Teater 40

37K 4.2K 468
                                    

Helia kembali ke perpustakaan disaat jam kosong tengah berlangsung, cewek itu terburu-buru menuju salah satu tempat favoritnya, di paling ujung perpustakaan lantas tertawa terbahak-bahak.

"Sial lucu banget hahahaha!"

"Dia pikir gue gak tahu? Ya ampun, muka polosnya udah ngeyakinin banget tapi sialnya dia malah akting di depan gue" Helia tergelak memegang perutnya "gue yang aktris tapi dia yang akting hahaha"

"Permisi kak? Di perpustakaan di larang tertawa"

Helia menoleh, lantas meminta maaf kepada penjaga perpustakaan yang tumben sekali ada hari ini.

Semuanya bermula saat awal mereka bertemu, saat Asteria menyusul Helia ke toilet sambil meminta maaf dan menangis keras di dalam sana sampai Helia hampir di tuduh membully.

Helia seorang aktris, dia bisa mengetahui Asteria mengeluarkan air mata buaya agar mereka bersimpati. Di lanjut hari-hari berikutnya pun sama, Asteria tetap berakting baik padanya, Helia tidak terganggu walau kadang-kadang Helia bisa merasakan Asteria menatapnya penuh benci namun saat Helia menoleh hanya ada senyum palsu di wajah gadis polos itu.

Kenapa Helia tidak meladeni Asteria atau mengungkap wajah palsu itu? Jawabannya simpel, selama Asteria tidak melakukan suatu tindakan yang berbahaya bagi Helia maka Helia juga tidak akan melakukan apa-apa, dia akan mengikuti permainan Asteria sampai mengetahui tujuannya.

Malah di awal-awal pertemuan mereka Helia justru berterimakasih pada Asteria yang sering muncul di saat Helia bersama tokoh pria, dengan begitu bukankah mereka bisa tertarik pada Asteria dan melupakan Helia?

Sayang seribu sayang tokoh pria hanya sebentar saja terpengaruh takdir mereka, kadang-kadang Agaris nampak menatap Asteria terpesona namun tatapan itu hilang dalam sekejap seolah dia tersadar dari hipnotis.

Helia benar-benar tidak peduli terhadap tingkah Asteria dulunya hingga sikapnya waktu di toilet benar-benar keterlaluan, dia menyebarkan fitnah pada murid-murid disini kalau Helia menjual tubuhnya pada Lioner.

Awalnya Helia kira Asteria hanya bermain peran dan menggoda para pria disini tapi ternyata dia juga penyebar fitnah dan biang gosip, Helia tidak terima ia di rendahkan begitu saja.
__________________________

"Kak Agaris kenapa diam di depan gerbang??"

Agaris menoleh, menemukan Asteria yang sedang berdiri di dekatnya, "nungguin Helia"

"Kak Agaris romantis banget"  Asteria tersenyum, "kak Helia gak ngabarin? udah bel pulang sih kok belum muncul?

"Hm" Agaris merespon pas-pasan, dia sedang sibuk menunggu pacarnya yang belum juga sampai ke gerbang sekolah, dia ingin pulang bersama di lanjut kencan mereka yang tertunda.

"Kalau aku jadi pacar kak Agaris--"

"Berhenti bilang gitu, lo bukan pacar gue dan gak akan" sahut Agaris lagi pada Asteria yang sontak terdiam.

"Maaf kak, harusnya aku gak ngomong gitu.. "

Hening, Agaris masih menunggu Helia sambil berusaha menelfon gadisnya.

"Enak ya jadi kak Helia di perhatiin cowok kayak kak Agaris" suara Asteria membuat Agaris menoleh "aku gak pernah di perhatiin kayak gitu"

"Kakak beneran udah maafin kak Helia buat kasus sama kak Hades? Aku sih gak percaya,berduaan di kos.." ujar Asteria "mungkin aja mereka udah-- maaf aku gak bermaksud"

Sontak Agaris langsung menoleh tajam, dia mendekati Asteria lalu berkata "itu urusan gue sama Helia, lo gak perlu ikut campur, gak usah nawarin diri jadi temen curhat gue juga ataupun yang lainnya, gue duluan"

Teater (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang