05

1.2K 82 3
                                    

Happy Reading..
-
-
-
-
-

Setelah kejadian semalam, Aku belum keluar Kamar sama sekali. Setelah mereka Pulang, barulah Aku keluar.

Tentu saja dengan Wajahku yang sudah ku bersihkan. Aku tidak ingin siapapun tau Rasa Sakitku.


------

Pagi ini, Aku berangkat Sekolah dengan menggunakan Sepeda Motor kesayanganku.

Aku segera menancap Gas, setelah berpamitan dengan Ayah dan Ibuku.

Aku menarik Gas dengan kencang. Suasana Jalan masih Sepi, karena ini baru Pukul 6.48 Pagi.

Aku benar benar seperti pembalab liar saat ini.

Saat Aku melewati Rumahnya, Aku tidak memelankan Kecepatan ku. Walau Aku sedikit meliriknya yang tengah bergegas berangkat ke Sekolah.

Ah sudahlah. Lupakan semua hal tidak penting itu.

>>>>>

Kini Aku sudah memarkirkan Sepeda Motorku dengan Rapih di Parkiran.

Lalu Aku berjalan menyusuri Lapangan Sekolah dengan Tas Ransel ku yang ku sandang Sebelah Pundak.

"Njir, Jam segini mana ada Manusianya. Kecuali Anak anak Ambivert" Monologku yang kini sudah sampai di Kelas.

Ku tatap sekeliling ku, Kelas masih Kosong. Ternyata memang diriku saja yang terlalu Rajin. Namun tak apa, tidak ada Salahnya menjadi lebih baik.

"Hmm, ini Hari Jum'at, kan. Berarti ini Jadwal Gue piket kelas" Ucapku sembari mengingat.

Aku pun berjalan menuju Lemari Sapu. Ku raih satu Sapu yang tergantung rapih.

Lalu perlahan Aku menyapu bersih seluruh Kelasku. Urusan Sampah, biar teman Piket ku saja.

Saat Aku baru saja menyelesaikan acara Sapu menyapuku. Seseorang memasuki Kelasku dengan santainya.

Dia mencari masalah, Huh?

Untuk apa Gadis murahan itu kemari.

"Hai" Sapanya dengan tidak tahu malunya.

"Ditolak mentah mentah, ya?" Ucapnya dengan mata Sinis nya.

Aku harus tetap tenang, ini masih di Sekolah. Aku tidak ingin membuat Masalah.

"Lo mau apa?" Tanyaku dingin.

Ia tampak mendecih Sombong.

"Hmm ... Kemauan Gue udah tercapai, sih. Seneng liat Lo sama Zervin renggang" Ujar nya sinis.

Aku sangat benci dengan Gadis tidak tahu Malu ini. Astaga, mengapa Dia sangat Jahat?

"Iya, Lo menang. Udah jangan ganggu Gue" Jawabku Acuh.

Aku kembali menyimpan Sapu itu di Lemari Sapu.

"Aw, kebetulan ada Ayaaang, Kamu ngintip, yaa?" Ku dengar Dia berbicara dengan Seseorang.

Saat Aku berbalik, ku dapati Dirinya menatapku dengan tatapan ... Aneh?

Aku memalingkan Wajahku malas, Aku lebih memilih duduk di Kursiku dan bermain Game di Ponsel kesayangan ku.

"Ayo ke Kelas, Yang. Ngapain disini, kan?" Ujar Gadis Murahan itu.

Ku lirik dengan Ekor mataku, tampak Zervin hanya mengikutinya.

Saat mereka sudah keluar, Aku menghela Nafasku kasar.

"Hufft! Dia kenapa, sih? Dia yang minta Gue jangan muncul di depan dia. Ini kok malah dia Natap Gue kek gitu sih, Anjir?" Ujarku tak habis fikir.

Aku menatap Jendela Kelasku dengan Tatapan Kosong. Kenangan itu terlintas ...


-----
Author Point of View


"Veryll! Kamu mau kemana??" Tanya seorang Anak laki laki kecil, yang tengah bermain Ayunan di sebuah Taman.

Dan seorang Anak perempuan yang tengah melintasi Taman pun menoleh dengan Senang.

"Aku mau beli Ice Cream. Mau ikutt?" Ajak Anak itu.

"Mauuu" Jawab Anak lelaki yang bernama Zervin.

Dan Anak perempuan yang bernama Veryl itu segera menghampiri Zervin.

"Ayo" Ujarnya sembari mengulurkan Tangannya.

Zervin pun meraihnya dengan senang hati.

Mereka berjalan sembari bergandeng Tangan dengan riang. Menuju Toko Ice cream terdekat.

Saat sampai disana, Zervin melihat Menu yang tertera di Kaca Toko tersebut.

"Veryl, Aku mau rasa Strawberry, ya" Ujar Zervin dengan suara Imut nya.

"Iyaa, tunggu ya" Ujar Veryl.

Tinggi Veryl saat ini masih 150 cm sedangkan Zervin 140 cm. Jadi mereka terlihat seperti Kakak beradik.

Saat Ice cream mereka sudah diberikan sang Penjual, mereka segera pergi dari sana.

Sungguh kenangan yang Manis.

Author Point of View end
------

L

amunanku seketika membuyar, dikela kurasakan Tangan menepuk Bahuku cukup Keras. Dan ku dapati Sella yang siap mengeluaran ocehannya.

"Lo dipanggilin dari tadi, elah. Mikirin apa, sih?" Tanya nya penasaran.

Aku hanya menggelengkan kepalaku Malas.

"Berantem sama Zervin lagi?"

To be continue ....

You will Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang