Anagata - The Future [DOYOUNG X SEJEONG] [END]

Eight.

*MIMPI ADHIMAS*

Di suatu ruangan hening dan sunyi, Adhimas berdiri termenung sejak lama. Ia merenungi keadaanya selama ini tanpa Mahita. Tak lama kemudian, dari kejauhan terlihat sosok perempuan memakai baju putih berjalan menuju Adhimas.

Adhimas pelan-pelan mengenali perempuan tersebut. "Mahita? Is that you?" tanya Adhimas. "Iya. Bagaimana kabarmu,sayang?" jawab Mahita.

"Alhamdulillah, aku pelan-pelan bisa berdamai dengan kematianmu. Bagaimana rasanya tinggal di sini? "

"Sedikit nyaman. Tapi aku merindukan bumi dan isinya. Termasuk kamu dan Maharani. Bagaimana keadaan Maharani? Apa ia bertumbuh besar dengan baik?"

"Baik, Maharani sehat wal-afiat kok. Tenang aja, aku serta keluargaku akan menjaganya sebaik mungkin."
Mahita tersenyum lega melihat anak semata wayangnya baik-baik saja serta suaminya bertanggung jawab penuh.
"Tak, please comeback. I'm miss you so much dan aku masih belum bisa menerima dengan keadaan." ujar Adhimas sambil memohon-mohon ke Mahita.
Namun tak ada respon dari Mahita, hanya senyum manisnya ke arah suaminya.
"Aku akan selalu mencintaimu, Tak."
"Selamanya?"
"Selamanya!"
"Tapi Adhimas, aku telah tiada. Kamu bisa melalui hari-hari tanpaku. Aku tidak bisa kembali." Mahita  memeluk Adhimas untuk yang terakhir kalinya.

"I have to go. Bye! See you in another life, honey." ujar Mahita sambil meninggalkan Adhimas.

Tak lama kemudian, Adhimas terbangun dari tidurnya. Pria tersebut masih tidak percaya bahwa ia bisa kembali ke masa lalu dan bertemu istrinya kembali. Meskipun ia tahu akhir cerita mereka berdua akan tragis. Adhimas langsung mengambil minum lalu kembali tidur. Besok mereka harus bangun pagi karena hari pertama kuliah.

Adhimas sudah tidak sabar dengan hari esok. Namun Mahita masih terjaga dari tidurnya karena  tidak sabar dengan hari pertama berkuliah. Imajinasi dan fake scenario-nya terus melayang di kepalanya. Mahita mencari cara agar dapat tidur dengan cepat. Mahita membuka instagramnya dan melihat life update dari teman-temannya.  Ia sangat merindukan teman-temannya di Bandung.

Namun ia tidak sengaja melihat profile dari Sagara, mantannya. Meskipun sudah tiga bulan berpisah, Mahita masih teringat rasa sakit yang dibuat Sagara karena perselingkuhannya dan menjadi pribadi yang tidak percaya diri. Dampaknya adalah Mahita yang selalu mempertanyakan letak kekurangannya kepada dirinya sendiri.  Namun, rasa sayang terhadap Sagara sudah sirna dan menyisahkan trauma berat baginya.