Hari yang Manis

46 6 0
                                    

Keesokan harinya, 08:00 WIB

Telfon Ezza kembali berbunyi,,,

" Sorry baru ngabarin, gw belum bisa balik, masih banyak sesi gw disini, lo jaga baik - baik tu rumah, bye " pesan Lisa.

Ezza tidak membalas pesan tersebut. Dia hanya melihat melalui notifikasi kemudian bergegas mandi dan bersiap, sebab kelas akan dimulai 45 menit dari sekarang.


Sesampainya dikampus, 10 menit sebelum dosen datang

" Apa kabar lo ? Udahan badmood nya ? " tanya Chelsi menghampiri kursi Ezza yang berada 2 baris didepannya.

" Udah " jawabnya.

" Beneran udah ? Kok jawabnya masih gitu ? " tanya Chelsi, menyakinkan.

" Harus berapa kali gw jawab udah, supaya lo percaya ? " ujar Ezza.

" Iya deh, iya " balas Chelsi.

" Oh iya, habis kelas kan jam 2 ni, makan siang bareng yuk ? Trus jalan - jalan ke mall " ajak Chelsi.

" Itu mau jalan - jalan atau shoping ? " tanya Ezza.

" Sekalian, lagian kan masuk mall nya jalan kaki, kecuali boleh pake mobil lain cerita namanya " ujar Chelsi.

" Ayolah za, itu mall nya baru buka, gw denger- denger juga pemiliknya ganteng banget, kan lumayan kalau ketemu, sapa tau cinta pandangan pertama sama gw, auto belanja tiap hari, lo gw traktir deh " ujar Chelsi kembali.

" Terserah deh, tapi cuma dua jam doang ya, trus kita langsung balik " ujar Ezza.

" Tumben, gak nyari objek foto lo ? " tanya Chelsi.

" Udah kemarin " jawab Ezza.

" Ok " balas Chelsi sembari mengedipkan mata nya.

Pembicaraan pun selesai, dosen telah memasuki ruang kelas mereka.

Perkuliahan memakan waktu cukup lama, hari yang berat pun dimulai.

Jam menunjukkan pukul 14:00 WIB

" Kita perginya pake mobil gw aja ya " ujar Chelsi.

" Boleh, kebetulan gw naik grab berangkat kesini tadi " jawabnya.

" Loh ? bukannya mobil ditinggal ? tanya Chelsi.

" Iya, cuma gw lagi males aja " jawabnya.

" Yaudah lah, jadi pergi gak nih ? " tanya nya mengalihkan pembicaraan.

" Jadi, yok berangkat " ajak Chelsi.

Mereka berjalan menuju parkiran, mengambil mobil lalu mengendarainya selama 20 menit hingga sampai pada mall baru tersebut.

" Welcome to Sirahop Mall " ujar Chelsi.

" Kayak pernah denger, tapi dimana ya ? " gumamnya.

" Hah ? Lo ngomong apa ? " tanya Chelsi.

" Gada, yaudah yok cari makan dulu " ajak Ezza.

" Yang bener itu, belanja dulu baru makan " ujar Chelsi.

" Tapikan tadi lo bilang makan dulu baru belanja, gw udah laper banget ini " balasnya.

" Nih " memberikan roti sobek pada Ezza.

" Makan, buat ganjel perut lo " sambung Chelsi.

" Yaudahlah, makasih " balas Ezza pasrah.

Di mulai dari pintu utama mall, hingga pintu kedua yang berada didekat parkiran samping kanan, Chelsi terus mengajak Ezza berkeliling mencari barang yang ia inginkan, selama dua jam lebih tiada henti. Energi yang ia dapat dari satu roti sebelumnya telah habis, kini ia kembali lapar.

PELANGI TANPA WARNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang