Teater 35

40.4K 4.4K 236
                                    

Agaris tersenyum senang, mereka masih berdiri di lapangan sambil bersorak ria, Agaris menunjuk-nunjuk Helia yang duduk di pinggir lapangan "lihat-lihat pacar gue yang duduk di depan, yang nyemangatin gue ituuu" ujarnya pada teman-temannya antusias.

Helia yang merasa di perhatikan meneguk ludah sebelum kemudian berdiri dan melompat ceria, dia memutar kepalanya ke kiri dan kanan sambil mengibaskan rambut seperti berdansa di dance floor "AGARISS!! AGARISSS!!"

Semua teman-temannya hanya meringis melihat pacarnya Agaris yang berlebihan sedangkan Agaris malah terharu "dia support system' banget gak sih?"

Agaris bergegas mendekati Helia yang sudah kini menggoyangkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan "udah manis udah, udah cukup, gue udah menang kok"

Kepala Helia pusing, tapi dia mengangguk kepada Agaris yang mengecup keningnya sebagai tanda terimakasih.

"Gue mau mandi dulu sama ganti seragam, lo tunggu di mobil gue aja ya?" Ujar Agaris.

Agaris mengantar Helia sampai ke mobilnya mendudukkan cewek itu disana, lantas berkata "abis ini kita mam dulu, kalo bosan main game aja di ponsel ku"

Lalu cowok itu bergegas pergi untuk berganti seragam dan membersihkan tubuh.

Helia menyandarkan tubuhnya pada kursi lalu memejamkan mata, sebelum kemudian keluar dari mobil, dia merasakan tenggorokannya kering karena banyak berteriak, oleh sebab itu dia ingin membeli air minum sebentar.

Saat akan menuju kantin, Helia tidak sengaja berpapasan dengan Hades yang sibuk bermain ponsel, cowok itu meliriknya namun mengabaikan Helia dan lanjut berjalan.

Jujur saja Helia merasa aneh apalagi melihat luka lebam yang banyak sekali di wajah cowok itu, "Hades..."

Hades mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum kemudian berbalik menatap Helia dengan muka lelah, dia tersenyum lebar "hai cantik"

"Muka lo kenapa?"

Cowok itu tampak canggung, namun dia menjawab "biasalah cowok"

"Ohh"

"Hm, gue pergi dulu"

Hades tampak lelah, dia tersenyum tipis sebelum kemudian melangkah pergi dengan tatapan sendu.

"Hades..." Helia kembali memanggil, entah kenapa dia merasa ada yang aneh dengan cowok ini.

Hades tidak berbalik, dia menunggu Helia berbicara.

"Boleh gue bantu obatin luka di wajah lo? Anggap aja balas budi karena lo udah bantuin gue nyari kosan sama kerjaan"

Kali ini tubuh Hades berbalik, dia menatap Helia sendu "boleh?" Ujarnya bertanya,

"Boleh, kenapa nggak?"

"Maksud gue, sekarang lo pacarnya Agaris, kalo gue jadi Agaris gue bakal marah banget ngelihat cewek gue bantuin cowok lain"

Ah benar juga, Helia harusnya tidak membantu Hades di saat dia punya Agaris yang sedang menunggunya.

"Tapi Helia... " Hades menatap Helia dalam "tolong obatin luka gue" ujarnya sendu.

Atas permintaan itu, Helia sekarang duduk di belakang Hades yang tengah mengendarai motornya. Dia sudah mengabari Agaris bahwa Helia pulang lebih dulu.

Helia tahu dia terlibat bajingan sekarang, silahkan mengumpat disini sekarang juga.

Hades membawanya ke tempat dia sering nongkrong yang berada di sebuah perumahan, ada beberapa motor yang parkir disana membuat Helia mengetahui kalau inilah tempat dimana Asteria sering berada. Di dalam novel Asteria pernah menginap beberapa kali di tempat tongkrongan Hades karena sesuatu kalau tidak salah Asteria menerima pelecehan dari ayah tirinya oleh sebab itu Asteria bermalam disini.

"Kebanyakan emang laki-laki tapi tenang aja gue ketuanya lo gak bakal kenapa-napa" ujar Hades sambil menggandeng tangan Helia memasuki tempat tersebut.

Benar saja saat Helia masuk, ruangan dengan tulisan 'di larang merokok, karena merokok membunuh teman mu' tertulis disana. Aneh, mereka adalah geng motor yang biasanya pasti kebanyakan remaja hang merokok tapi di ruangan utama saja di larang merokok?

Ruangan itu besar dengan cat dinding berwarna abu-abu, di tengah ruangan terdapat meja bundar dengan beberapa kursi yang di isi oleh beberapa cowok.

"Widih boss bawa cewek"

"Jalan-jalan ke pasar Sabtu, jangan lupa membeli kedondong, bos siapa ituuu? Kenalin dong"

"Geblek, hancur image awal lo kalau udah pantun gini"

"Kiw cewek, kalau aku chat kamu ada yang marah gak?"

Hades melototi teman-temannya, sebelum Kemudian menarik Helia untuk naik ke lantai dua, mereka menuju salah satu ruangan ujung yang terletak disana, Hades membuka pintu dan terlihat sebuah kamar yang berisi sofa, ranjang dan juga beberapa barang lainnya.

"Disini aja" Hades duduk, lalu meraih kotak P3K yang terletak sembarangan di meja depannya.

Helia ikut duduk di samping Hades, dia mengambil kotak obat lantas mengobati wajah Hades dengan teliti, entah apa yang di lakukan cowok ganteng ini sampai wajah tampannya di penuhi luka.

Walau begitu Helia harus mengakui kalau Hades tetap terlihat tampan, atau mungkin bertambah tampan?

"Kenapa wajah lo sampai luka gini?"

Hades tersenyum "mau jawaban jujur atau bohong?"

"Dua-duanya"

"Jawaban jujurnya gue ngelampiasin amarah gue karena gak bisa milikin lo, lo tahu? Gue kecewa banget sama diri sendiri waktu tahu lo pacaran sama Agaris, maksud gue apa yang kurang dari gue?"

"Tapi gue tahu, cinta emang gak bisa di paksain" Hades tersenyum lembut "Lo cinta sama Agaris?

Helia meneguk ludah, cinta? Helia terlalu takut untuk jatuh cinta.

"Gue bakal selalu jadi pihak yang kalah, gue bisa aja maksa lo buat sama gue, jadi pacar gue atau yang lainnya tapi gue sadar kalau di paksa gimana mungkin semuanya berakhir baik?" Hades menunduk sebelum kemudian mengangkat kepala sambil menatap Helia dalam.

"Helia maaf buat pembullyan yang lo terima, maaf buat semuanya" ujarnya sambil tersenyum tipis.

"Hades..."

"Lo tahu? Orang tua gue juga hasil paksaan, mereka menikah tanpa cinta, perjodohan bisnis yang akhirnya gak berakhir baik, mama sama papa pisah pas gue masih kecil dan sekarang mereka punya pasangan masing-masing, gue aja bingung sekarang mau ngikut siapa" cowok itu tergelak tawa ringan, dia berujar santai tanpa beban seolah itu adalah hal biasa.

"Jadi Helia, kalau emang lo cinta sama dia, gue bakal ikhlasin lo, bukan karena gue udah gak mau memiliki lo lagi tapi karena gue pengen lo bahagia sama pilihan lo"

Hades menunduk kembali melanjutkan ucapannya "Lo orang baik, cantik dan lucu jodoh lo pastilah yang terbaik dari yang terbaik" ujarnya terkekeh ringan.

Helia menunduk, menahan tangisnya, "gue bukan orang baik, gue justru naif banget, sesekali gue kelihatan kayak orang yang pengen ngejauh dari kalian semua tapi sesekali juga gue butuhin kalian, maafin gue"

Mendengar ucapan Helia, Hades tidak marah sedikitpun dia malah menepuk puncak kepala Helia pelan "sebenarnya kita malah senang pas lo butuh kita Helia"
________________________

Lanjut besok hehehe, oh iya bagi yang mau baca duluan bisa mampir ke karyakarsa yaa, udah Chapter berapa gitu.

Semalem udah part sama Agaris full,

Chapter ini part Hades

Nah berarti sisa Lioner sama Saegar ya, sama lanjut konflik, jujur aja aku masih mikirin buat konfliknya huhuhu. But jangan lupa baca terus yaaa.

Follow dan vote, komen jugaaa hehe

Info pelet yang bikin male lead kesemsem dong aowowkwk

Teater (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang