Teater 48

33.9K 4.1K 727
                                    

Agaris Berjongkok di depan rumah sakit sambil menundukkan kepala, cowok itu ingin menangis lagi, dia mengingat Helia yang berlumuran darah di pangkuannya.

Dia takut sekali melihat darah Helia yang berceceran sepanjang perjalanan, mata cewek itu tertutup, raut wajahnya tampak kesakitan.

Agaris sungguh tidak tega melihatnya, tangannya bahkan gemetaran saat menggendong Helia sepanjang perjalanan.

Mata Agaris berkaca-kaca, dia benar-benar takut Helia meninggalkannya, cowok itu menyembunyikan wajah di kedua tangannya.

"Lo nangis?"

Tangis Agaris terhenti, dia mendongak dan menemukan Lioner yang berpakaian rumah sakit sedang memperhatikannya.

"Ngapain lo disini?" Suara Agaris parau.

Lioner mengendikkan bahu, "sakit"

"Ngapain lo nangis disini?" Lioner bertanya.

Agaris bergegas mendecih "gue nggak nangis"

"Mata merah, air mata di ujung pipi terus bibir bergetar, lo jelas nangis" sahut Lioner sambil bersedekap tangan. Dia berdiri di dekat Agaris yang masih berjongkok.

Agaris berpikir sebentar, tidak mau dikatai cengeng oleh orang di depannya seperti yang di katakan Saegar padanya, dia harus mengalihkan pembicaraan.

"Lo gak tahu?"

"Gue gak mau tahu" Lioner mengangkat sebelah alis santai.

Agaris mengerjapkan mata "serius? Ini tentang Helia"

"Helia kenapa?"

"Katanya gak mau tahu" Agaris menyahut sewot.

"Kalo tentang Helia, gue mau tahu" Lioner bergumam sambil menatap Agaris.

Agaris menghela nafas, tidak mengerti kenapa pacarnya di sukai oleh orang-orang tidak waras, pertama ada Hades, lalu Lioner dan baru-baru ini dia tahu kalau Saegar juga mengincar Helia.

Dia tidak sadar kalau dia juga tidak waras.

"Helia kenapa?"

Agaris mendelik, "tadinya gue pengin kasih tahu tapi tiba-tiba aja gue kesal sama lo"

"Salah gue apa"

"Banyak!!"

Mereka tiba-tiba saja berdebat, membuat perawat yang sedang lewat melirik ke arah mereka karena penasaran, soalnya mereka terlihat seperti sepasang kekasih.

"Gue selalu salah kan di mata lo"

"Emang, lagian lo tuh susah di atur, gue bilang jangan dekatin--"

"Kenapa emang kalau gue mau dekat-dekat?"

"Lo keterlaluan, lo gak anggap gue sebagai pacarnya?"

"Nggak!"

"Terus hubungan kita selama ini apa??"

"Kita--?"

Lioner ingin maju untuk mengintimidasi Agaris namun dia terpeleset sehingga terdorong kedepan dan hampir mencium cowok itu sedangkan Agaris menahan tubuh Lioner karena kaget. Mereka terlihat seperti sedang berpelukan.

"Mas mas" perawat itu menghampiri mereka, "ini di rumah sakit tolong jangan berbuat gay, eh maksudnya berbuat mesum eh jangan berantem"

Agaris dan Lioner saling tatap sebelum kemudian menjauhkan diri satu sama lain.

"Permisi mas.." perawat itu pergi, sambil kembali bergumam "anak muda zaman sekarang, ganteng-ganteng tapi belok, pantesan yang kaya gue jomblo, cowok sekarang pacarnya cowok"

Teater (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang