Langit sudah menentukan apa yang telah menjadi takdir. Namun, bukankah langit seharusnya juga bisa memberikan kesempatan.
Xiao Gui memperhatikan cuaca langit nirwana beberapa hari ini, ia juga memperhatikan Bai Yu yang selalu diam dan sangat jarang terlihat makan teratai putih yang ia bawa. Melihat itu, Xiao Gui memutuskan untuk mencari Bai Yu.
Sementara itu di kediaman Jian Cheng, Jie Fu tanpa belas kasihan terus menarik lengan Jian Cheng tanpa peduli lengan anak itu sakit. Jie Fu melempar pandangan tidak suka terhadap Jian Cheng, meskipun begitu Jian Cheng balas menatap Jie Fu tanpa merasa takut ataupun gugup seperti sebelumnya.
Mungkin Jian Cheng sudah semakin membenci Jie Fu yang terlalu jahat ini. Sekarang bahkan setelah Jie Fu telah dipindahkan ke ruangan di sebelah kamar Jian Cheng ia menjadi semakin bebas menemui Jian Cheng. Hal ini tentu saja yang tanpa disadari oleh Jian Cheng berada di dekat Jie Fu membuat hawa murninya terkuras.
"Lepaskan aku!!!" Ujar Jian Cheng seraya memberontak pada tarikan Jie Fu. Naga itu berbalik dan membalikkan tubuhnya dengan angkuh, ia berjalan mendekat ke arah Jian Cheng.
"Aku tidak ingin tahu mengenai hubunganmu dengan makhluk rendahan itu, tapi aku pastikan kau tidak akan bisa menemuinya lagi..." ujar Jie Fu santai dengan jemari yang sibuk menyusuri wajah cantik Jian Cheng. Jie Fu akui dibalik mulut kasar Jian Cheng ia memiliki wajah dan tubuh yang indah. Terlintas dipikirannya sebelum mengambil hawa murninya mungkin Jie Fu bisa menikmati tubuh phoenix ini terlebih dahulu, toh Phoenix itu tetap akan menjadi miliknya nanti.
Membayangkan itu saja membuat Jie Fu menyeringai, hal itu tentu saja membuat Jian Cheng bergidik ngeri, "kenapa kau tersenyum? apa yang kau pikirkan? Menjauh dariku!"
"Ck,ck, kenapa kau begitu galak? Kau adalah calon permaisuriku, sudah seharusnya aku memperlakukanmu dengan baik, benar bukan?" Ujar Jie Fu lagi dengan berani, tapi perkataannya justru membuat Jian Cheng merasa geli dan tertawa remeh, "heh, baik kau bilang?! kau memperlakukanku dengan kasar bahkan kau menghina Bai Yu di depanku!" Sindir Jian Cheng dengan nada yang cukup tajam.
Jie Fu mengacungkan jari telunjuknya didepan bibir Jian Cheng memintanya untuk diam, "ssst, bukankah aku lebih baik daripada makhluk rendahan itu?"
"Puih! Kau bahkan tidak sebanding dengannya, kau lebih rendah!"
Ucapan Jian Cheng kali ini sukses membuat membuat Jie Fu marah, kali ini Jie Fu menghantamkan tubuh Jian Cheng kedinding dengan kuat. Membuat Jian Cheng meringis kesakitan, "akh!"
"Jangan berani kau merendahkanku! Aku bisa saja membunuhnya kapan saja!" Teriaknya pada Jian Cheng.
'membunuh? Kenapa hewan suci bisa berkata untuk membunuh dengan begitu mudah?' batin Jian Cheng seraya menatap Jie Fu tidak percaya. Seolah tertangkap basah karena ada yang salah dengan ucapannya, Jie Fu membuang pandangannya yang beralih pergi meninggalkan Jian Cheng begitu saja.
Setelah Beberapa saat kepergian Jie Fu, Phoenix itu mulai mencurigai ada yang tidak beres dengan sang naga. Jian Cheng memejamkan maniknya, setelah beberapa saat ia membuka maniknya kembali, terlihat bolamata miliknya menjadi warna kuning dengan pendar keemasan.
Tak lama kemudian, seluruh hewan suci di langit yang memiliki wujud burung juga memiliki mata yang sama dengan mata Jian Cheng. "Periksa seluruh keadaan Langit di 4 penjuru Langit, berikan penglihatan kalian padaku."
Setelah memberikan perintah maniknya kembali menjadi Coklat emas, "Jangan sampai aku mendapatkan semua kebenarannya, Jie Fu.. Jangan sampai!" ujar Jian Cheng seraya memandang kelangit.
-ˋˏ ༻❁༺ ˎˊ-
Xiao Gui berjalan dengan gongtai dengan memakan rumput laut kesukaannya, "Bai Yu... Kau sudah tidak mau menghargai pemberianku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
⛩️ Dragon Gate⛩️ - [ BibleBuild ] [END]
FanfictionKisah persahabatan Seekor Burung Phoenix, Jin Jian Cheng dan seekor Ikan Koi, Li Bai Yu di Nirwana. Hingga ketetapan Langit tiba, waktu untuk Jian Cheng menikah telah tiba. Hanya seekor Naga yang boleh menikahi seekor Phoenix. Namun, Jie Fu adalah N...