19

996 86 6
                                    

Happy Reading
-

Kini Aku dan Zervin tengah duduk di Taman Kota. Aku yang mengajaknya, entah mengapa Aku ingin mengapa Aku ingin lebih dekat saja dengannya, walau sebenarnya Hatiku merasa aneh.

Ia tengah memakan Ice Cream nya. Aku menatapnya Lucu. Jika para Gadis lebih suka lelaki yang Manly, maka diriku berbeda. Aku lebih suka Lelaki manis, lucu, dan menggemaskan.

"Enak?" Tanyaku penasaran.

Zervin mengerjap Kaget, dan mengangguk antusias.

"Mau? Enak, Loh" Ujarnya senang.

Ia tersenyum, yang terlihat sangat Manis.

"Ngga, lagi Eneg" Tolakku lembut.

Kemudian, Ia kembali melahap Ice Cream itu hingga Tandas.

"Makasih, ya. Udah beliin Ice Cream" Ujarnya sembari memilin Tali Ranselnya.

"Iyaa" Jawabku sembari tersenyum tipis.

Ku lirik Jam Tanganku, yang sudah menunjukkan Pukul 3 Sore.

"Ayo Pulang" Ajakku, sembari berdiri.

Zervin masih duduk dengan santainya.

"Ayo" Ajakku lagi.

"Gendong" Ujarnya dengan tatapan Lucunya.

Aku mengernyit kan Keningku. Gendang? Mengapa Dia jadi manja seperti ini padaku?

"Jalan sendiri, punya Kaki kan?" Ujarku terus terang.

Hanya saja, Aku masih merasa Aneh jika harus menggendongnya ...

Ia tampak merengut sedih, dan berjalan lebih dulu ke arah Motorku. Aku tahu, pasti Dia tengah Merajuk.

Ku susul dirinya dengan berjalan Cepat.

"Itu biasa Jalan, kan" Sindirku sembari menaiki Motorku.

Ia tampak menatapku tak Suka.

"Ga tau, males" Ujarnya sembari ikut Naik.

Di perjalanan Zervin hanya diam. Apa Dia semarah itu? Aku hanya belum menyesuaikan keadaan. Dan lagi, Kepala sebenarnya terus merasa Perih saat bersamanya.

"Zervin" Panggilku sedikit kuat.

"Ya?" Jawabnya tampak malas.

Aku terkekeh pelan dari balik Helm ku. Ternyata benar benar Merajuk.

"Jangan Ngambek" Ujarku.

Ku lirik Wajahnya dari Kaca Spionku. Ia tampak merotasikan Bola matanya.

"Siapa yang ngambek" Jawab nya Bohong.

Aku meraih Tangan Kanannya, dan ku letakkan di Pinggangku.

"Nanti jatoh" Ujarku.

Namun Zervin menarik kembali Tangannya dan mendecih kesal.

"Males, ah" Ujarnya.

You will Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang