21

1K 78 21
                                    

Happy Reading
-

Kini Veryl tengah berbaring di Kasurnya, Ia masih tidak sadarkan diri.

Setelah pingsan di pelukan Zervin, Zervin segera menelfon Ibunda nya, lalu dengan segera Laura memberitahu Sang Sahabat tentang Anaknya.

Dan berakhir dibawa ke Rumah.

Vera tengah mengobrol dengan Laura beserta Suami di Ruang Tamu.

"Zervin semangatnya kurang waktu Veryl Koma kemarin. Dia terus terusan nanya ke Aku Veryl udah bangun atau belum" Ujar Laura, sembari menatap Vera dengan serius.

"Aku tau perasaan Zervin pas tau Veryl ga ingat Dia. Pasti sakit banget, kan?" Jawab Vera tak tega.

Lalu setelahnya mereka berbincang ringan di Ruangan itu.

Beralih pada Veryl yang masih tetap memejamkan Matanya.

Zervin mengelus Surai Pendek milik Veryl dengan lembut.

"Veryl, jangan gini dong. Kamu mau ngasih Aku pelajaran seberapa lama? Kamu masih marah ya sama Aku?" Monolog Zervin lirih.

"Aku minta maaf karna buat Kamu gini. Aku terlalu ga sabaran" Lanjutnya, yang kini beralih menggenggam Tangan Veryl erat.

"Kasih Aku kesempatan, buat perbaikin semuanya, ya. Aku mohon ..." Lirihnya lagi.

Perlahan kedua Mata Indah itu terbuka dengan samar. Ia melirik sekitarnya, dan menyadari Ia berada di Kamarnya sendiri.

Lalu Ia mendapati Zervin yang tengan menunduk dan menangis sembari menggenggam Tangannya.

"Zer?" Panggil Veryl pelan.

Zervin yang mendengar Veryl memanggilnya seperti sedulu kala, menatapnya Kaget.

"K-kamu udah sadar?" Tanya Zervin masih tidak percaya.

"Kamu kok disini?" Tanya Veryl menatap Zervin bingung.

Ia seperti Orang linglung sekarang. Ia mengingat kejadian Ia pingsan.

"Ka - Kamu udah kenal Aku?" Tanya Zervin pelan.

"Iya, udah ingat" Jawab Veryl sembari tersenyum tipis.

"SERIUS?!" Zervin reflek berteriak.

"Aishh, jangan teriak!" Ujar Veryl kesal.

"BUNDAAAA!" Bukannya memelankan suaranya, Zervin malah berteriak memanggil Bundanya.

Laura, Leon dan Vera segera berlari menuju Kamar Veryl setelah mendengar teriakan Zervin.

"Kenapa, Nak?!" Tanya Laura panik.

Zervin berlari dan menerjang Ibunya dengan Pelukannya.

"Veryl udah ingat sama Zervin!" Ujarnya gembira.

Laura membalas pelukan Zervin sembari tersenyum haru. Akhirnya Anaknya bisa tertawa lepas lagi.

Vera menghampiri Anaknya, dan memegang Kening Veryl.

"Gimana perasaan Kamu?" Tanya Vera serius.

You will Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang