Klang.Klang.
Dentang suara sepasang pedang baja yang saling beradu di atas panggung batu terdengar begitu nyaring. Meskipun ini bukanlah sebuah pertarungan sungguhan tapi keduanya mengeluarkan tenaga sungguhan seolah-olah tidak ada yang mau mengalah dari pelatihan ini.
Pelatihan Jian Cheng yang sedang mereka praktekan ada dibawah pengawasan Bai Yu. Bai Yu merupakan pelatihan dengan tipe yang suka mencemooh muridnya agar mendapatkan ambisi yang sempurna. Jadi, semakin Jian Cheng menebaskan pedangnya semakin kuat, semakin Bai Yu tersenyum remeh kearahnya.
"Hah, kau mengayunkan pedang begitu gemulai, apa kau sedang menari? Lembut sekali."KLANG.
"Diam, jangan berisik!" Omel Jian Cheng pada Bai Yu yang sedari tadi terus menerus mengejeknya.
KLANG.
CTANG!
Bai Yu tersenyum dan terus menghindar dari serangan Jian Cheng.
"Wah, kuat sekali! Jangan memukul terlalu keras, kulit mu bisa terluka," ujar Bai Yu lagi, tapi Jian Cheng tidak perduli.
Kemudian...
Tap.
"Hei, Pinggangmu terlalu kaku, jangan menebas terlalu kencang tanpa mengayunkan pinggangmu, bisa bisa nanti kau bisa melukai otot lenganmu," ujar Bai Yu di telinga Jian Cheng tiba tiba. Karena ia kini berada di belakang Jian Cheng seraya menggenggam tangan pemuda manis itu, dengan lengan lain yang melingkar di pinggang kecil milik sang Phoenix.
Mendapat perlakuan seperti itu, Jian Cheng terkejut, "A-apa yang k-kau lakukan?! Le-lepaskan aku!" ujar Jian Cheng terbata.
Bai Yu menaikkan bahunya dan melepaskan pinggang Jian Cheng, setelah keduanya terlepas tanpa merasa bersalah kemudian Bai Yu kemudian kembali menatap Jian Cheng dengan tatapan tanpa dosa miliknya."Aku? Aku sedang apa? Kau lupa? Aku sedang...mengajarimu?" Jawab Bai Yu kemudian dengan expresi tengil muncul di wajahnya.
Melihat itu, Jian Cheng menautkan alisnya kesal dan kemudian mencebiknya bibir indahnya, "Bocah tengik! Liat saja nanti, aku akan mengalahkanmu," ujar Jian Cheng seraya menyimpan pedang miliknya. Ia sudah tidak ada niat untuk berlatih.
"Mengalahkanku? Ssh, astaga! aku takut!"
"Terlalu cepat 1000 tahun untukmu jika kau ingin mengalahkanku," ujar Bai Yu seraya mengambil rumput rumput yang tersangkut di surai hitam Jian Cheng.
Jian Cheng tertunduk menahan kesal, "Bukankah kau memang 1900 tahun lebih tua dariku.." cicit Jian Cheng dengan suara yang nyaris tidak terdengar.
"Ch... Memang lebih tua, bahkan berjarak ribuan tahun! Hanya saja, ada seseorang yang menolak untuk memanggilku gege" timpal Bai Yu karena menyadari ucapan Jian Cheng barusan.
Keduanya terdiam...
"... Hmm, ge~ge~"Panggil Jian Cheng secara tiba tiba bahkan dengan mengimutkan wajahnya. Seperdetik kemudian semburat merah langsung menghiasi wajah Bai Yu, buru buru Bai Yu menutup wajahnya. "Ya Tuhan sedang apa kau?!! Hentikan! Itu menjijikan! Aku takut!" Teriak Bai Yu lagi yang jelas saja membuat Jian Cheng cemberut.
"Lihat!! Kau selalu begitu, menyebalkan!" Karena melihat Bai Yu yang begitu mengesalkan Jian Cheng mengepalkan tangannya dan memukul Bai Yu dengan kuat.
Bugh!
"Aiya!!! Yang Mulia, Tolong jangan memukul tulang belakang hamba, tulang belakang ikan koi ini sangat rapuh, Yang Mulia.." Ujar Bai Yu seraya meringis saat Jian Cheng memukul punggungnya dengan keras.
"Bagus, dengan begitu aku akan membakarmu dengan daun teratai, kau terlihat enak," ujar Jian Cheng lagi dengan kalimat yang begitu sadis, membuat Bai Yu berbalik dengan cepat dan mendekat kearahnya, "Jika nanti kau memang ingin membakarku karena kau kesal, aku rela untuk kau makan, akan ku berikan tubuhku padamu," Ujar Bai Yu seraya menyentuh juntaian rambut milik Jian Cheng.
KAMU SEDANG MEMBACA
⛩️ Dragon Gate⛩️ - [ BibleBuild ] [END]
FanfictionKisah persahabatan Seekor Burung Phoenix, Jin Jian Cheng dan seekor Ikan Koi, Li Bai Yu di Nirwana. Hingga ketetapan Langit tiba, waktu untuk Jian Cheng menikah telah tiba. Hanya seekor Naga yang boleh menikahi seekor Phoenix. Namun, Jie Fu adalah N...