Teater 23

42K 4.7K 583
                                    

Agaris mencium wangi Helia pada sekitar koridor, dia mengedarkan pandangan lalu berkata "push push manis..."

"Ada duit nihh.." lanjut cowok itu bersemangat.

Helia yang berada di dalam ruangan memasang muka masam, rasanya dia ingin membuka pintu dan menjambak rambut Agaris sampai cowok itu botak.

"Si brengsek itu... Cowok anjing" Helia mengumpati Agaris pelan, dia masih menahan nafas karena takut ketahuan.

"Ngapain lo disini?"

Agaris menoleh, dia yang masih mengendus-endus wangi Helia menatap Hades yang lewat.

"Urusan gue, ngapain lo nanya-nanya?"

"Dih?" Hades mendengus kesal "kayak anjing lo" umpatnya kesal.

"Terserah, btw lo yang naruh pelacak di handphone Helia kan, jangan gitu deh mas bro, Helia itu peliharaan gue"

Hades mengerutkan kening mendengar perkataan Agaris, alat pelacak? Hades tidak pernah menaruhnya karena dia selalu tahu Helia ada dimana, kemungkinan besarnya adalah Lioner, benar pasti Lioner karena cowok itu bisa menemukan Helia kemarin malam.

"Bengong lo kayak banyak utang" ujar Agaris lagi melihat Hades yang melamun.

"Gue gak punya utang ya, jaga mulut lo. Dan bukan gue yang naruh alat pelacak, gak gue taruh pun gue bakal selalu tahu Helia ada dimana"

"Oh ya? Nah sekarang si manis ada dimana?"

Hades kembali mengerutkan kening "si manis?"

"panggilan kesayangan gue buat Helia, jawab Helia ada dimana?" Agaris melototi Hades.

Hades bingung, dia juga tidak tahu dimana Helia berada, sejak pagi dia sudah akan ke kosan Helia namun cewek itu malah berangkat lebih dulu ke sekolah, saat jam istirahat Helia menghilangkan entah kemana, di kelas tidak ada di kantin tidak ada, Hades memuji kalau Helia memang pintar bersembunyi.

Tapi dia tidak akan bilang kalau dia juga tidak tahu, "gue tahu, tapi ngapain gue bilang sama lo? Gak ada gunanya"

Agaris menatap ekpresi Hades dengan seksama, lalu menyeringai "Lo bohong?"

"Gue beneran tahu!!"

"Siap, iyadeh si paling tahu, gue mah tempe aja kalo gitu, bye"

Agaris tidak perlu banyak bicara karena dia tahu Hades berbohong, cowok itu tidak tahu dimana Helia berada. Dia kembali berjalan meninggalkan koridor berbelok ke arah ruang guru, lalu berkata "push push maniss...."

Murid-murid yang melewati Agaris bingung, "kak Agaris lagi nyari kucing kah?"

"Iya kali, daritadi keliling sekolah nunduk-nunduk sampai cek bawah meja, nyari kucing kayaknya"

Beberapa cewek yang ingin caper pada Agaris langsung ikut membantu, mereka menyusuri koridor lalu berkata "push push maniss...."

Sedangkan Hades yang masih berdiri di depan ruangan berkacak pinggang kesal "cowok sinting itu sok banget, dia pikir dia siapanya Helia?"

Helia yang masih berada di dalam ruangan menyahut dalam hati "Lo juga bukan siapa-siapa gue tapi sok banget"

Hades memeriksa ponselnya lantas mendengus saat melihat Helia masih belum membalas pesannya "Helia~~ " ujarnya geram.

Cowok itu berlalu pergi menelfon seseorang "Dar? Cafe nanti buka lebih awal tapi pastiin jangan ada pelanggan yang masuk, kalaupun ada kasih 1 orang aja, gue mau ngomong penting sama yang jaga kasir!"

"Lah? Rugi dong kita"

"Gue ganti!! Pastiin aja semua karyawan masuk kerja hari ini, termasuk Helia"

"Siappp!!"

Teater (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang