Ending

1.3K 67 4
                                    

Happy Reading
-

"Kamu Nge Gym bareng Cowo?" Tanya Zervin serius.

Seketika Veryl jadi gugup, entah mengapa namun Ia merasakan aura mengerikan dari Kekasihnya.

"I - Iya" Jawab Veryl gugup.

Tatapan Zervin menajam, Ia mendekat ke arah Veryl, dan mendongak guna menatap Mata sang Dominant.

Veryl yang di tatap begitu dekat pun menjadi gugup, Ia membalas tatapan Zervin dengan Tatapan lembut, berharap sang Submissive tenang.

"Tapi kan di Hati Aku cuman Kamu, Sayang" Final Veryl dengan Nada lembutnya.

"Hmph! Omongan Buaya" Jawab Zervin sembari bersedekap dada.

Veryl menghela nafas kasar, Jantungnya sangat cepat berdetak tadi.

"Setidaknya Aku ga pernah nyakitin Hati seseorang dengan terang terangan, Zer" Ujar Veryl menekan setiap kalimat yang Ia ucapkan.

Seketika Zervin mendelik panik. Apakah Veryl nya marah?!

"Eh eh, iyaa. Maaf, Aku ga bermaksud mojokin Kamuu Maaf yaaa" Zervin kini berhambur memeluk Veryl erat.

Veryl mengulum senyumnya, ternyata memang gampang mengerjai Zervin.

"Udah, ah. Ayo turun, bosen di Kamar" Ujar Veryl sembari melepas Pelukan sang kekasih.

Zervin mengangguk, dan mengikuti Veryl menuju Bawah.

Sesampainya dibawah, tak ada Orang disana. Tentu saja, Vera dan Derald sudah berangkat sejak tadi. Kalau Reva, mungkin Ia sedang Les Tari.

Zervin mengikuti arah langkah Veryl yang membawanya ke Taman belakang Rumah.

"Woaah ... Aku baru sadar ada Taman di sini" Ujar Zervin dengan mata berbinar binar.

"Mangkanya jadi Orang jangan membenci tanpa sebab" Sindir Veryl melirik Zervin dengan ekor Matanya.

Saat Veryl tengah membersihkan dedaunan di Bangku Taman, Ia mendengar suara seperti Isakan. Veryl segera menoleh ke arah sumber suara, yang ternyata Kekasihnya sendiri.

"Loohh? Kenapa Nangiis?" Tanya Veryl Panik.

Ia segera menangkup Kedua pipi gembul Zervin dengan khawatir.

"Eumhh ... Kamu masih marah sama Aku, ya? Soal kejadian yang lalu ... Aku minta maaf" Lirih Zervin menunduk lesu.

"Hahahahah! Aku bercanda, loh. Kamu kok jadi cengeng? Kenapa hmm?" Ujar Veryl sembari tertawa pelan.

Ia mencium Pucuk kepala sang Submissive sayang. Lalu mengecup kedua kelopak Mata Zervin.

"Jangan nangis, hm? Nanti Jelek" Ujar Veryl berusaha menenangkan sang Kekasih.

"Eumhh .... Janji bakal selalu nemenin Aku?" Tanya Zervin sembari mengulurkan Jari Kelingking kecilnya.

Veryl tersenyum samar, permintaan yang sedikit sulit untuk dikabulkannya, mungkin?

"Iya, Janji." Jawabnya lalu menautkan Jari kelingking nya.

Zervin tersenyum bahagia, inilah yang diinginkannya. Perasaan Hangat yang menghiasi Ruang hatinya. Yang ternyata adalah Orang yang pernah menjadi tersangka di kehidupannya.

Zervin dan Veryl duduk di Bangku Taman, menikmati angin Pagi. Zervin menyandarkan Kepalanya pada Pundak Veryl.

"Veryl ..." Panggil Zervin.

Veryl yang asik menikmati semilir angin seketika menoleh mendengar panggilan sang kekasih.

"Hm? Kenapa?" Jawabnya penasaran.

You will Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang