-13- Cahaya Purnama

93 25 0
                                    


"Darah?"

Permasuri Langit tersentak dan segera mengangkat hanfu panjang tanpa peduli gelas yang ia susun terjatuh karena tersenggol hanfu miliknya, ia tidak peduli. Ia hanya tahu putranya tidak sedang baik baik saja.

Tidak perlu butuh waktu lama, Permaisuri beserta beberapa pelayannya tiba di kamar Jian Cheng, disana ia melihat tabib istana telah menanganinya bahkan sudah memberikan dupa obat yang telah dibakar.

"Tabib, ada apa dengan putraku?" Tanya sang Permaisuri Langit dengan terburu-buru bahkan ia tidak perduli lagi dengan penampilan dan jabatannya sebagai orang kedua dilangit.

Tabib tua itu mengeryitkan dahinya dan mencoba menjelaskan meski raut wajahnya tampak ragu, "Hamba.. tidak mengerti, Yang Mulia... Yang Mulia Jian Cheng sehat, sangat sehat.. tapi, energinya...sangat tidak baik, elemen apinya sangat lemah, untungnya ada energi lain air yang membantunya," ujar tabib itu seraya membenahi peralatan medisnya dan memasukannya kembali kedalam box kayu.

Permasuri Langit tidak paham dengan apa yang telah ia dengar, lantas ia mulai duduk untuk melepaskan ketegangan pada dirinya dan bertanya kepada tabib, "Bagaimana bisa elemen apinya lemah? dia adalah penguasa elemen api di langit, kenapa malah punya elemen air?"

"Justru elemen air inilah yang telah menyelamatkan energi apinya hari ini, Yang Mulia! Aliran energinya terganggu oleh energi lain, aku juga tidak mengerti asal energi ini. Yang mulia, Phoenix adalah hewan suci yang menyerap hawa suci, jika ia tidak sengaja menyerap hawa jahat, dia tidak akan mampu bertahan."

Penjelasan tabib semakin membuat Permaisuri Langit geram, karena jika yang dimaksud adalah hawa jahat, maka ini tidak lain tidak bukan adalah Sang Naga Hitam, Jie Fu.

Penjelasan tabib semakin membuat Permaisuri Langit geram, karena jika yang dimaksud adalah hawa jahat, maka ini tidak lain tidak bukan adalah Sang Naga Hitam, Jie Fu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi, penyatuan ini tidak bisa di hindari lagi, malam ini adalah malam purnama. Ritual mereka akan terjadi malam ini, ditengah kacaunya pikiran Permaisuri Langit akhirnya Jian Cheng sadar dan mencoba duduk.

Jian Cheng menatap ke sekitarnya, wajah cantiknya sedikit pucat. "Muhuang... Kenapa muhuang disini? Bagaimana dengan...dengan pengaturan ritual nanti?" Tanya Jian Cheng dengan lemah dan berat hati tentunya.

Mendengar suara serak Sang Putra Sang Muhuang bergegas bangkit dan berjalan pelan untuk kemudian duduk ke ranjang Jian Cheng, "nanti aku yang akan mengurus semuanya, apa kau baik baik saja?" Tanyanya seraya mengusap puncak kepala Jian Cheng. Phoenix itu mengangguk pelan,"Muhuang.... Aku akan melakukan kewajibanku... Aku tidak akan lari lagi.. aku juga ingin berusaha, aku akan mencari cara agar naga itu pergi..."

Mendengar kalimat itu dari mulut Jian Cheng sang Muhuang sedikit lega tapi juga khawatir, karena Jian Cheng sama sekali tidak menunjukkan ekspresi sama sekali, lebih tepatnya... semua ekspresi hangat diwajahnya sirna.

"Aku tidak peduli lagi Muhuang, Bai Yu... Tskkk... Bai Yu...." Kali ini ia benar benar tidak bisa menghentikan bulir kristal yang mengalir dari maniknya, kenapa hatinya begitu sakit mengingat Bai Yu.

 ⛩️ Dragon Gate⛩️ -  [ BibleBuild ] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang