14

1.2K 84 8
                                    

Happy Reading.
-

-Author Point Of View-

Perlahan tapi pasti, Seorang Gadis membuka kedua Matanya. Seluruh Tubuh nya terasa Kaku, dan Tegang. Ia menatap Sekitarnya, dan mendapati Seorang Pemuda Manis tengah tertidur di Tangan Kirinya.

Gadis itu mengernyit Heran, Siapa Lelaki ini? Fikirnya.

Ia tampak mencoba menggerakkan Tubuhnya. Karna mendapati Pergerakan, Pemuda itu terbangun dari Tidurnya. Dan terbelalak Kaget karna mendapati Gadis itu sudah membuka Matanya.

"Veryl, Lo udah sadar?!" Ujar Pemuda itu kaget.

Seketika Kesadarannya terkumpul, dan menekan Bel di samping Brankar Veryl.

Dan dengan sigap Dokter dan Perawatnya datang.

"Saya cek dulu, ya" Ujar Dokter itu sopan.

Veryl hanya mengangguk, Ia masih mencoba mengenali Pemuda itu.

"Nih Cowo siapa?" Batinnya kebingungan.

"Kepala masih Pusing?" Tanya Dokter itu pada Veryl. Ia menggeleng lemah.

"Dokter, dia siapa?" Tanya Veryl, sembari menunjuk ke arah Zervin.

Veryl membelalakkan Matanya, ada apa ini?

"L-Lo, ga kenal, Gue?" Tanya Zervin tak percaya.

Veryl menatapnya dingin.

"Ga" Jawabnya singkat.

Hati Zervin terasa seperti ditusuk seribu Duri yang beracun. Ia mencoba untuk tidak menangis, dan mendekat ke Veryl.

"Ver, ini Gue. Zervin! Lo kenal, kan?!" Tanya Zervin memegang Bahu Veryl.

Saat mencoba mengingat, Veryl memegang Kepalanya.

"Akhh!" Ringisnya kesakitan.

Kepalanya terasa disengat, Ia tidak bisa mengingat apapun.

"Tolong, jangan memaksakan Pasien. Anda bisa keluar terlebih dahulu" Ujar Dokter itu sopan.

Zervin pun mau tak mau keluar dari Kamar Veryl.

Ia duduk lemas di Kursi Tunggu. Ia menatap kosong ke arah Depan. Veryl ... Melupakannya?

"Zervin! Gimana Veryl, Nak?" Tanya Ibu Veryl yang tampak berlari ngos ngosan.

"M-Masih ditangani Dokter, Mah" Jawab Zervin lirih.

"Kamu kenapa? Veryl ga papa, kan?" Tanya Vera khawatir.

"Aku ga tau, Mah. T-Tadi pas Aku ngomong sama Veryl. Dia ga kenal Aku siapa" Jawab Zervin terbata bata. Ia tampak ingin menumpahkan kesedihannya.

Vera menutup Mulutnya tak percaya. Ia khawatir Anaknya akan melupakannya juga.

Tak lama, Dokter pun keluar dari Kamar Veryl.

"Gimana anak saya, Dok?" Tanya Vera gusar.

"Begini, Bu. Anak Ibu sepertinya mengalami Hilang ingatan, namun hanya pada Orang tertentu" Jelas Dokter itu.

"Maksudnya, Dok?" Tanya Vera merasa belum jelas.

"Saat Saya tanya, Anak Ibu masih ingat dengan Nama, Tempat tinggal, Orang tua, dan Informasi pribadinya. Ia ingat dengan Jelas" Jelas Dokter itu lagi.

"Terus dengan Saya, Dok?" Kali ini Zervin yang bersuara.

"Saya tidak tahu pasti. Tapi tolong, jangan memaksa Veryl untuk mengingatnya secara terus menerus. Jika Tuhan izinkan, Ingatannya pasti kembali" Ujar Dokter itu, kemudian pamit pergi.

You will Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang