06

1.1K 85 6
                                    

Happy Reading..
-
-
-
-
-

"Berantem sama Zervin lagi, ya?" Tanyanya pelan.

"Kali ini bukan Berantem lagi, Sel. Tapi udah berakhir" Jawab ku lemah.

"Lo akhirin? Terus gimana nasib Zervin?" Tanya nya kembali tanpa menunggu Penjelasan ku.

"Dia yang minta Gue Akhirin semuanya" Ujarku.

Tampak Sella menghembuskan nafasnya panjang.

"Well ... Lo udah terlalu sakit, Ver. Jadi, mungkin ini semua udah jalannya, kan? Belajar menerima" Ujarnya sembari mengusap Pundak ku pelan.

"Iya ... Makasih, Sel" Ujarku disertai senyuman getir.

"Iyaa, ya udah Gue balik ke Bangku dulu, ya. Jangan sedih sedih, Lo. Kan mau beliin Gue Pancake" Ujarnya dengan santai.

"Tai, Lo" Ujarku ketus.

Ia hanya tertawa Renyah, sebelum akhirnya kembali ke Kursinya.

Jam Pelajaran pun dimulai setelahnya. Seluruh Murid mendengarkan Pelajaran dengan Baik. Aku juga tidak mengerti, mengapa mereka mendadak jadi Senyap?

Selang beberapa Penjelasan Materi, Aku mulai bosan. Ku alihkan Pandanganku ke arah Jendela, yang langsung menunjukkan Lapangan Sekolah Kami.

Mereka tengah bermain Volly, tampak Seru. Tapi Harinya sangat panas, mereka tidak meleleh?

Saat asik memandang, Ku dapati Seseorang yang tengah bergandengan dengan Kekasihnya. Mereka tampak riang, melewati Lapangan, seakan Dunia hanya untuk mereka.

Ku teliti lebih jelas Wajahnya. Ah ... Ternyata mereka. Ku alihkan kembali Pandanganku ke arah Buku ku. Dimana Aku baru saja mengerjakan 5 Soal, dari 15 Soal.

Membosankan ... Aku ingin minum Es!

Kriiingg! Kriiiing!

"Baiklah Anak anak, Jam Saya sudah selesai. Bagi yang belum selesai mengerjakan Soal yang saya berikan. Harap kumpul di Meja Saya besok Pagi. Selamat Pagi semua" Jelas Guru itu panjang lebar, sebelum meninggalkan Kelas.

"Pagiii Buuu!" Jawab seluruh Murid serempak, terkecuali dirku.

Setelah Guru itu berlalu, Temanku bersorak.

"WOOYY, BU MIRA GA MASUK HARI INI!" Teriaknya semangat.

Seketika seluruh Kelas heboh. Karena ini Fenomena langka. Bu Mira adalah Guru Matematika, sungguh sangat Langka seorang Guru Matematika Bolos, kan?

Aku melirik Sella yang tampak menidurkan Kepalanya di Meja. Aku pun melakukan Hal yang sama. Biasanya Aku akan keluar dan mencari Dirinya untuk hasil yang sia sia. Tapi kali ini Aku sudah menyerah. Dan memilih untuk Tidur saja.

>>>>>>>

"Woy, Veryl! Bangun bego!" Samar samar ku dengar seseorang mencoba membangunkanku.

Ku buka sedikit kelopak Mataku. Dan ku dapati Sella yang tengah menatapku dengan Tajam.

"Lo ga laper? Bangunn!" Teriaknya lagi.

You will Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang