Teater 21

47.8K 5.1K 264
                                    

Hades sebenarnya bukan orang yang suka menawar bantuan pada orang lain, menurutnya hal seperti itu hanya menyusahkan saja.

Mereka sampai di kosan kemarin yang telah mereka datangi, kosan tersebut tampak rapi dan bersih, Helia sedang merapikan barang-barangnya di bantu Hades.

Cowok itu sedang merapikan beberapa skincare dan make up Helia di lemari kaca. Dia mengerutkan dahi saat melihat banyaknya jenis lipstick dengan berbagai warna.

Hades merapikannya dengan teliti, untuk ukuran orang yang jarang bersih-bersih cowok itu tampak telaten, dia bekerja tanpa membuka mulut.

Satu jam berlalu, barang-barang Helia selesai di rapikan, Hades merebahkan diri di dekat ranjang menunggu Helia yang sedang membeli minuman untuknya di warung depan.

"Hades, makasih banget buat hari ini"

Helia mengulurkan satu minuman isotonik untuknya, Hades tersenyum menerima minuman tersebut dengan senang.

"Tempatnya nyaman banget, masih nggak nyangka segini cuma 300rb"

Hades sedikit tersedak, dia berdehem lalu meraih jaketnya, "mau kerja kan? Gue antar sekalian"

Helia memang akan memulai kerja hari ini setelah jam pulang sekolah.

"Gak usah, gue--"

"Sejalur Helia~"

Dengan ucapan itu, Helia di antar Hades menuju cafe tempatnya bekerja, selesai itu barulah Hades pergi dari sana entah kemana.

Helia cukup bekerja melayani pembeli untuk memesan dan membayar, dia duduk diam sambil menunggu pembeli.

Sudah berapa hari Helia berada di tempat ini? Rasanya waktu berlalu begitu cepat, Helia melamun merenungkan dirinya.

Ngomong-ngomong dia pergi tanpa izin Lioner, sudah pasti cowok itu akan mengamuk saat menemukan Helia tidak ada di apartemennya, tapi mau bagaimana lagi? Kalau izin dengan Lioner sudah pasti tidak di izinkan.

Cowok itu terlalu posesif dan mengekang, Helia sedikit bingung, harusnya Lioner melakukan itu pada Asteria bukan dirinya, apa karena Helia yang berganti jiwa membuat alur berubah?

Bukan hanya Lioner, Agaris dan Hades pun sama, harusnya Asteria lah yang menjadi korban kemesuman Agaris, bukan dirinya.

Helia menunduk, dia menopang dagu dengan tangan sambil memperhatikan sekitar. Bagaimana kalau ketiga tokoh pria ini tertarik pada Helia? Helia tidak mau menjadi pasangan mereka.

Tunggu tiga? Bukannya harusnya empat ya? Yang satu lagi..

"Permisi kak, mau pesan"

Helia bangkit, dia bergegas melayani pembeli yang sedang memesan. Cewek itu menyapa ramah dan menerima pesanan.

Selesai melayani pembeli, dia bergegas memeriksa sesuatu, yang satu lagi cowok psikopat itu? Kapan dia akan muncul?

Kalau alur berubah karena kedatangan Helia dan ketiga tokoh pria tertarik padanya itu sudah kabar buruk menurut Helia, tapi jangan sampai yang ke empat..

Helia sedikit merinding.

Tidak, untuk yang terakhir Helia harus benar-benar menjauhinya sesegera mungkin, Lioner, Agaris dan Hades mungkin masih bisa Helia hadapi walau sambil gemetar namun kalau yang satu itu.. terlalu berbahaya.
__________________________

Tepat jam 7 malam, waktu kerja Helia telah selesai, hari ini tidak terlalu banyak pengunjung yang datang walau begitu Helia tetap saja kelelahan, berdiri dan duduk di depan kasir selama beberapa jam membuat pinggangnya lumayan sakit, Helia merasa dia terlalu banyak berleha-leha selama beberapa hari ini.

Teater (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang