15

1.1K 71 6
                                    

Happy Reading
-

Veryl tengah menatap Jendela, yang menampilkan Langit Senja. Setelah seperginya Sella, Veryl bingung harus apa. Sedangkan Zervin, Ia tengah duduk di Sofa. Ia tengah menahan Kantuk yang melandanya.

Veryl yang menangkap pemandangan itu sedikit tersenyum.

"Nih orang kok serius banget ngerawat Gue, ya?" Batinnya sembari terus menatap Zervin.

Hingga di beberapa detik setelahnya, Kepala Zervin sudah terjatuh ke Punggung Sofa. Ia tertidur dengan Pulasnya, seperti Anak Bayi.

Veryl yang merasa tidak enak, mencoba berjalan mendekati Zervin dengan susah payah. Saat Kakinya menyentuh Lantai, rasanya sangat kaku. Namun Ia tetap berusaha mendekat.

Saat sampai di depan Zervin, Ia perlahan meidurkan Badan Zervin agar nyaman. Tampak Zervin melenguh dalam Tidurnya, Ia tampak lelah.

Veryl menatap lekat Wajah Manis itu. Terdesir rasa aneh dalam hatinya. Ia seperti pernah mengenal Orang ini.

"Gue ga tau siapa, Lo. Tapi Gue ngerasa Kita pernah deket?" Monolognya sembari memegang Tiang Infusnya.

Lalu Veryl pergi menuju Toilet, Ia sudah menahannya sejak beberapa Menit lalu.

Setelah menuntaskan Urusannya di Toilet, Veryl kembali ke Brankar nya. Tak lama, Ponsel nya berdering menandakan ada Pemanggil.

Ia menatap Layar Ponselnya, yang menampilkan Nomer tidak dikenal.

Ia mengernyitkan dahinya heran, siapa pemanggil ini?

Karna tak mau penasaran, Veryl pun menekan Tombol Hijau yang ada di Ponselnya.

"Halo?" Sapanya pertama kali.

Disebrang sana tampak terbatuk gugup.

"Ekhm ... Halo, Veryl. Gimana kabar Kamu?" Tanya Orang disebrang sana.

Veryl tengah memproses Otaknya yang lambat, Ia berusaha mengenali suara itu. Dan kemudian Matanya terbelalak kaget.

"Varo?! Aihh, Aku kirain siapa! Aku udah bangun, nih. Pasti udah tau dari Sella, kan?" Jawabnya Antusias.

Terdengar suara Tawa dari Sebrang sana.

"Aku pengen kesana, tapi ... Ga papa?" Tanya Varo tidak enak.

"Kok nanya gitu? Ya ga papa, lah! Sinii!" Ujar Veryl semangat, bahkan Ia sudah duduk dengan tegak.

"Ya udah, nanti malem, yaa" Jawab Varo lembut.

Veryl tersenyum gembira, Ia merindukan Varo. Kucing Manisnya.

"Iyaa, Aku tunggu" Jawab Veryl.

Lalu setelah nya Telefon berakhir. Wajah Veryl seketika berseri seri.

"Ga sabarr!" Pekiknya senang.

Zervin yang mendengar Pekikan kuat itu, seketika terbangun.

"Eungh ... Kenapa?" Ujarnya lesu, sembari mengusap Matanya

You will Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang