★9★

419 81 8
                                    

Shy

"Duh, sial. Kok gue jadi malu y kalau liat bang Hao?"-shb

★★★
Jangan jadi sider, ayo dukung author dengan cara vote dan komen.

Votment juseyo!!
★★★

Hao dengan ogah-ogahan pergi ke rumah Hanbin. Mamanya nyuruh dia buat anterin pepes tahu. Dia udah sempet nolak, tapi mamanya ngancem dengan alasan mau coret Hao dari kk.

Jadi, mau gak mau dia harus ketemu sama Hanbin.

Tok tok tok...

Cklek

pintu terbuka, menampakkan sosok seorang wanita paruh baya."Eh, Hao, sini masuk" ajak eomma Sung. Hao tersenyum lalu menggeleng pelan.

"Gak usah deh ma, Hao mau langsung pulang aja. Hao kesini cuma mau anterin ini" ucap Hao menyodorkan sebuah kotak yang didalamnya ada 4 bungkus? Pepes tahu.

"Oh, makasih banyak loh. Yaudah Hao, kalau gitu hati-hati ya" Hao mengangguk, dia menyerahkan kotak tadi dan diterima dengan senang hati oleh eomma Sung.

"Yaudah, kalau gitu Hao duluan ya" eomma Sung mengangguk.

"Iya, hati-hati ya Hao!" Eomma Sung masuk kedalam. Hao hendak melangkahkan kakinya keluar dari rumah keluarga Sung, tapi sebuah tangan memeluk nya dari belakang.

"Hiks, Abang! Jangan pergi... Hanbin ada salah apa?? Kenapa Abang diemin Hanbin kayak gini??" Hao melepaskan tangan Hanbin dari perutnya. Dia berbalik dan menatap Hanbin datar.

Hanbin yang ditatap seperti itu malah tambah menangis lagi. "Hiks, Abang jangan gitu!" Hanbin hendak memeluk Hao kembali, tapi si janghaw malah ngedorong dia lebih dulu.

"Jangan lebay bin, gue duluan." Saat hendak berbalik, Hanbin malah menarik leher Hao membuat Hao menunduk. Bagaimanapun Hanbin lebih pendek dari dia.

"Aduh, sakit Ben" Hanbin tidak menghiraukan perkataan yang lebih tua. Dia menyeret Hao membawanya ke dalam.

"Eh, Hao, katanya mau pulang?" Heran eomma Sung. Tapi tidak ada jawaban apapun, karena Hanbin lebih dulu pergi, sambil menyeret Hao dan membawanya ke kamar nya.

Cklek...
BRAK!

Hanbin membanting pintu. Dia melepaskan tangannya dari Hao, dia berjalan ke ranjang dan telungkup Disana. Hao bingung, ni anak kenapa sih?

Hao memutuskan untuk menghampiri Hanbin. Dia meraih kedua bahu Hanbin dan menariknya.

Dilihatnya wajah Hanbin basah karena air mata. Hao tambah bingung, Hanbin tuh kenapa sih?

Akhirnya, Hao memutuskan untuk ikut duduk sebelah Hanbin, dia mendekap tubuh pemuda yang lebih muda dari nya.

Hanbin membalas pelukan Hao, dia mengelapkan air mata beserta ingusnya ke baju Hao. Masa bodo. Hanbin kangen Hao yang gila. Hanbin gak suka Hao yang ini.

Setelah beberapa menit...

"Hiks, hiks" Hanbin masih terisak.

"Udah nangisnya?" Tanya Hao. Hanbin mengangguk. Dia melepaskan diri dari pelukan seorang Zhang Hao.

"Udah..." Jujur, Hao menahan gemas. Hanbin begitu imut sekarang. Kayaknya sih dia baru bangun tidur. Soalnya dia masih pake piyama putih gambar stroberi, terus rambutnya juga masih berantakan.

"Yaudah kalau gitu Abang pulang ya" Hao hendak beranjak. Tapi Hanbin lebih dulu menarik tangan nya.

Hanbin menggeleng, "Jangan, jangan pulang. Disini aja. Hanbin kangen..." Cicitnya.

Crazy [HaoBin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang