BAB 17 - Simpang Rasa

83 5 0
                                    

Banyak cowok ganteng yang datang dari tim sepakbola. Sering menjadi topik obrolan anak atlet. Menurutnya dari berbagai cabang olahraga yang ada hanya sepakbola yang kelihatan banyak cogan--cowok ganteng. Sebab seluruh timnya laki-laki dan kru-nya pun tidak ada yang perempuan.

Sekala Arhan, salah satu dari cogan yang sedang dibicarakan oleh teman-temanku. Siapa yang tidak kenal dia. Di usia 21 tahun ini dia sudah masuk di klub luar negeri sesekali dia diundang timnas untuk main. Seperti saat ini. Dia diundang lagi setelah tahun lalu viral akibat lemparannya yang jauh dan bisa tepat sasaran.

"Kemarin datangnya sama Bang Elkan. Aku lihat igsnya anak tim sepakbola."

"Masa sama Elkan, bukannya beda negara ya mereka."

"Mungkin dijemputnya barengan."

"Tambah ganteng. Apalagi senyumnya uhh manis."

"Aku suka alisnya sih."

"Ganteng tapi kelakuan masih kek bocah."

"Justru itu, yang buat dia jadi menarik. Lucu tau."

"Apaan kerjaannya juga gangguin, utamanya Rio tuh."

"Bukannya rata-rata anak sepakbola jail semua ya?"

Arhan mungkin definisi bocah yang terperangkap tubuh orang dewasa. Dengan tingkah ajaibnya yang selalu menjaili teman-temannya, Rio utamanya. Namun entah kenapa malah dari sisi itulah yang menarik di mata penggemarnya. Lucu. Arhan mempunyai banyak penggemar ya salah satunya temanku yang sedang membicarakannya ini termasuk. Kulihat followers ignya mencapai 3,1 juta. Katanya followers ignya semakin naik setelah lemparannya viral itu.

Kutekan tombol follow setelah melihat-lihat postingan instagramnya. Banyak memposting foto saat dia latihan bersama teman satu klubnya. Tak lama notifikasi dari instagramku berbunyi. Arhan menerima permintaanku dan memfollback akunku. Diikuti dua pesan dm darinya.

Ha? Aku tidak salah lihat? Arhan mengirim dm padaku? Jiwa kekepoanku menyeruak. Apa jangan-jangan dia tau aku sedang stalker ignya dan memfollownya. Tapi itu merupakan kejadian klise orang lain bila menstalker kepencet tombol love kemudian baru dipencet tombol follow agar tidak terlihat. Nyatanya itu tindakan bodoh. Ada notifikasi yang bisa melihat jejaknya.

Namun berbeda dengan yang kulakukan saat ini. Berarti pesan itu bukan sekedar mengingatkan bahwa aku sudah melakukan tindakan bodoh itu.

sekalaarhan.
Ya ampun difollow calonnya Nando, salam kenal mbak.
Nando misuh-misuh cemburu setelah kupameri lihat aku difollow sama pacarnya.

Aku ingin terbahak setelah membaca isinya. Aku mempercayai bahwa dia lucu dengan tingkahnya yang nyleneh. Namun aku hanya bisa tersenyum. Sebab tidak mungkin aku masih berada di meja makan yang mana ramai oleh anak atlet yang sedang menikmati jatah makannya. Bisa terganggu.

Tak lama ada notifikasi dari Nando.

Ernando Wira
Kamu follow ignya arhan?
Kenapa igku nggak kamu follow juga?
ernandowira

Astaga anak ini. Salah satu hal yang paling aku tidak suka jika berhubungan dengan laki-laki. Mereka pencemburu dan gengsi tidak mau kalah. Memang kelakuan Nando kadang masih seperti anak kecil yang iri melihat anak kecil lain punya mainan. Seperti dulu saat Rio menemaniku di bengkel, juga mengajak ngobrol saat di acara Bapak. Dan jika bertemu aku selalu menyapanya. Itu saja dia cemburu astaga. Segera kufollow juga akun instagramnya biar tidak ada kecemburuan sosial dan pertengkaran lainnya yang semakin menjadi runyam.

Caramella Hanin
udah aku follow

Ernando Wira
Halah kalau aku nggak chat gini pasti kamu nggak akan follow igku.

Sama saja, batinku tapi tidak kuutarakan takut tambah macem lagi dia.

Ernando Wira
Kamu habis stalk ignya arhan ya? Kamu naksir sama dia?

Caramella Hanin
ngaco aku cuma memperluas relasi

Ernando Wira
Relasi apaan ke anak sepakbola.
Cowo lagi.

Caramella Hanin
ya emang sepakbola ada cewenya? kalau ada sini bagiin ignya mau ku follow juga.

Ernando Wira
Ada tuh Rio.

Caramella Hanin
makin ngaco aja, kenapa sih Rio selalu kena

Ernando Wira
Dih belain lagi. Belain aja terus.
Aku nggak yakin kalian cuma temen.

Apasih ni anak maunya. Aku tak membalas pesannya biarlah ngambek paling nanti kembali lagi. Jika terus ditanggapi malah semakin mengacau omongannya.

Sudah 4 hari ini sejak kejadian itu, Nando tidak lagi menghubungiku atau sekedar menitip makanan kepada Yumi. Bukan aku saja yang heran melihatnya. Namun juga teman kamar asramaku. Apalagi Yumi.

"Nggak ada titipan dari Nando gue kelaparan mulu." ucap Manda yang perutnya juga sebelas dua belas sama dengan diriku.

"Iya tumben dia nggak kirim makanan Nin." Ela menimpali.

"Tau aku jadi gaada alasan untuk pergi keluar."

Selama ini Yumi selalu menjadikan Nando sebagai alasannya untuk bisa keluar. Daripada aku sendiri yang mengambil Yumi menawarkan diri terlebih dahulu.

"Aku saja yang mengambil boleh kak? Sekalian aku bisa keluar sebentar." katanya dulu saat aku mengabari kalau sebentar lagi Nando mengirim makanan.

Hingga saat ini pun selalu dia yang mengambil ditemani Kanya atau Nafi.

"Marahan kali sama Hanin." Manda ikut nimbrung.

"Iya Nin? Lo marahan sama Nando? Kenapa?" tanya Ela beruntun.

Aku mengedikkan bahu "Dia pun nggak ngehubungin aku lagi 4 harian ada kali."

"Fix marahan sih ini." kata Ela lagi.

"Siapa tau dia lagi bangkrut gaada uang untuk beliin makanan." Manda dengan segala pemikiran positif dan negatifnya yang seimbang.

"Nggak mungkin. Atlet macam dia yang pernah main, sekali main dibayar nggak tanggung-tanggung."

"Atau sakit mungkin."

Perkataan Nafi membuatku sedikit berpikir, mungkin itu masuk akal terjadi. "Mungkin."

"Huh yang satu terlalu cuek yang satu terlalu perhatian. Harusnya sih seimbang tapi malah jadi simpang rasa begini."

"Coba nanti tanyain Nin waktu makan malam. Nanti ada makan malam bareng sama atlet lainnya juga." Saran Ela membantuku yang tidak tau harus apa.

Sudah kujelaskan bukan, aku sudah lama tidak pernah dekat dengan laki-laki. Terakhir kali dengan Dewa saat smp. Setelahnya aku fokus latihan menjadi atlet olahraga. Sehingga tidak ada waktu untukku dekat dengan laki-laki. Kali ini aku seperti anak kecil yang baru merasakan dekat lagi dengan laki-laki dan tidak tau mesti apa yang kulakukan.

Mas Nando kenapa yaa guys??
Marahan 4 hari nggak peduli sama Hanin

Kalau mau lanjut tekan bintang dan komentar di bawah yaa
Ajukan pendapat dan harapan kalian untuk cerita ini

Terimakasih, SEE YOU!!

Aset NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang