13

1.1K 76 6
                                    

Happy Reading.
-

Saat Aku membuka Mataku, Aku entah berada dimana. Tempat ini tampak bernuansa Putih, namun entah tempat apa ini.

Aku sedang duduk di sebuah Kursi Sofa yang tampak usang, dan ketika Aku menatap sekeliling ku, Aku mendapati ... Zervin?

Ia perlahan mendekat ke Arahku. Wajahnya tampak sedih ... Sedih?

Saat tepat berdiri di hadapanku, Ia menatapku dalam. Aku pun membalasnya dengan tatapan biasa.

"Kamu ... Ga mau bangun?" Tanya Zervin dengan Nada pelan.

Aku heran dengan pertanyaannya, Apa maksudnya? Aku sudah bangun, kok.

Lalu Ia perlahan menangkup kedua Pipiku.

"Bangun, Veryl. Aku, Kangen ..." Ujarnya lagi.

Kepalaku mendadak Pusing, ada apa sebenarnya?!

"Aku udah bangun, kan? Terus bangun apa lagi?" Tanyaku kebingungan.

"Aku minta Kamu bangun, Ver!" Ujarnya sembari mengguncang Bahuku.

Aku baru tersadar, sejak kapan Zervin berbicara dengan 'Aku-Kamu' ?

"Lo bukan Zervin! Dia ga pernah manggil Gue selembut itu!" Bentakku Marah.

Zervin tiba tiba tertawa, tawa nya sangat terdengar Jahat.

"Hahahah! Dasar Cewe Bodoh!" Teriaknya di depan Wajahku.

Sebenarnya siapa Mahkluk di depanku ini?

"LO SIAPA, BANGSATT?!" Teriakku Kuat.

Ia tampak menyeringai, Wajah nya seperti pembunuh berantai.

"Veryl, Veryl, Veryl ... Lo itu bodoh" Ujarnya lagi.

"Kenapa Lo malah suka sama Cowo lemah kek Zervin, huh? Gue disini, siap jadi Boneka Imajinasi, Lo" Ujarnya sembari memegang kedua Pipiku lagi.

"Ga! Lo siapa, Sialan?!!" Teriakku lagi.

Kini Aku sudah berdiri, menatapnya nyalang.

Ia tampak santai, dan menatapku dalam diam.

"Dia ga perduli sama, Lo. Dan Lo dengan Bodohnya masih Cinta?" Tanya Orang itu sinis.

"Itu bukan urusan, Lo. Sekarang, keluarin Gue dari sini!" Teriakku Kuat.

Tak lama, datang seorang Lelaki Tampan mendatangiku.

"Ada yang nyariin, tuh" Ujarnya sembari menunjuk ke arah Tembok yang tampa transparan.

Aku berlari ke sana, dan betapa terkejutnya diriku. Saat yang ku lihat adalah, Diriku sedang terbaring di Brankar. Dan ... Apa itu Zervin? Mengapa Dia memegang Tanganku?

"Bangun, Bego. Gue Kangen sama, Lo. Gue mau Minta Maaf, Please ..." Ujarnya sembari menunduk.

Aku menatap Lelaki tampan yang berbicara padaku tadi.

"Dia udah semaleman Nangisin, Lo" Ujarnya, seolah tau arti dari Tatapanku.

"Serius?" Tanyaku tak percaya.

Lelaki itu tampak mendekat, dan menatap ke tembok itu juga.

"Semua ada di Tangan, Lo. Lo mau netap disini, dan menutup kontak ke Dunia nyata. Atau mau balik?" Tanya Lelaki itu sembari bersedekap Dada.

"Apa resiko Gue balik ke Dunia? Dan kebalikannya?" Tanyaku serius.

Ia tampak berfikir.

"Kalo Lo, balik ke Dunia. Separuh Ingatan Lo, bakal Hilang" Ujarnya.

"Sebaliknya, kalo Lo netap disini ... Yah, Lo gabisa lagi balik ke Dunia" Lanjutnya.

"Yang hilang Ingatan tentang apa?" Tanyaku lagi.

"Tentang Cowo itu" Tunjuknya pada Zervin.

"Nanti, Gue bakal ingat lagi, ga?" Tanyaku lagi. Aku tak berhentinya bertanya.

"Iya, kalo Zervin tulus Cinta sama, Lo. Seluruh ingatan Lo tentang Dia bakal balik" Jelasnya.

Aku tampak berfikir, bagaimana jika Zervin tidak perduli? Atau, Dia acuh pada keadaanku?

"Gimana?" Tanya Lelaki itu menunggu Jawabanku.

"HUUU CEWE TOLOL!!!" Teriak Lelaki yang meniru Rupa Zervin tadi.

"DIAM LO, TOLOL!" Balasku.

Bagaimana, ya. Aku ingin balik ke Dunia, namun tidak ada yang bisa ku banggakan. Kehidupanku biasa saja, tidak ada yang istimewa disana.

"Gue ... Mau balik aja" Ujarku mantap.

"Dih, Anjir?! Lo gamau disini aja? Pacaran sama Gueee!" Teriak Lelaki itu, Ia tampak merubah Pakaiannya seperti Maid.

Dan mendekat ke diriku, sembari berlari riang.

"Ni Bocah siapa, dah?" Tanyaku pada Lelaki Tampan itu.

"Oh, Dia ngintai Lo pas di Dunia, Dia suka sama, Lo" Ujarnya yang membuatku menganga.

"H-hah?! Ni Mahkluk suka sama, Gue?!" Tanyaku tak percaya.

"Iyaa, Gue suka sama Lo, Bego" Ujarnya sembari membuang Muka marah.

"Sorry aja, nih. Dihati Gue masih ada Zervin" Jelasku sombong.

"Kalo suatu saat ingatan Lo ga kembali, Gue tarik Lo kesini!" Ujarnya mantap.

"Nama Lo siapa?" Tanyaku pada Lelaki tengil itu.

"Zocco!" Jawabnya antusias.

"Aneh, bat Nama Lo" Ejekku, sembari menatapnya Remeh.

Tampak Wajahnya berubah Marah, seperti saat tadi.

"Apa Lo bilang? Huh?" Ia tampak menyeramkan.

"Udah, ah. Woy balikin Gue" Ujarku pada Lelaki tampan itu.

"Nama Gue Dero, gausah Way, Woy" Ujarnya menegaskan Namanya.

"Oh, oke. Dero, balikin Gue" Ujarku tak ingin berlama lama.

Lalu tak lama, Dero membentuk sebuah Pintu yang tampak Bersinar terang.

"Dah, sono" Ujar Dero tampak mengusirku.

"Dadah, Ayang! Hati hati, yaa. Love you Honey!" Ujar Zocco sembari memberiku Fly Kiss nya.

"Dih, sape, Lo" Ujarku sinis, dan kemudian berjalan ke arah Pintu itu.

To be continue ...

awokawok amnesia, ini yang gwehj suka 😁
jangan lupa tinggal kan vote ya, sayang.

You will Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang