-20- Naga Dan Phoenix (2)

129 26 1
                                    

.

.

.

'Astaga, ya tuhan! dadanya dilenganku,' teriak Jian Cheng dalam hati seraya menggigit bibir bawahnya. "Kenapa wajahmu memerah, hm?" Ujar Bai Yu lagi, karena melihat wajah Jian Cheng yang memerah membuat Bai Yu sedikit cemas, ia khawatir kalau kalau Jian Cheng akan merasa kelelahan atau tidak enak badan.

Jian Cheng membuang wajahnya, "B-bai.. Bai Yu.. a-aku malu..." Ujarnya lagi dengan lirih, melihat wajah Jian Cheng yang malu seraya meronta melepaskan pergelangan tangan yang dipegangnya pun membuat Bai Yu gemas. Ia terkekeh dan menarik pinggang ramping Jian Cheng.

Wajah anak itu memerah, pasalnya pinggang mereka berdua saling bersentuhan secara langsung tanpa ada kain yang menghalangi. "Ah, Bai Yu,.. apa yang lakukan?"

Bai Yu tertawa, ia kemudian mengecup pelan tangan Jian Cheng,"kau menggemaskan," mendengar itu tentu saja Jian Cheng semakin tersipu dan memerah. Bai Yu kemudian mengecup kening, mata dan pipi bayu, "Jian Cheng-ku, cantik sekali," ujar Bai Yu lagi.

Bugh.

"Akh," Bai Yu memekik karena Jian Cheng memukul dadanya dengan kencang, "kenapa kau suka menciumku, kau genit !"
Bai Yu mengerjabkan maniknya beberapa kali, "jadi, kau tidak suka aku menciummu?"

Jian Cheng kemudian berontak ingin melepaskan diri dari Bai Yu, sementara Bai Yu masih penasaran dengan jawaban sang Phoenix, "hey! jawab dulu.. suka atau tidak?"

"Ungg~ aku tidak tahu! Lepaskan aku!" Ujar Jian Cheng lagi, Bai Yu memicingkan matanya kearah Jian Cheng, "Baiklah, aku akan melepaskanmu.. mandi dengan benar, lalu aku akan pulang," ujar Bai Yu dengan lembut.

Mendengar itu Jian Cheng heran, "Mau tidur dimana? kau akan tidur disini, bukan? Jangan pergi..." Ujar Jian Cheng lagi.

Bai Yu semakin tertekan, "hey, tunggu sebentar, sebenarnya kau ingin mengusirku atau menahanku? sedetik yang lalu kau mengusirku, sekarang kau menahanku.. aiyaa~" Rengek Bai Yu pada Jian Cheng. "Aku.. aku..."

"Kau masih malu?"

Jian Cheng mengangguk pelan, "aku juga.." Bai Yu kemudian membawa telapak Jian Cheng untuk merasakan detak jantung di dadanya.
"Aku juga malu, tidak hanya kau... Kita sudah sejak lama saling menjaga, aku bahkan tidak tahu jika takdirku akan berubah seperti ini. Aku bahkan bisa menyentuhmu seperti ini. Kau tahu? jantungku seperti akan meledak kapan saja saat memikirkan bahwa aku sudah mendapatkan restu dari langit."

Ucapan Bai Yu membuat Jian Cheng menatap manik coklat yang ternyata sudah meneteskan air mata, Bibir Bai Yu bergetar "Aku tidak percaya aku bisa selamat dan bisa menyelamatkanmu, aku pikir aku akan mati disana, aku pikir aku tidak akan melihatmu lagi, aku-"
Ucapan Bai Yu terpotong oleh bibir Jian Cheng yang menginterupsi kalimatnya, Jian Cheng memejamkan maniknya dan melumat bibir Bai Yu dengan perasaan kalut. Jian Cheng melepaskan ciumannya sebentar, "Jangan bilang mati lagi, aku tidak suka dengar Bai Yu bilang mati.."

Mendengar suara Jian Cheng yang kembali bergetar, Bai Yu menarik dagu Jian Cheng dan kembali melumat bibir Jian Cheng.
Baik Bai Yu dan Jian Cheng sudah tidak ada yang mau saling mengalah, keduanya terus melumat. Hingga Bai Yu menyadari bahwa benar yang dikatakan Xiao Gui. Jika ada sesuatu pada dirinya bisa terpancing dan 'bangun'.

Sementara itu, Jian Cheng juga menyadari bahwa dirinya mulai terbawa suasana, ia melenguh saat Bai Yu mulai menyesap aroma dari balik rambut indah miliknya, "hmhhh ..."
Dadanya naik turun seraya menopang tubuhnya agar tidak lemas terjatuh, "Jian Jian, aku.. aku merasa aneh.." ucap Bai Yu seraya meneguk air ludah. "Aku juga.... merasa ada yang menegang," tambah Bai Yu membuat Jian Cheng benar benar malu.

 ⛩️ Dragon Gate⛩️ -  [ BibleBuild ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang