Nine.

100 51 8
                                    

Tampaknya Mahita masih tertidur pulas padahal sudah sampai di apartemennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tampaknya Mahita masih tertidur pulas padahal sudah sampai di apartemennya. Adhimas tidak berani membangunkannya. Alhasil ia memboyong Mahita ke lantai tiga yang merupakan letak unit apartemen Mahita. Adhimas langsung menaruh Mahita di kasurnya dan keluar dari kamarnya. Memang Mahita memegang kunci kamar tidurnya, tapi Adhimas punya salinan kunci kamarnya.

Adhimas mengendap-ngendap keluar dari kamar Mahita dan bersiap-siap ke dapur untuk masak makan malam untuk mereka berdua. Sebelum itu, ia mandi dan berganti baju terlebih dahulu agar lebih leluasa memasaknya.

Mahita terbangun dan terkejut karena tiba-tiba sudah di kamar saja dia. Ia langsung beranjak dari kasurnya untuk mandi dan membersihkan make-up-nya.

"Krek!" Suara pintu kamar Mahita terbuka menandakan bahwa Mahita bangun dari tidurnya. Adhimas menyiapkan makan malam untuknya dan Mahita. Kali ini, Adhimas memasak wagyu steak and mash potato. Bau masakan Adhimas semerbak menyebar ke seluruh ruangan. Mahita berjalan dengan gontai menuju dapur untuk menghampiri Adhimas.

"Repot-repot amat sik masak beginian!" ujar Mahita. "Masak apa lu?" Mahita mengambil gelas kaca dan memanaskan air.  "Steak." jawab Adhimas. "Iya tau itu steak. Orang buta aja bisa ngeliat itu steak. Kumaha atuh duh!" ujar Mahita sambil membuat kopi susu."Mau kopi ga?" tanya Mahita menawarkan kepada Adhimas.

"Kalau dibikinin kamu sih mau aku." jawab Adhimas.
"Ye! Modus!"
Adhimas hanya tersenyum dan melanjutkan memotong daging yang sudah matang.

Setelah masak memasak mereka berdua langsung menata makan dengan ala-ala fine dinning di meja makan. Pada saat makan, Adhimas sibuk memandangi Mahita dan tersenyum lebar. Ia bahagia bisa makan malam bersama dengan Mahita setelah sekian lama.

"Apa liat-liat? Ngefans?! Abisin sana makananmu!" Mahita merespon tatapan Adhimas dengan sewot.
"Memang naksir dan cinta banget aku sama kamu!" Adhimas sambil memegang tangan Mahita.

Sontak membuat Mahita beku,terdiam akan perlakuan Adhimas terhadapnya. Ia takut tembok pertahanan bapernya runtuh begitu saja.

"Bisa aja lu buat aku baper lagi! Ayo harus terus cuek dan jual mahal, Mahita!" gumamnya dalam hati.

"Kenapa salting ya?" ledek Adhimas sambil tertawa.
"Diem! Gak usah banyak omong! Cepet abisin!" ujar Mahita sambil melotot ke arah Adhimas.
Adhimas tertawa melihat tingkah laku Mahita.

Setelah makan, Mahita menuju tempat cuci piring untuk mencuci piring miliknya.
Tetapi ditahan oleh Adhimas. "Udah aku cuciin aja. Kamu duduk manis aja disini. Menunggu agenda selanjutnya."

"Njir agenda apalagi?! Waduh! Bahaya ini! Takut dicabuli aku sama ni bocah! Apa aku kabur aja ya? Takut!!!" gumam Mahita.

Adhimas telah selesai mencuci piring mereka berdua dan menyalakan Smart TV di ruang tamunya.

"Nonton Spiderman yuk!" ajak Adhimas. Adhimas tahu bahwa Mahita sangat maniak Spiderman. Mahita merupakan penggemar berat Spiderman dari setiap sequel tahun ke tahun.
Mulai dari Tobey Maguire hingga Tom Holland. Tetapi aktor Spiderman favoritnya adalah Andrew Garfield.

"Shit! Ni orang kok tau aja aku maniak Spiderman!"

Adhimas memutar film The Amazing Spiderman 2 dengan aktor Andrew Garfield. Adhimas juga merangkul Mahita tetapi ditepis oleh Mahita.
"Jangan rangkul aku dong!"
Adhimas langsung melepaskan rangkulannya takut bertambah marah Mahita dibuatnya.

Sepanjang film dimulai, Mahita sangat fokus menonton dan memperhatikan setiap detail filmnya.
Setelah film selesai, Adhimas memulai percakapan yang ia ingin utarakan sejak tadi.

"Sayang, eh Mahita."
"Iya? Apa?"
"Mungkin kamu belum bisa menerimaku kembali secepat itu. Aku paham hal itu. Apakah kamu mengizinkan aku untuk mendekatimu kembali seperti dahulu? Kita ulang dari awal. Seperti sedia kala."

Mahita terdiam sejenak untuk berpikir. "Aku punya rasa trauma yang besar terhadap hubungan,Dhim. Aku pernah diselingkuhi sampe akhirnya membuat aku gak percaya kalau aku layak dicintai," jawabnya.

"Mungkin butuh waktu lama, biar aku bisa percaya sama kamu." lanjut Mahita.

"It's Ok! Gak apa-apa. Aku mengerti hal itu, itu yang kamu katakan kan di masa lalu? Mangkannya aku paham." ucap Adhimas menatap mata serta mengelus rambut istrinya.

Perlakuan Adhimas kali ini tidak bisa ia tolak. Rasa percaya dari perempuan itu mulai muncul sedikit demi sedikit meskipun tetap ada rasa trauma yang menghantuinya. Akhirnya tertidur di sofa keras itu yang secara tak sadar Mahita menyandarkan kepalanya ke pundak Adhimas.

 Akhirnya tertidur di sofa keras itu yang secara tak sadar Mahita menyandarkan kepalanya ke pundak Adhimas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anagata - The Future [DOYOUNG X SEJEONG] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang