di sampingnya, memakan mie ayam miliknya dengan tampang tidak bersalah, dan tidak mengatakan apapun.

Setelah mie ayam Helia- yang dimakan Lioner- tersisa hampir setengah, kemunculan makhlu lainnya membuat Helia frustasi, siapa lagi kalau bukan sosok paling friendly, tengil dan dangdut macam Agaris.

"Ish ngapain lo deketin si manis, kan jadi kelihatan pahit!" Si cerewet itu mulai mengomel.

Lioner memutar bola mata tidak peduli, kembali melanjutkan makan sambil sesekali lirik-lirik pada Helia yang ingin beranjak ke kelas.

Sedangkan Agaris duduk di sampingnya sambil memesan makanan. Cowok itu tersenyum manis pada Helia sambil mengedipkan matanya macam om-om genit kurang belaian, "manis, pulang sekolah ini kencan yuk"

"Gak"

"Ayolah"

"Gak"

"Meong meong"

"Guk guk"

"Meong meong...meong?!"

"Guk guk!! Guk guk guk"

Lioner tidak pernah mengira kalau dia akan melihat jelas dua orang tidak waras saling berbincang.

Tapi cowok itu tidak ingin kalah dari Agaris, masa dia harus mengalah pada cowok alay itu? Jadi dengan tampang datar dia menatap Helia sambil berkata, "rawr"

Sial, memalukan sekali, beginikah caranya merayu seorang gadis??

Helia merinding, dia mendengar suara serak basah Lioner dengan tampang raut datar sambil mengatakan 'rawr'

Agaris juga ikut menoleh, langsung tergelak kencang sambil menepuk meja, "gila, Lo pikir lucu lo begitu? Geli banget sih"

Lalu kemudian cowok itu melanjutkan, "kode kayak gini tuh emang cocok buat gue sama Helia doang, yakan manis?"

"Siapa bilang? Gue juga bisa!" Lioner tidak mau kalah, dia kembali mengucapkan, "rawr rawr rawwwwwwrrr"

Agaris dan Helia kembali tergelak tawa, menatap Lioner dengan sorot mata humor yang kental.

Belum selesai tawa Helia, seseorang kembali muncul sambil membawa makanan gado-gado, Hades tersenyum lebar menampilkan dua gigi kelincinya sehingga cowok itu terlihat seperti bayi mungil yang menggemaskan.

"Haii Helia, cantik banget ketawanya sampai gue pengen nyamperin" ujar cowok itu sambil menarik kursi untuk duduk di depan Helia.

Lioner sudah tidak nafsu makan, terutama saat melirik ke arah kiri dimana Saegar berjalan dengan langkah lebar, seperti tidak ingin ketinggalan berada di dekat Helia.

"Waah, ada reuni apa nih, gue kan jadi pengen ikut" ucap Saegar menyeringai, dia ikut duduk di samping Hades yang mendengus kasar saat melihatnya.

Agaris sudah memasang tampang masam, lawannya ada dimana-mana, "ngapain sih kalian kesini? Biasanya juga gak makan di kantin!"

"Diem deh alay"

"Bacot banget"

"Jangan sok akrab"

Agaris merasa terhina, dia melotot pada mereka semua lalu menoleh pada Helia dengan raut wajah minta di bela, "manis liatt! Aku tuh di bully terus sama mereka, padahal Agaris gak salah apa-apa"

Teater (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang